22. Hanya Takut Lenyap

486 48 7
                                    














Mulai minggu depan
KALI KEDUA
akan update setiap hari Selasa :)












Mulai minggu depanKALI KEDUAakan update setiap hari Selasa :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Pernah ga sih kalian merasa jadi manusia paling bahagia seharian? Dari mau tidur sampai bangun tidur perasaan kalian selalu bahagia tanpa ada yang harus dikhawatirkan. Kala sedang begitu, senyum merekah tidak pernah menghilang dari wajah cantiknya setelah seminggu yang lalu merayakan hari valentine, padahal Langit tidak memberinya kado hanya dinner plus double date bareng Wafi dan Shena. Tetapi entah mengapa dia bahagia, mood nya sedang bagus-bagusnya entah karena apa.

Bahkan saat taksol yang ditunggunya telat seperempat jam Kala tidak misuh-misuh seperti biasanya, pun ketika hari ini Langit tidak bisa menjemputnya padahal mereka mau nonton cewek itu bukannya bete malah berinisiatif untuk datang ke Rumah Kita.

"Ngape dah lu? Kesambet?

"IH DEMI!"

Memegangi dadanya karena kaget, Kala berbalik menatap Ery kesal.

"Ngapain sih di situ? Sengaja ngagetin gue ya lo?"

"Etdah," Ery yang semula berjongkok di dekat rumput di halaman Rumah Kita mendadak bangkit, berjalan menghampiri Kala.

"Gua mana tau lu mau dateng ."

"Terus ngapain di situ jongkok kayak gitu?"

"Lagi nungguin kang bubur."

"Udah siang kali, tukang bubur mah pagi-pagi jualannya." Cewek itu melipat kedua tangannya di dada.

"Bubur kacang ijo, wleee." Menjulurkan lidahnya Ery ikut-ikutan melipat kedua tangannya di dada.

"Ooh. Ih kan gue malah ngobrol sama lo! Ngurangin waktu gue sama Langit aja."

"Elah. Cowok lu masih mandi."

"Kalo gitu gue mau langsung masuk aja."

"Sono dah, eh! bentaran."

Saat Kala hendak beranjak suara Ery membuatnya kembali berbalik.

"Itu temen lu udah punya cowok belom si?"

Lantas dahinya mengkerut bingung.

"Temen gue yang mana? Getta? Puput? Diva? Citra?"

"Yang terakhir."

"Setau gue belom deh. Emang kenapa?"

"Dia kagak cerita sama lu?"

"Cerita soal?"

Ery terdiam sebentar sebelum membasahi bibirnya kaku.

"Kagak, bukan apa-apa. Sono dah lu katanya mau masuk."

KALI KEDUA ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang