"Aku lelah dan sungguh lelah." lirihnya lagi. Kedua tangannya bahkan menggenggam erat pembatas jembatan yang begitu dingin.

Tanpa keraguan dari dalam hatinya. Wonwoo mencoba mengangkat salah satu kakinya untuk naik keatas pembatas jembatan tersebut. Entah mengapa hatinya merasa sangat senang sekali, tidak seperti sebelumnya. Mungkin rasa senangnya ini bertanda ia akan mati dan tidak akan merasakan rasa sakit itu lagi bukan ? Wah betapa bahagianya ia dengan apa yang dilakukannya.

"YAK ! APA YANG KAU LAKUKAN !"

BRUKKKK

Seseorang menariknya hingga membuatnya terjatuh ke jalan yang tadi dipijaknya. Kemarahannya meradang kepada seseorang yang berani menghentikannya. Wonwoo bangkit dengan sorot mata yang menyiratkan betapa marahnya ia atas keinginannya yang gagal. Kedua tangannya bahkan telah terkepal erat dan siap melayangkan pukulannya kepada seseorang yang telah berani menggagalkan niat bunuh dirinya.

"Sadarlah. Jangan bertindak bodoh, Jeon Wonwoo !"

"SIAPA KAU BERANI MENGHENTIKANKU, KIM MINGYU !" teriak Wonwoo benar-benar sangat marah. Dan orang yang bernama Kim Mingyu nampak terkejut akan teriakan darinya.

"Kau pikir dengan bunuh diri setiap masalah akan selesai ? Tidak. Justru kematianmu akan menambah masalah, Jeon Wonwoo. Bisakah kau berpikir positif dan tidak bertindak seenaknya ? Kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik dan tidak dengan cara seperti ini."

"Kita ?ck. Kau bahkan sama saja dengan mereka. Kau tidak ada bedanya dengan mereka. Kau mendekatiku hanya merasa kasihan dan pada akhirnya kau menambah luka dihatiku. Kau telah merampas semuanya dariku, termasuk kasih sayang appa. Aku yang seorang benalu ini tidak pernah merasakan bagaimana rasanya kasih sayang dari appa dan kau telah merebutnya dariku."

"__ibumu dan ibuku, mereka berdua sama. Aku benar-benar muak dengan hidupku ini. Seungcheol hyung bahkan dia terus menyalahkanku ketika kau kembali sakit dan aku tak luput dari pukulannya. Didunia ini tidak ada yang mengharapkan kehadiranku, dan aku sudah tidak ingin lagi hidup sebagai pelampiasan orang. Aku lelah, Mingyu-ya. Tolong mengertilah eoh." dan Mingyu melihat tatapan kedua mata Wonwoo yang telah berubah menjadi sayu dan penuh luka.

"Wonwoo-ya kita bicarakan ini baik-baik eoh. Kita perbaiki kesalahpahaman ini dengan perlahan. Mereka sangat menyayangimu dan tidak akan lagi menyakitimu. Jadi ayo ikut hyung dan Mingyu pulang." ujar seseorang yang berada disamping Mingyu. Sejak tadi memang dirinya berada disana dan terus memperhatikan kedua adiknya.

Wonwoo menggeleng dan tanpa sadar melangkah mundur ketika Seungcheol mencoba mendekatinya.

"Tidak."

"Wonwoo-ya ikutlah dengan hyung." seolah tak menyerah, Seungcheol terus membujuk Wonwoo untuk ikut pulang bersamanya dan tentunya memperbaiki semuanya dari awal.

"KALIAN AKAN MENYAKITIKU LAGI ! AKU TIDAK AKAN PERCAYA DENGAN KALIAN. KALIAN HANYA INGIN MELAMPIASKAN SEMUA KEMARAHAN KALIAN KEPADAKU. AKU LELAH DAN TOLONG MENGERTILAH. IJINKAN AKU PERGI HIKS.. AKU LELAH...."


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


#09062020

Hai aku kembali bawa FF Brothership SEVENTEEN hihihi
Maaf jika prolognya gak nyambung dengan cerita yang senenarnya.

Special untuk

JaeGyuie

cikashii_

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now