Misteri Keberadaan Vannesa

97 28 25
                                    

Ivan dan Panjul masuk ke sebuah perpustakaan untuk mencari sebuah buku Fisika, tiba-tiba Ivan menemukan sebuah buku arsip yang sudah usang, dan buku itu membuat Ivan penasaran.

Dan saat Ivan membuka arsip itu, tiba-tiba....

"Jul, liat deh, ini persis wajah perempuan yang ada di mimpi gua semalem. Liat deh dia masuk ke sekolah ini pas tahun 2012 dan putus sekolah dari sini tahun 2012 juga," Ivan menyodorkan buku arsip yang ditemukannya pada Panjul."
"Emang lu mimpi apaan semalem?" Sahut Panjul. "Akhh... Pokoknya serem deh kalo diceritain, yang gw inget sih dia minta tolong ke gua" kata Ivan.

"Wahh, seru nih kayaknya, coba kita tanya kepala sekolah aja, Van. Siapa tau pak Arvi tau tentang hal ini."

"Bener juga lu, Jul"

Akhirnya mereka berdua membawa buku arsip yang tadi ditemukannya. Kemudian mereka bergegas menuju kantor kepala sekolah. Kebetulan Pak Arvi sedang ada di ruangannya. Ia terlihat sibuk dengan lembaran dokumen di atas mejanya. Kemudian mereka membuka pintu ruangan pak Arvi dengan perlahan.

"Selamat Siang, pak?"

"Iya, Siang." Sahut pak Arvi kepada  berdua.

"Kami mau bicara sebentar saja pak"

"Oh, iya silahkan masuk, Nak."

Mereka berdua duduk dihadapan pak Arvi lalu menunjukkan sebuah buku arsip yang tadi diambil oleh Ivan.

"Maaf ganggu waktunya sebentar pak. Apakah bapak kenal dengan siswi ini?"

Pak Arvi terkejut, dari mana mereka dapat buku arsip dan dokumen tentang Vannesa.

"Oh, dia itu Vannesa. Dulu dia sekolah disini."

"Kenapa dia berhenti sekolah di tahun yang sama dengan saat dia masuk?"
Tanya Ivan.

"Kalian kenapa tiba-tiba nanya tentang Vannesa?"

"Pak, ada yang nggak beres sama sekolah kita dan saya yakin ini ada hubungannya dengan Vannesa." Ujar Ivan.

"Maaf Nak, saya masih ada kerjaan yang harus saya selesaikan. Mungkin kita bisa bahas lain waktu. Silahkan keluar."

"Maaf pak, tapi kami hanya ingin....." Ivan memaksa, tapi kata-katanya terpotong.

"Saya bilang keluar!" Telunjuk pak Arvi mengarah ke pintu.

"Saya bertemu Vannesa, pak," kata Ivan.

Wajah pak Arvi seketika terkejut. Ia masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Dimana dia?" nada bicara pak Arvi merendah.

"Saya tidak tahu Pak, tapi entah kenapa tiba-tiba semalam saya mimpi tentang dia. Jadi saya mohon ceritakan tentang Vannesa. Apa yang sebenarnya terjadi pada Vannesa, tahun 2012 silam."

Pak Arvi menghembuskan nafas berat, membuka kacamata bacanya lalu mengusap rambutnya yang sudah sebagian beruban. Dia berdiri, menutup pintu ruangan dan jendela. Lalu duduk kembali di kursinya.

"Dulu Vannesa adalah murid pindahan dari Bandung, dia anak yang pintar dan cantik. Tapi, tiba-tiba saja dia menghilang secara misterius."

"Lalu, Pak?" Tanya Panjul.

Pak Arvi kemudian duduk kembali di kursinya, "kami menuduh Pak Iman sebagai pelakunya, kerena baju Vannesa ada di gudang tempat Pak Iman tinggal."

"Siapa Pak Iman itu, Pak?" Ivan menatap pak Arvi dengan serius.

"Dia tukang bersih-bersih disekolah ini dulu, kami belum sempat menyelidiki kasus Pak Iman, sebab dia sudah lebih dulu meninggal, kerena diamuk para siswa."

Ivan dan Panjul tercengang, "lalu, apakah ada tanda-tanda Vannesa ditemukan atau kalau memang dianggap sudah meninggal, apa jasadnya ditemukan, pak?

"Jasadnya tidak pernah ditemukan."

"Lalu bagaimana jadinya Pak?" Ivan semakin penasaran.

"Yah, mau bagaimana lagi, keberadaan Vannesa tidak pernah ditemukan, tidak ada tanda-tanda adanya jasad Vannesa disekolah ini, maka kasus ditutup. Dan jasad Vannesa masih menjadi teka-teki sampai sekarang. Bukti bahwa Vannesa telah meninggal hanya sebatas baju seragam sekolahnya saja yang berada di gudang Pak Iman, dan bukti itu juga belum kuat." Jelas Pak Arvi.

"Jadi seperti itu ceritanya, baiklah Pak kalau begitu... Kita permisi dulu ya Pak Arvi terima kasih atas informasinya." Ujar Ivan sambil menarik tangan Panjul agar keluar dari ruangan itu.

"Baiklah kalau begitu." Jawab Pak Arvi.

Dari percakapan itu, Ivan mulai berpikir bagaimana cara agar Ivan dapat mengetahui petunjuk keberadaan Vannesa. Kemungkinan, orang yang berada di mimpinya itu adalah Vannesa, pikirnya.

"Gimana yah Jul, cara kita bisa ketemu sama rohnya si Vannesa?" Tanya Ivan.

"Lah, kagak tau gua. Gw gk mau ikutan kalo masalah kayak begini dah, ngeri."
Jawab Panjul sambil ketakutan.

"Apa kita main Jelangkung aja yah, biar bisa ketemu Vannesa. Gua pengen tau maksud dari mimpi gua apa."

"Wahh, makin parah nih pikiran lu Van."
Jawab Panjul, dengan ketus kepada Ivan.

"Terus gimana dong?"

"Tau ahh, gua laper... Gua ke kantin dulu ya, bye." Jawab Panjul sambil meninggalkan Ivan.

Dan akhir cerita dari keberadaan Vannesa masih menjadi Misteri disekolah. Dikarenakan semua orang dan seluruh aparat Kepolisian masih belum bisa menemukan jasad Vannesa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sekolah AngkerWhere stories live. Discover now