Part 12

57 1 0
                                    

Genre: Religi and Romance

Oleh: _im95_

*Tiga hari terlewati*

Pukul enam pagi, setelah sarapan dengan Fathur. Hafsah berganti pakaian, merias diri. Soal mandi dia selalu rajin saat sebelum sholat tahajud.

Sudah menjadi kebiasaan yang tidak pernah lepas sejak lulus dari pesantrennya. Badan mungil sepundak Fathur. Bisa dikatakan tinggi Hafsah  sekitar 150-+cm. Maklum, Fathur itu posturnya normal diatas rata-rata dan sangat ideal berbeda dengan Hafsah.

Hari ini adalah hari pertama bagi Hafsah akan bekerja di perusahaan pertambangan. Dia tengah bercermin melihat penampilannya.

Sedangkan Fathur menunggu di ruang tamu sambil berkutat dengan ponsel dalam urusan bisnis.

Tampan, wangi dan menawan ciri khas Fathur.

Lima belas menit Hafsah menampakkan batang hidungnya ke hadapan Fathur. Dengan nafas memburu saking terburu-buru khawatir terlambat. Keringatnya sudah basah di dahi.

Hosh. Hosh. Suara deru napas Hafsah.

Kedua alis mata Fathur menyatu, heran.

"Kenapa kamu?"

"Tidak ada apa-apa, Mas. Kapan kita berangkat? Aku sudah siap."

Fathur terdiam tanpa ekspresi, matanya menatap penampilan Hafsah dari atas sampai ke bawah.

"Kamu yakin mau ikut?"

"Iya, Mas. Apa ada yang salah dari bajuku?"

"Kamu tidak menyadarinya?"

Jawaban Hafsah yang polos sambil geleng kepala.

"Hafsah jangan membuatku emosi. Cepat ganti pakaianmu!"

"Emang kenapa, sih, Mas? Aku kan pakai gamis dan hijab. Hanya ini yang kupunya paling bagus."

"Kamu ini norak atau tidak tahu style orang bekerja dan mengaji apa?!"

"Memang ada peraturan dilarang, Mas? Setahuku kemarin pas tanda tangan kontrak kerja tidak ada."

"Hafsah ... Kau menguji kesabaranku karena sudah mengulur waktuku yang tersisa dibuang sia-sia!" Desis Fathur pelan diselingi tatapan tajam.

Seketika Hafsah melunak, dia tidak berani berontak, aura dingin yang keluar dari Fathur terasa menakutkan bagaikan siap-siap diterkam singa.

"Iya, iya. Aku ganti sekarang."

Langkah mundur, dia pun membalikkan badan. Kembali ke kamar untuk ganti pakaian.

*POV Fathur* (masih pakai orang ketiga)

*Kantor*

Fathur kini fokus memeriksa berkas di hadapannya, kacamata yang bertengger diantara hidung menambah sosok rupa kesempurnaan laki-laki.

Dia membiarkan Hafsah yang terus menampilkan wajah bertekuk dua. Dia sengaja melarang Hafsah melakukan apapun. Karena bajunya tidak sesuai orang lain kerja.

Memang benar Hafsah ganti pakaian tadi tapi judul 'bergamis dan hijab lebar' tetap sama. Hanya berubah warna. Meskipun ada motif gamis pun tidak terlihat juga sebab tertutup hijab.

Fathur tidak ingin image sebagai pemimpin rusak. Memiliki asisten pribadi yang segi fisik buruk apalagi pakaian tidak modis. Dia yakin semua orang sependapat menilai diri Hafsah.

Intinya Fathur benci perihal tentang kehidupan Hafsah. Di mulai sejak dijodohkan, dia sangat tidak menyukai soal wanita.

*Flash back*
(Mengulang dari awal dengan POV Fathur.)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DiaGay?Where stories live. Discover now