Empat puluh satu

1.9K 118 3
                                    

Happy reading💛



Deg

Tubuh Galvin menegang, jantung nya berpacu dengan cepat. Zaira yang melihat Galvin terdiam apa ia salah menyebut kan atau bagaimana?

Langsung saja Galvin memeluk Zaira erat membuat gadis itu kaget. Tak lama gadis itu membalas pelukan Galvin. Cowok itu memeluk erat gadis dihadapan nya.

"Vin?" ujar Zaira.

"Sebentar aja, Ra." balas Galvin dengan suara serak nya.

Zaira merasa baju nya basah, apa mungkin cowok ini menangis?
pikir Zaira. Ia mengelus punggung tegap cowok itu.

Galvin melepas pelukan nya. "Kenapa sih?" tanya Zaira.

"Enggak papa, gue cuma keinget sama seseorang aja." elak Galvin berusaha menarik senyuman nya.


Zaira merapihkan rambut cowok itu yang menutupi dahi nya, namun ia mendapati beberapa helaian rambut rontok. "Vin? Rambut lo rontok?" tanya Zaira.

Galvin terdiam. "A-ah, pasti gue salah beli shampoo, jadi rambut gue enggak cocok terus rontok." balas Galvin dan bodoh nya Zaira mempercayai nya.

"Udah sekarang gue anter lo pulang," ajak Galvin.

Zaira mengangguk dan bangkit dari duduk nya diikuti Galvin dibelakang nya. Mereka pun menaiki motor Galvin yang terparkir tak jauh dari taman.

***

Kini setelah mengantar Zaira pulang, Galvin memarkirkan motor nya dan melepas helm miliknya. Cowok itu memasuki rumahnya, terlihat adiknya yang tengah menonton televisi. "Abang darimana aja sih? Bikin orang khawatir aja," omel Gina yang melihat Galvin yang ingin menaiki tangga menuju kamarnya.

"Abang habis dari taman," balas Galvin.

"Mau apa sih bang? Sahabat abang aja gak pernah tuh muncul didepan abang lagi." ujar Gina.

"Barusan abang ketemu."

Gina menatap Galvin dengan mulut yang sedikit terbuka. "Yang bener bang? Siapa dia? Abang tau orang nya?" tanya Gina.

"Dia yang selalu ada disisi abang." ujar Galvin menaiki tangga meninggalkan Gina yang tak mengerti dengan perkataan Galvin.

Galvin memasuki kamar nya dan duduk ditepi kasur. Ia meraih sisir dan mulai menyisir rambut nya, benar yang dikatakan Zaira. Terdapat beberapa helaian rambut yang lumayan banyak disana.

"Udah gue duga, ini pasti bakal terjadi." ujar Galvin menatap nanar arah sisir yang dipenuhi helaian rambut nya.


***

Malam ini Zaira tengah menonton drama korea di laptopnya. Karena ia tengah kedatangan tamu bulanan jadi ia tak melaksanakan kewajiban nya. Saat sedang enak menonton, tiba-tiba ketukan pintu kamar membuat nya jengkel setengah mati. Ingin sekali ia memutilasi orang yang sudah mengetuk pintu kamar nya dan membuang nya ke sungai Amazon agar dimakan ikan piranha. Dengan berat hati ia mengubah posisi nya dan bangkit untuk membuka pintu kamar nya.

ZAIGAL [END]Where stories live. Discover now