Sambil menunggu Taehyung. Jungkook sempatkan menutup jendela, lalu menarik kain gorden. Melihat langit di luar sana mulai gelap, mungkin tidak lama lagi akan turun hujan.

Tidak lama Taehyung kembali. Di tangannya kini ada selembar brosur dari toko ice cream cake yang tidak jauh tempatnya dari gedung apartemen mereka. Karena sering bolak-balik mini market, Jungkook pun sering mendapat brosur-brosur dari toko yang dilewatkannya. Berakhir kertas-kertas berisi beragam promosi itu dilipat Jungkook tanpa ada niatan membeli.

"Pa, Tae mau ini," pinta Taehyung. Jarinya menunjuk salah satu kue berwarna merah muda dengan topping es krim perisa stroberi.

"Tae sudah ada satu cup besar es krim cokelat di kulkas. Masih mau lagi?"

Jungkook sebenarnya tidak merasa bahwa ucapannya tadi bisa dianggap Taehyung sebagai salah satu kemarahan Jungkook. Si kecil berpikir papanya marah karena Taehyung meminta jajanan yang jelas-jelas masih tersedia banyak di dalam lemari pendingin.

Maka dari itu setelah mendengar pertanyaan Jungkook, Taehyung diam. Meremas brosur penuh warna dan motif lucu di tangannya.

"Tapi Tae mau ini, Pa ...."

Melihat Taehyung ketakutan Jungkook bergerak mendekati anaknya. Menarik si kecil untuk lebih mendekat padanya. Jungkook tidak berniat membuat Taehyung merasa takut seperti ini.

"Sayang, Papa tidak marah. Jangan takut. Tae mau ini? Oke Papa belikan, tapi Papa punya satu syarat," ujar Jungkook. Membuat binar di mata Taehyung kembali walaupun masih ada terselip ragu-ragu di netra si kecil.

"Syarat?"

Jungkook mengangguk sekali. Tangannya meraih dagu Taehyung, mengangkat lebih tinggi supaya dia bisa melihat bola mata besar anaknya yang cantik. Sejak tadi Taehyung selalu menunduk saat berbicara dengan Jungkook.

"Hem. Satu syarat saja. Taehyung dan Papa harus baikan, tidak boleh marahan, tidak boleh saling mendiami, dan harus peluk Papa saat tidur. Gimana─"

"Itu lebih dari satu, Pa!" sentak Taehyung.

"Eh?" Jungkook pura-pura bodoh. Dalam dirinya merasa lega, kini Taehyung menunjukan lagi wajah merajuk yang menggemaskan.

"Kalau gitu Taetae minta lima ice cream cake stlawbelly-nya!" serunya sambil menunjukan kesepuluh jari miliknya di depan wajah Jungkook.

"Yang benar strawberry, sayang." Jungkook membenarkan ucapan Taehyung. "Satu saja, Papa tidak mau gusi Tae sakit dan tidak bisa tidur."

"Papa tidak sayang Taetae."

Jangan lagi.

Jungkook tidak mau anaknya berpikiran seperti itu setiap dirinya menolak permintaan Taehyung. Dia tidak bisa membiarkan anaknya tumbuh dengan pemikiran seperti itu.

"Taehyung. Papa bukannya tidak sayang. Justru Papa sayang sekali sama Taetae, makanya Papa tidak mau melihat bayi kecil Papa sakit gigi." Jungkook menjelaskan. Memilih kata-kata yang dapat Taehyung mengerti.

"Bohong. Papa bohong!" Taehyung mendorong Jungkook, menjauh.

Si kecil berlari ke arah pasukan dinosaurus-nya. Meraih salah satu dino karnivora favorite-nya, Tyrannosaurus.

"Kalau Papa bohong lagi. Nanti Tae suruh Tyrannosaurus gigit Papa."

Jungkook terpukau untuk beberapa saat. Taehyung sangat fasih mengucapkan nama-nama pasukan dino miliknya. Tapi lain hal jika bahasa asing, lidah anak itu pasti terpeleset tiba-tiba.

SunflowerWhere stories live. Discover now