Embun: Wun.
Daun: Hm?
Embun: Nggak nyangka kita nikah ya.
Daun: (nahan ketawa) Kenapa nggak nyangka?
Embun: Ya nggak nyangka aja. Kita udah lama sahabatan, I don't see you as a man and vice versa tapi pada akhirnya begini juga.
Daun: Kamu nggak seneng nikah sama aku?
Embun: Nggak gitu.
Daun: Terus?
Embun: ... Dingin Wun, aku kedinginan.
Daun: (meluk Embun)
Embun: ...
Daun: ...
Embun: Wun.
Daun: Hm?
Embun: Gerah ya lama-lama.
Daun: Hahahahaha kamu kenapa sih?
Embun: Di luar rame banget.
Daun: Iya ada mama, papa, sama keponakan kamu. Lagi main kayaknya.
Embun: Kamu nyaman nggak di kamar ini?
Daun: Hmmm...emang di kamar bawah nggak ada yang nempatin?
Embun: Sepi sih, sejak kakak aku punya rumah sendiri lantai bawah jadi nggak ada yang make.
Daun: Yaudah kita ke sana aja. Tapi aku mau main sebentar sama ponakanmu dulu boleh?
Embun: Boleh.
Daun bermain dengan keponakan Embun di ruang tengah di lantai atas. Tepat berada di depan pintu kamar Embun. Sekalian supaya makin akrab dengan orang tua Embun. Daun kembali ke kamar setelah beberapa belas menit. Keponakan Embun juga sudah dibawa pulang oleh kakak Embun karena hari sudah makin malam.
Embun: Udah?
Daun: (ngangguk)
Embun: Seneng banget main sama anak kecil.
Daun: Cemburu?
Embun: Enggak ya!
Daun: Hahahaha yaudah ayo.
Embun: Ke mana?
Daun: Katanya mau ke kamar bawah.
Embun: Oh iya.
Turun tangga...
Daun: ...
Embun: ...
Makin dekat ke pintu kamar di lantai bawah, detak jantung Embun makin nggak beraturan. Dia tahu cepat atau lambat hal itu sebentar lagi akan terjadi. Dia hanya tidak siap mental karena lelaki tampan yang sedang berjalan mengikutinya dari belakang sekarang ini terlalu membuatnya gemes. Daun malam itu memakai kaos oblong merah jambu dan celana pendek katun warna putih.
Embun menarik napas panjang, menutup mata, dan mengepalkan tangan untuk meneguhkan hatinya. Dia berhenti berjalan dan membalikkan badan ke belakang sambil berkata...
Embun: DAUN AKU GROGI BANGET INI GIMANA😭
Embun seketika membuka kedua matanya. Dia menghela napas lega karena yang terjadi barusan hanya mimpi. Tapi dia juga sedikit menyesal kenapa tidak lanjut saja mimpinya.
Embun: Gila gue mimpi nikah sama Daun!
Bukan karena Embun tidak menyukai sahabatnya itu. Bukan. Embun hanya awkward. But deep down inside her heart ya tentu dia bahagia jika bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan laki-laki seperti Daun.
Embun segera meraih ponsel yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Dengan cepat dia mengirim pesan kepada sahabatnya itu. Mengatakan tentang mimpinya.
*
Visualnya Daun kayak begini:
Gemes nggak😭*
Author's note:Halooo, dengan berakhirnya chapter "Happy Ending?" ini, berakhir pula work "The Book of Us | Day6".
Sampai jumpa di work selanjutnya. Have a nice day!
*
YOU ARE READING
The Book of Us | DAY6
Romance[COMPLETE] "Kamu punya pilihan. Crush kamu juga punya pilihan. Kalau pilihan kalian nggak match, ya nggak jadi." The anthology stories in this book (perhaps) aren't as sweet as other fictions. Enjoy! Start: April 28, 2020 End: June 5, 2020