Arya Atmaja

271 29 4
                                    

Hanum berusaha mencerna kalimat yang dilontarkan Arya tadi. kedatangan Arya kerumahnya benar-benar sebuah kejutan yang tak pernah terbayangkan walau di alam bawah sadarnya sekalipun.

Benarkah Arya peduli padanya apakah Arya masih sama seperti dulu saat masa-masa sekolah. Hanum menggeleng yakin Arya sekarang sangat berbeda dengan Arya yang dulu. Hampir lima tahun mereka tak bertemu, tak ada kontak sama sekali, tentu saja Arya berbeda.

Arya Atmaja anak tunggal juragan Surya telah kembali dari Inggris. Pria tertampan idaman para gadis dikampungnya. Arya seperti bintang selalu bersinar dimana pun dia berada dan seperti singa yang disegani disetiap kehadirannya.

Saat semua orang meyakini Arya adalah sang Romeo yang tercipta untuk Mayang sang Juliet Hanum selalu merasa dari saat mereka kanak-kanak sampai remaja Arya Atmaja selalu memberikan perhatian khusus untuknya perlakuan spesial yang tak pernah Arya lakukan kepada orang lain.

Tapi itu dulu. Sekarang tentu saja ia harus lebih hati-hati dengan perasaannya yang sebenarnya sudah terusik dengan kiriman bunga-bunga itu. Sulit baginya untuk berpikir bahwa bunga itu tak berarti apa-apa.

Dering ponsel membuyarkan lamunannya, Elin sahabatnya menelepon.

"Assalamualaikum, Han dimana posisi?"

"Waalaikumussalam warrahmatullah, dirumah Lin"

"Han barengan nanti ke pestanya Arya ya?"

"Arya?"

"Arya anak Juragan Surya, temen sekolah kita, yang kuliah di inggris itu! dia ngadain pesta kecil-kecilan katanya pengen ngumpul sama temen-temen lamanya, kangen mungkin."

"Lin, jadi kamu udah tahu kalau Arya teh udah pulang ke Bojong?"

"Jangan bilang kalau kamu baru tahu! Ya ampun kumaha kamu teh kemana aja atuh. Dia udah hampir tiga bulan disini! geger satu desa dibuatnya, dia lebih ...wow pokoknya sekarang, bikin satu desa klepek-klepek"

"Serius satu desa klepek-klepek! atau cuman kamu ajah?!"

"Hayu lah, berangkat bareng kita!"

"Aku kan nggak diundang Lin, buat apa aku pergi"

"Aduh gimana sih jelasinnya, undangan dari si Arya sifatnya kolektif, ada digrup wa, baca atuh! makanya cepetan aktifin paketnya, ini mah dah hampir lima hari gak diiisi-isi paketnya entar jaringannya nyasar atuh gak mau nyangkut di hp kamu lagi!"

"Aku malas pergi Lin" Hanum sangat enggan pergi.

"Aku tahu kamu lagi punya masalah tapi kamu nggak boleh ngurung diri terus kayak gitu. Ini Arya lho temen kita yang ngundang, bukan bapaknya, gak ada hubungannya dengan Juragan sama sekali! tempat ngumpulnya aja di cafe tempat biasa kita nongkrong. Please lah kita pergi ya! Nanti berangkatnya kita sama-sama aja dengan teman-teman yang lain."

"Emang kapan acaranya?"

"Nanti malem, habis isya aku jemput ya!"

***

Pesta Arya sangat meriah untuk ukuran pesta kecil-kecilan semacam itu. Diadakan di sebuah kafe satu-satunya yang ada di desa. Tempat itu sudah dipenuhi teman-teman Arya yang datang dari berbagai kampung di desa.

Makanan telah dihidangkan sedemikian rupa semuanya mulai menikmati hidangan tiba-tiba kegiatan mereka spontan terhenti saat sang empunya pesta tiba.

"Lis lihat dia dateng!" Elin menyikut tangan Lilis disampinya, tapi yang menoleh ke arah yang dimaksud bukan hanya Lilis saja, Hanum dan beberpa gadis lainnya yang duduk dimeja itu ikut menoleh.

HanumWhere stories live. Discover now