Januari

83 8 6
                                    

Januari, 6

" Serius lo? Aureli yang anak hukum kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Serius lo? Aureli yang anak hukum kan?"

" dua rius gue! Kata orang- orang, dia suka skip kelas buat ke toilet. Ngerokok di bilik paling ujung."

Manika memutar matanya malas ketika mendengar kedua temennnya asik berjulid tentang kakak tingkat mereka. Jujur, dia paling males ikutan kalau temen- temennya ngomongin orang.

" Trus ya, gosipnya nih, dia itu ngobat."

" Ih yang bener lo?!"

" Temen- temen, bisa stop gak?" Ucap Manika yang lama- lama gak tahan.

" Yaelah, Man. Ini tuh hot news! Jelas harus diperbincangkan."

" Masalahnya, ini tuh kantin. Banyak orang. Kalau ada yang denger gimana?" Balas Manika tanpa melihat kearah lawan bicaranya. Matanya asik membolak- balikan lembaran buku yang berisi tentang 20 tutorial menjahit dengan tangan.

" Lagian mau dia ngerokok atau ngobat, itu urusan dia. Dia lebih tua dari kita, seharusnya udah lebih tau apa yang boleh dan gak boleh dilakukan."

" Alah! Lo belain dia karena dia temennya cowok lo kan? Idih...budak cinta."

Mendengar hal itu, Manika langsung membereskan beberapa drawing pen dan perlengkapan gambarnya yang berserakan diatas meja, kemudian memasukkannya kedalam tas.

" Maaf, aku duluan." Ucapnya cepat dan segera melangkahkan kaki keluar kantin. Dia gak bisa kalau harus lama- lama sama tukang gosip.

Sebenernya Manika gak begitu deket sama dua orang barusan. Cuman temen satu fakultas aja. Temen deketnya Manika cuman Kanyia seorang. Selebihnya, cuman sekedar temen musiman.

Manika berjalan cepat ke arah taman Fakultas. Mau cari inspirasi untuk bikin desain baju baru.

Di tengah jalan, tangannya ditarik sama Nathan yang kebetulan gak sengaja lewat.

" Buru- buru banget."

" Hehe...mau ke taman kak." Jawab Manika sembari menunjukkan tote bag nya pada Nathan. Memberi tanda kalau dia ke taman tuh mau ngegambar.

Nathan mengangguk, " Yaudah, aku temenin."

" Lho...gak ada rapat?"

" Gak ada, sayang. Masa setiap hari rapat terus." balas Nathan pelan. Tangannya sibuk nyelipin beberapa helai rambut Manika--yang berantakan karena ketiup angin, ke belakang telinga.

" Yaudah ayuk atuh."

Nathan sedikit terkekeh mendengar logat sunda yang keluar dari bibir Manika. Gadis itu memang sunda kental. Ayah dan ibunya sama- sama orang Bandung. Jadi gak heran, kalau Manika ini tutur katanya sopan banget.

[2]Boyfriend Series: Jonathan | Jung Jaehyun✓Where stories live. Discover now