i. pangkal perihal

Start from the beginning
                                    

──────

satu jam sudah otak mereka terkuras. perihal ulangan dadakan bab kolonial belanda membuatnya ingin mencabik helaian soal tak manusiawi itu.

sang tuan melihat sekitar mendapati mereka tengah merapalkan mantra. entah mantra capcipcup, materi, atau bahkan dengkuran dari celah bibir jaka yang sudah terlelap.

ia memastikan sang pengajar tidak melihat kearahnya dan berakhir di bawah tiang bendera. uh, itu sangat memalukan.

tuan putus asa. sejenak ia menoleh, namun netranya bertumbukan dengan netra sang puan yang menatapnya jengah.

ia ingin mengajak interaksi, namun ia terjebak dalam situasi asing.

"dua puluh empat apa?" sang gadis menyerah. ia bertanya padanya tanpa suara. lamuannya tersadar, lalu dilihatnya nomor dua puluh empat yang sudah ia isi sebelumnya.

"a, nomor tiga puluh?" tuan pun membalas dengan tanya, berharap sang gadis menjawabnya.

usainya, sang gadis memberikan jawabannya. entah mengapa sang tuan merasa senang sekali. lamat - lamat, ia tersenyum penuh kemenangan. sepertinya hari ini bakal indah.

"terima kasih, sasi" bisiknya.

──────

sepasang kekasih
yang dimabuk
asmara. mereka
berucap akan
setia, namun jaka
ingin mendua.

perkenalkan, jaka bramantya.

perkenalkan, jaka bramantya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

──────

pada akhir menit ketiga puluh, ia sudah rampung mengerjakan ujian. kemudian, ia menempelkan sirah pada lengannya, bersiap untuk tidur.

sesekali dengkuran terdengar dari celah bibirnya, namun sang widyaiswara justru mengabaikannya.

"jak," mendengar namanya diseru orang, lelaki itu lekas bangun dan mencarinya. ia menoleh, lalu segera menjawab.

"ada apa?" tuturnya memelas seraya mengerjapkan netra.

yang ditanya terkekeh, "nomor satu apa?" polos perkataannya. membuat sang jaka hampir mendegupkan jantung lebih cepat dari biasanya. beruntung langsung mengingat gema, bisa - bisa ia nanti kena amukan pada kekasihnya.

alih - alih menjawab, ia malah melontar tanya, "serius nanya?" seraya memasang raut tanya.

"masalahnya gini, aku bingung. kan penyebab perang di cot plieng karena merek-"

tajuk rasa, yiren minkyu. ✓ Where stories live. Discover now