PART 3 (START)

19 4 1
                                    

      "Mate, my Mate. You're mine now."

       Walaupun sekarang aku gemetar menghadapinya, tapi sisa sisa keberanian di dalam diriku masih sentiasa berkobar. Buktinya saja aku masih menatap tajam mata bulatnya menyebalkan itu.

       "Lepaskan aku!" Ucapku pelan namun penuh penekanan

       "Kau masih belum mencintai ku, huh? Tetapi tak apa aku akan membuatmu tergila gila padaku dalam waktu satu pekan." Klaim yang tak masuk akal bagiku.

       Untung saja dia segera melepas pelukan ketatnya itu dariku. Tapi, wait. Dia menarik salah satu tanganku isyarat aku harus mengikutinya, dia berjalan sambil menarikku terburu buru. Aku tak bisa menandingi kecepatannya melangkah, sesekali aku tersandung kakiku sendiri, tapi apa? Dia tidak berhenti menarikku bahkan ketika aku mancakar tangannya dengan kuku wolf ku, dia tak berkutik dia tetap bersih kukuh menarikku hingga aku sadar dia akan membawaku kemana.

       "Ayah, paman, aku sudah menemukan Mate-ku, bolehkah aku pergi sekarang?" Terburu-buru sekali dia.

       "Ayah tau kau sudah menemukan Mate-mu, tapi setidaknya ijinlah dengan sopan kepada calon mertuamu." Perintah paman Stuart dengan menunjuk ayah sebagai inti yang dibicarakan paman Stuart.

       "Tanpa ditanya aku pasti mengijinkan mereka, Stuart. Lagipula ayah mana yang tidak bahagia jika melihat putri semata wayangnya menemukan cintanya, terlebih lagi jika putrinya tidak mau mencari pasangan hidupnya sendiri." Ucap ayah sarkas seraya melirikku.

       Aku rasa ayah sekarang ini tidak berada di pihak ku, jadi yang bisa kulakukan hanya mengerutkan dahi dan memajukan bibirku 5 centi ke depan. This is so sucks!

       Aku tersentak ketika si dingin itu menarik tanganku kembali yang sedari tadi belum ia lepaskan walau hanya mata sekali pun. Tanpa di ramal pun dia sudah terlihat sangat overprotektif padaku dan jelas dia akan menjadi pengekang yang abadi.

       "Hei, apa kau bisa sedikit memperlakukan wanita dengan lemah lembut?" Seruku muak akan si dingin ini yang sedari tadi tak ada habisnya menarik tanganku. Balasannya tak jauh berbeda dari beberapa saat ketika ia menarik tanganku menuju ruang tamu, benar benar tak acuh.

       Lagi lagi, aku hampir jatuh karena tak bisa menyeimbangi kecepatan langkah kaki pria ini. Walau aku yakin dia adalah makhluk immortal, tetapi tenaga dan kecepatan laki laki melebihi wanita bukan? Pada akhirnya ia berhenti mendadak di depan pintu utama mansion ini, dan ia berhenti tepat di samping mobil termahal keluaran terbaru Bugatti La Voiture Noire.

 Walau aku yakin dia adalah makhluk immortal, tetapi tenaga dan kecepatan laki laki melebihi wanita bukan? Pada akhirnya ia berhenti mendadak di depan pintu utama mansion ini, dan ia berhenti tepat di samping mobil termahal keluaran terbaru Bugatt...

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

       [Car Door Opened]

       "Masuk." Perintahnya.

Aku tidak mau." Bantahku dengan sedikit membuang muka dan malipat tanganku di depan dada

       "Banyak bicara." Gumamnya yang bisa aku dengar. Tanpa waktu lama, ia mendorongku untuk masuk di kursi penumpang sebelah kemudi, ya memang mobil semewah itu hanya untuk menampung dua orang, yakni satu sopir dan satu penumpang

STRONGER LUNA [The Darkness Luna]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora