"Eh, Nau, mau ikut kita nggak?" Tanya Lisa yang sudah menggendong tasnya.

"Kemana? "

"Toko buku, mau ikut? "

"Boleh! Kebetulan banget, sepeda gue ada di bengkel. Jadi susah pulang deh ke rumah, "

Dengan antusias Naura menerima ajakan Lisa, sudah lama sekali dia tidak merasakan mempunyai teman. Bahkan bisa dibilang belum pernah.

"Kalian, suka baca buku juga? " Tanya Naura kepada Vanilla dan Via.

"Biasa aja. " Ucap mereka serempak.

Naura mengangguk kaku, dia tidak bisa lebih akrab dengan Vanilla dan Via. Dia hanya berpikir, mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk membuat mereka terbuka.

Dia bisa merasakan itu, karena seorang ambivert paham sisi introvert di dalam dirinya.

"Keano baik, cuma emang sedikit gila. Lo bisa sama dia, jangan pilih Gerald. " Kata Vanilla tegas.

"Ha? M-maksudnya? "

"Garis tangan lo. Gue bisa bacanya, "

Naura membalikkan telapak tangannya yang terbuka untuk mengambil buku, dengan cepat dia membereskan barangnya dan menggendong tasnya. Sejujurnya, dia tidak mengerti apa yang Vanilla bicarakan tadi.

Garis tangan?

Semua orang tidak bisa percaya dengan ramalan, tapi entah mengapa Naura terus memikirkan itu sejak keluar kelas bahkan saat mereka sampai ke toko buku.

Lalu, mengapa ada nama Gerald?

****

"Ah bosen banget gue, " Keano cemberut dan merebahkan dirinya diatas sofa setelah melemparkan tas ke lantai.

"Mau? "

Aiden menawarkan soda di tangannya dan diambil begitu saja oleh Keano, mereka berdua meminum dan sesekali berbincang hal yang tidak penting. Namun, Keano berkali-kali menghela napas gelisah.

"Den, kira-kira cewek nge-read chat doang tandanya apa? " Tanya Keano.

"Ngambek, maybe. "

"Opsi lain coba, "

"Ilfeel kali, "

"Ck, mana ada cewek yang ilfeel sama gue. Coba yang lain, "

"Lo mau mati sekarang? "

Keano cengengesan menatap Aiden yang sudah mengeluarkan aura negatifnya, dia kembali tiduran di sofa panjang dan menutup wajahnya dengan satu tangan.

Entah mengapa, sejak bertemu dengan cewek nerd itu dia terus-terusan memikirkan bagaimana caranya agar mereka bertemu kembali. Bahkan, harus nekat meminta nomor orang tuanya dan yang penting adalah ID line Naura kepada pak Harris best friend forever-nya itu.

"Kayaknya gue gila sekarang, " gumam Keano.

"Emang. Kan lo baris paling belakang pas pembagian kewarasan, "

"Kok, lo tau? "

"Kan gue ada di depan lo, "

"Ah, coba aja gue nyelak antrian tuh. Jadi paling waras gue dari yang lain, "

Keano terkekeh mengucapkan kalimat itu, dia tidak mau menyerah begitu saja. Dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan beruntun kembali, sampai ada balasan.

Sebelumnya tidak ada yang seperti ini, hanya Naura yang tidak menanggapi Keano.

"Eh, Den! Gue ganteng nggak? "

A Different Way Where stories live. Discover now