Canging Feelings 1

55 9 0
                                    

" Bertemu denganmu bagaikan sebuah mala petaka bagiku karna sampai kapan pun yang namanya musuh akan tetap menjadi musuh "

-Sasa

Sasa, seorang gadis bertubuh mungil itu sedang berjalan sambil terburu buru mengingat sebentar lagi pintu gerbang sekolahnya akan segera ditutup karna jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 06.55 dengan gerak cekatannya dia akhirnya masih bisa masuk dan lolos dari kata 'terlambat'.

"Untung kaga jadi telat dasar Bang Vano kampret, kan gue jadi cape gini huh." Gerutu Sasa dengan napas yang masih terengah engah.Sekarang Sasa sudah berada di depan kelasnya.Tanpa pikir panjang dia langsung saja masuk kedalam, dann

Brugg

"Aduhh" ringis Sasa sambil mengelus dahinya. Sebuah dada bidang telah menabrak dahi gadis itu. Dan orang itu tak lain dan tak bukan adalah Kenan. Ya cowok itu, cowok yang sudah ia cap manjadi musuh bebuyutannya.

Dann betapa kagetnya gadis itu ketika mengetahui yang menabraknya tadi adalah Kenan, musuh bebuyutan yang selama ini ingin ia hindari tapi selalu saja gagal.

Ya, sasa selalu saja gagal menghindarinya, bagaimana tidak? Kenan, musuh bebuyutan dari SMP nya itu sekarang satu kelas dengannya. Ah dunia memang terlalu sempit untuknya.

"Heh kalo jalan pake mata dong dasar Plankton pembawa sial! Heran gue kenapa si setiap gue ketemu lo pasti selalu kena sialnya" Omel Sasa pada Kenan. Tapi cowok itu hanya menautkan sebelah alisnya

"Udah ngomel-ngomelnya? Dasar Hantu Dugong" Ucap Kenan lalu pergi meninggalkan Sasa begitu saja.

Perlu kalian tau, Kenan memang sering bersikap aneh terhadap Sasa. Dia senang menjahili dan membuat Sasa menjadi kesal hal itulah yang membuat Sasa selalu geram terhadapnya. Meskipun Kenan tau Sasa telah mengecapnya menjadi musuh bebuyutan tapi ia tidak peduli  karna menjahili Sasa sudah menjadi rutinitasnya.

"Dasar Plankton Sialan! Anjir banget dah bukannya minta maap kek malah pergi gitu aja." Gerutu Sasa sambil mengepalkan kedua tangannya kuat dan langsung masuk ke dalam kelas dengan menghentakkan kakinya.

"Woy anjir kenapa lo? dateng dateng mukanya mendung gitu" Tanya Kyla sahabat sekaligus teman sebangku Sasa.

"Tau ah males." Jawab Sasa dengan nada kesal ia segera menelungkupkan kedua tangannya diatas meja sambil membenamkan kepala

"Dihh kenapa sih ada masalah lo?" Tanya kyla yang masih sedikit penasaran dengan sikap aneh Sasa.

Sasa melirik Kyla sekilas dan langsung menegakkan kepalanya menghadap Kyla dia berniat untuk menjelaskan pada sahabatnya itu.

"Si Plankton Sialan itu tadi nabrak gue pas gue mau masuk. Eh bukannya minta maap malah ninggalin gue gitu aja:v gimana gue nggak kesel coba?" Cerocos Sasa dengan nada kesal.

"Elahh tu cowok emang nggak tau diri banget sih! Nggak paham lagi gue ama manusia modelan kaya dia, untung ganteng" Ucap Kyla yang juga sedikit kesal setelah mendengar cerita dari Sasa tadi.

**


Bel istirahat telah berbunyi , Banyak siswa siswi yang berlalu lalang untuk mengisi perutnya dikantin begitupun dengan Sasa, mengingat dia yang tadi pagi tidak sarapan karna kesiangan hal itulah yang membuat cacing diperutnya berdemo saat ini.

Setelah mamasuki kantin ia segera memilih tempat yang kosong untuk didudukinya bersama dengan Kyla.

"Sa lo mau pesen apa? Gue aja yang pesen biar sekalian" Ucap Kyla pada Sasa.

Changing FeelingsWhere stories live. Discover now