Hukuman

60 17 20
                                    


Selamat Membaca

°
°
°
°
"Saat seorang tak dapat lagi menjelaskan dengan mulutnya, maka tindakan adalah cara terbaik untuk membuat paham."
°
°
°
°
VoteMent Lebih Baik

"Jeamin?! Lo ngapain disini?!"

Masalah besar. So-hyun berteriak tak tahu tempat, membuat semua mata melirik kearahnya tajam. Terlebih kakak kelasnya yang cewek. Mereka menatap So-hyun seakan mengatakan 'bacot Lo bocah'. Tapi tak digubris Megan sama sekali, karena netra nya sekarang hanya tertuju pada satu objek.

Na Jeamin Adhizan.

"Apaan sih lo? Berisik banget."

"Lo yang apaan? Hukuman Lo itu belum selesai, kenapa sekarang Lo malah leha-leha disini?"

"Terus?"Jeamin menaikkan satu alisnya.

"Masalah buat Lo?"

So-hyun mendesis geram. Pemuda itu memang tidak tahu diri. Dihukum begitu bukannya ditaati malah dianggap sepeleh. Lihat saja So-hyun akan melaporkannya nanti.

"Liat aja yah. Gue laporin Lo bentar."

So-hyun kini kembali melahap makanannya dengan kesal. Melody yang melihatnya pun lantas menggelengkan kepalanya dan kembali melahap makanannya juga.

"Jeam siapa sih tuh cewek? Cakep-cakep toa benar," Tanya Yuya kepo.

"Lu mah kocak. Cantik kok dibilang kecap," celetuk Sungjae membuat semua mata menatapnya aneh.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanyanya polos membuat Yuta menoyor kepalanya. Sementara yang lainnya tertawa melihat ekspresi kesal Alka.

Yuta berdecak. "Aduh, duh, duh, Duhhh," Yuta beraduh panjang dengan menyentak kan bahu kananya ke depan sekilas pada akhir kalimat.

"Budeg dasar emang. gue bilang cakep bukan kecap Bambang," ucap Yuta ngegas membuat air liurnya muncrat mengenai wajah Sungjae.

Sungjae mengusap kasar wajahnya yang terkena air liur Yuta "Buset dah. Mulut lo bau banget. Habis makan jengkol lo yah?"

"Bukan level gue jengkol," ucap Yuta sombong.

"Belum sikat gigi kali," celetuk Jinyoung.

"Pantasan bau banget anjir."

"Bangsat," maki Yuta.

"Jadi kenapa dah mulut lo bau banget?" Tanya Sungjae yang masih membersihkan wajahnya menggunakan tissue kantin.

"Jawabannya ini," Yuta mengeluarkan makanan kesukaannya dari saku celana.

Pete goreng yang dikemas dengan bungkus bening.

"Pantas mulut lo bau. Dasar nggak ada akhlak," Sungjae semakin menggosok-gosokkan tisue kantin diwajahnya yang terkena semburan laknat Yuta tadi.

"Ampun bos q," Yuta tertawa geli lalu kembali menyimpan makanan kesukaannya disaku celana.

"Teman lo Nyeol," ucap Dyo kepada Chanyeol, pemuda yang paling banyak mendapat tatapan memuja dari para gadis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jeamin [Kasih Tak Sampai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang