"Yoshi baru aja meninggal, dan kalian santai santai aja?" Tanya Hyunsuk, menciduk Haruto dan Jeongwoo, keduanya.


Raut wajah Jeongwoo seketika berubah masam. Jeongwoo merengut kesal, lalu mendengus sambil memalingkan wajahnya. "Hmph!"


Jaehyuk memanggil Daniel, "Pak!"


Daniel menoleh. "Iya?"


"Yedam ini, orang baik-baik. Dia pintar, sertifikatnya banyak. Ada di rumahnya kok, misalkan bapak enggak percaya." Kata Jaehyuk.


"Terus?"


"Menurut saya, Yedam enggak mungkin begitu. Menurut saya, pembunuhnya mau kita berpikir kalau Yedam pelakunya... By the way, itu cuma pendapat saya, ya, pak." Kata Jaehyuk, menyampaikan pendapatnya.


Daniel mengangguk, "Pinter juga, ya, kamu. Menurut kamu, siapa?"


"... Menurut saya, sih, Jihoon..."


"Kenapa Jihoon?"


"Kayaknya, dia enggak suka Yedam. Makanya, dia mau pak Daniel tangkap Yedam, biar Yedam menderita..." Jawab Jaehyuk.


"Ada bukti Jihoon benci Yedam?" Tanya Daniel, mulai berpikir kalau Jihoon memang tidak suka dengan Yedam.


Jaehyuk menunjukkan cengiran khasnya. "Saya admin lambe waiji. Tebakan saya biasanya akurat. Hehehehe!"


Daniel memaksakan senyumnya. "Minta dihujat."




























































































"Yoshinori tidur sendiri?" Tanya Seungwoo, kepada salah satu orang yang sedari tadi hanya bengong tanpa ada niat untuk berbicara.


Asahi menjawab Seungwoo dengan gelengan tanpa ekspresi.


"Yoshinori tidur sama siapa?" Tanya Seungwoo.


"Kak Junkyu."


"Sekarang, Junkyu ada di mana?"


Asahi mengendikkan bahunya, tanpa ada niat untuk menjawab.


Tiba-tiba, entah kebetulan apa, lift bagian kiri terbuka. Dari sana, keluar seorang laki-laki jangkung berparas tampan yang memakai jaket warna-warni sambil menenteng tas selempang hitamnya.


 Dari sana, keluar seorang laki-laki jangkung berparas tampan yang memakai jaket warna-warni sambil menenteng tas selempang hitamnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Junkyu membungkuk, "Halo," ia menyapa.


Laki-laki itu lalu menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu mengernyit heran kala menyadari sudah ada dua pria dewasa unfamiliar yang berada di lorong lantai empat. Laki-laki itu juga menyadari kalau teman-temannya semuanya berkumpul di depan kamarnya, kamar nomor 401.


04th floor . treasure [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora