iii. musikus sekolah

243 54 46
                                    

──────

mari sejenak kita lupakan kejadian kemarin. walaupun semuanya terasa bahagia, namun sasi tidak merasakan kebahagiaan sedikitpun.

"udahlah, sas. engga capek nangis terus? mau aku panggilin herjuno, nih?" tari terus menerus mengusap punggung sasi. pemudi bulan masih ingin menangis.

"tar, gema mana? loh, sasi? kenapa hey?" jaka menghampiri keduanya di kantin, mengingat kantin tengah sepi hari ini.

tari menghela napas, "itu. Jatayu sama pasukan garuda"

"ayo, jak! loh sasi kenapa nangis?" terlambat. herjuno beranjak menduduki tempat di samping sasi, berniat menenangkan mantan kekasihnya itu.

surainya terbelai oleh herjuno yang sekali - kali menepuk bahunya yang sedikit bergetar, "sudah, ya? perjuangan sasi engga sia - sia, besok pasti akan ada hari lebih baik"

ditatapnya manik getir milik herjuno, "makasih, herjuno"

"kita ke Suralaya lagi, kasian arya sendiri. janji jangan sakit lagi, ya?" sudah cukup herjuno melihat sasi sakit akhir - akhir ini.

herjuno menarik lengan jaka, ia masih belum memahami semua ini. namun manik tari mengatakan bahwa, ia akan menceritakan nanti.

merasa mereka telah pergi, kini sasi menatap tari penuh arti. tari bertanya - tanya, "kenap-?"

"HERJUNO ISH!" sasi menggoyangkan hebat badan tari. oh, tari paham. sasi sedang gagal move on kah?

tari tersenyum sendiri, "oh, jadi ceritanya gagal move on dari mantan nih?"

"bukan!"

"terus?" tari tidak habis pikir. bagaimana bisa raut sasi berubah secepat itu hei.

"dia tambah ganteng, tar. hiks" oh, sial. tari lupa. sasi sebegitu sukanya dengan lelaki tampan.

──────

dambaan kaum
hawa dari Suralaya
yang suka mem-
porak porandakan
afeksi remaja

ia, herjuno pranawa.

ia, herjuno pranawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────

langit dan Suargaloka telah berada di atas panggung. sorakan siswi Suwarnabumi tak dapat mereka hindari.

namun, tidak berlaku bagi drumer Suargaloka, dimas darsa yang tengah asyik tebar pesona. ia lupa bahwa ia tengah memiliki seorang kekasih yang menjadi pembawa acara di perhelatan itu.

rawika menutupi wajahnya, malu melihat sang kekasih terlewat kelebihan percaya diri.

"bukan pacar gue" ringisnya yang ditanggapi gema, yang menjadi pembaca acara itu juga.

tajuk rasa, yiren minkyu. ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang