📌Okay, sepertinya aku perlu buat peringatan lagi disini, hati-hati pusing
Aku harus jelaskan semua istilah dan asal-usulnya satu persatu karena ini memang penting banget di konfliknya. Dan jujur ini lebih susah untuk menggambarkannya lewat tulisan hiks~
Entah kenapa aku lebih tertarik romance yang dikemas dalam sci-fi dan fantasy begini daripada romance dan angst dengan konflik antar pasangan saja(╥_╥)
Memang romancenya belum muncul sih hehe...👉👈
Tapi sepertinya banyak kurang tertarik dengan genre seperti ini padahal aku ingin membawa suasana baru dalam dunia perkapalan JaemRen karena jarangnya yang mengusung konsep seperti ini.
Tapi gapapa deh, kesukaan orang memang berbeda. Aku sudah sangat senang bila ada yang masih membaca ini sampai akhir(♡˙︶˙♡)
Jadi tolong tinggalkan komentar mengenai book ini karena aku hobi membaca dan membalas komentar satu demi satu(/ω\)
Bila membingungkan, bisa bertanya di komentar atau di dm kok aw (iya aku kesepian gaada temen chat) ehek
So, enjoy💚
Warn for the typo(s)
•••••
Nafasnya terdengar tak beraturan, namun ia paksakan untuk berlari menjauh dari tempat tersebut. Area itu akan hancur sampai radius 10 meter— bila perkiraannya tak meleset. Ia melirik tangan kirinya yang digenggam oleh seseorang yang berlari di depannya.
Pemuda berjubah ungu keperakan itu pun nampaknya sudah kelelahan untuk berlari. Kecepatannya melambat namun tak berarti ia berhenti. NPC itu— Ren menariknya dengan tergesa, entah apa maksudnya untuk membawa Jaemin menjauh darisana.
"Tunggu... teman satu timku masih ada disana"
Ujar Jaemin dengan nafasnya yang tak beraturan. Ia tak ingin meninggalkan teman satu tim nya dan lari sendirian, kesetiaan adalah hal yang utama menurt Jaemin. Apalagi teman-temannya selalu mengandalkannya.
"Tak ada waktu, kemampuanku terbatas"
"Apa maksud—"
Jaemin merasakan pening kembali ketika sayup-sayup suara lolongan Cerberus terdengar. Aneh, padahal tadi ia tak bisa mendengarnya namun kali ini ia mampu menangkap suara tersebut walau terdengar sangat lirih. Apa karena mereka sudah menjauh dari Cerberus?
Apapun itu, telinga Jaemin mulai sakit kembali dan mengganggu keseimbangannya. Kakinya mulai melangkah tak teratur dan sempoyongan, pandangannya pun mulai mengabur. Ren yang menyadari hal itu menolehkan kepalanya sebentar ke belakang.
Ia menggigit bibir bawahnya gusar. Sejujurnya, ia juga telah kuwalahan menyeret lelaki yang berukuran lebih besar darinya itu. Cih, kakinya saja yang panjang, berbanding terbalik dengan Ren. Walaupun Ren memiliki kaki yang pendek, nyatanya ia lebih gesit dari Jaemin.
"Penangkalnya hampir mencapai batas waktu, maafkan aku Jaem tapi kita harus bergegas"
Penangkal yang dipasangkannya kepada Jaemin hanya mampu bertahan selama 15 detik. Sebisanya, mereka harus menjauh sejauh 10 meter untuk menghindari efek dari penghancur medan milik Cerberus. Bukan hanya lolongannya yang mampu menurunkan HP pemain, namun juga area yang mulai porak poranda. Tak apa, hanya tinggal beberapa meter lagi sampai Jaemin tak dapat merasakan efek tersebut.
YOU ARE READING
Re-loading
FanfictionJaemin terjebak dalam sebuah game. Satu demi satu rahasia gelap game tersebut terkuak, mengharuskan Jaemin membuat satu pilihan. Keselamatan banyak orang atau keberadaan NPC yang baru ditemuinya, Ren. 🕹main pair : Jaemin x Renjun 🕹side pair(s) :...
