ngrogo sukmo

Mulai dari awal
                                    

"jika Yani keluar dari raganya, lantas kenapa saya tidak bisa melihatnya pak haji? "

"sukmanya bukan disini lagi, tapi sudah separuhnya berada di alam jin, dia hanya bisa melihat kita, jika kita telat, jika sukmanya sepenuhnya ada di sana, akan sulit untuk kita bisa menarik kembali sukmanya"

"ayo pak haji, kita harus segera menarik yani kembali" kata mbak Suci yang sedari tadi hanya berdiam diri sambil terus menyeka air matanya yang keluar membasahi pipinya.

Kemudian pak haji mengarahkan mbak Shanti untuk duduk bersila menghadap jasadku, dan pak Haji pun duduk bersila di belakang tubuh mbak Shanti.

Sato moro sato mati, jalma mara jalma mati, śetan mara śetan mati, buna mara buna mati, sedya ala mati kersaning Allah, lailahailallah Muhamad rasulullah.” kata pak haji sambil menepuk pundak mbak Shanti dengan keras.

mbak Shanti terlihat tersungkur ke depan, dia lalu menatapku, sambil sedikit tersenyum. Aku melihat mbak Shanti tersenyum, dan aku melihat pula mbak Shanti yang masih duduk bersila. Kini aku bisa melihat ada dua mbak Shanti di hadapanku.

dia pun nampak sedikit kebingungan, ketika melihat raganya ternyata masih duduk bersila di sana.

"Shanti, yani, jangan keluar dari lingkaran" kata pak haji.

Sukma Mbak Shanti menatap wajah pak haji yang masih duduk bersila di belakang raga nya, sambil masih terpejam, dengan kedua telapak tangannya masih menempel di pundak raga mbak Shanti.

"yani kamu gapapa? " kata dia setelah bangkit berdiri dan jalan mendekatiku.

"iya mbak, aku gapapa mbak, aku takut mbak"

Dia kemudian menggenggam tanganku erat,

"sebentar lagi kita pulang, kamu bisa balik lagi ke raga kamu yan"

Aku mengangguk, kemudian memeluk tubuh mbak Shanti dengan erat.

"Shanti, yani, kalian lihat garam yang ada di wadah ini, kamu ambil dan kamu genggam dengan erat" kata pak haji lagi sambil sedikit berteriak.

wadah berisi garam yang sedang di pegang oleh mbak Suci masih nampak bercahaya, begitu pun dengan lingkaran garam yang mengelilingi kami.

Mbak Suci lalu menaruh wadah berisi garam tadi ke atas tanah tak jauh dari raga kami, kemudian dia kembali mundur, berdiri di belakang pak Haji yang masih duduk bersila.

Aku dan mbak Shanti lantas mengambil garam yang berada dalam wadah tersebut, aneh garam ini bisa aku sentuh, bahkan aku bisa mengambilnya, kemudian aku menggenggamnya dengan sangat erat.

"dengarkan bapak nak, segera kamu masuk atau posisikan sukma mu sama dengan ragamu"

Lalu mbak Shanti segera kembali duduk bersila masuk menembus ke dalam raganya yang duduk bersila juga, dan aku pun ikut terlentang masuk kedalam ragaku yang masih berselimut ini.

"jika sudah, kamu telan garam itu, dan baca ini dalam hati" kata pak haji yang kemudian kembali membaca mantra seperti mantra yang ia baca tadi

Sato moro sato mati, jalma mara jalma mati, śetan mara śetan mati, buna mara buna mati, sedya ala mati kersaning Allah, lailahailallah Muhamad rasulullah.”

Aku melihat ke arah mbak Shanti.

"ayo yan kita balik"

Aku yang sedang terlentang ini mengangguk ke arahnya. Mbak Shanti terlihat sudah memasukkan garam ke dalam mulutnya, dan terlihat kini ia diam sambil memejamkan matanya, sepertinya ia sedang mengikuti membaca mantra yang masih pak haji ucapkan berulang-ulang dengan keras dengan maksud kami bisa mengikuti dalam hati apa yang masih sedang dia ucapkan itu.

Saat akan memasukkan garam ke dalam mulut, aku melihat sosok yang cukup aku rindukan kehadirannya.

"mas Rudi? " kataku dalam hati.

Dia mencoba untuk masuk ke dalam lingkaran garam  ini, namun dia malah terpental, dan membuat hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar. Aku mengurungkan niatku untuk menelan garam yang sudah aku pegang ini, dan berlari ke arahnya.

Aku melihat mbak Shanti sudah kembali ke dalam raganya.

Kini dalam pelukan hangat mas Rudi, aku bisa melihat mbak Suci menangis, mbak Shanti memaki sambil memukul kesal tangannya ke atas tanah, dan pak Haji berteriak kesal.

"kembalikan dia mahluk terkutuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuk!!!!! "

SUAMIKU GENDERUWO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang