YaMD [2]

2.8K 138 5
                                    

Happy Reading~

*

*

Sejujurnya Siwon sendiri masih tak yakin dengan penilaiannya. Ia menatap keseluruhan pada diri Yoona. Wanita dihadapannya itu jelas terlihat berkelas. Berbeda bila dibandingkan dengan wanita-wanita penggoda yang sering kali dilihatnya.

Tapi..

Bukankah wanita-wanita seperti itu memang pandai bersandiwara dan melakukan tipuan?

Bergaya Wah hanya demi menarik, kemudian menjerat mangsanya.

Jika tidak ingin disebut 'murahan' lantas apa motivasi wanita itu yang dengan tak tahu malu memeluknya didepan umum secara tiba-tiba.

"kau terkejut? Bukankah sudah biasa hal seperti ini ditanyakan? Untuk mencapai harga yang kemudian bisa kita sepakati.. Katakan berapa nominalnya, nona..?"

Yoona merasakan ruangan disekitarnya kini menjadi hampa seakan tanpa udara yang bisa ia hirup untuk menyuplai oksigen kedalam paru-parunya. Tenggorokannya tercekat hingga ia hanya mampu menggumamkan satu nama..

"Siwon.."

"katakan berapa yang kau mau, nona? Aku punya sofa yang nyaman jika kau ingin melakukannya disini.. Atau kita perlu mencari hotel? Kurasa akan lebih menyenangkan bila kita melakukannya disana.."

Yoona masih tak sepenuhnya bisa mencerna apa yang menjadi perkataan Siwon padanya, kepalanya terasa berputar-putar, dan terguncang.

Hingga dirasakannya sebuah cengkraman pada pergelangan tangannya, tiba-tiba menarik kasar tubuhnya. Memaksanya untuk mengikuti langkah Siwon dihadapannya.

"Siwon.."

lagi-lagi hanya itu yang mampu Yoona ucapkan, yang justru kini membuat Siwon dengan kasar mendorong tubuhnya hingga punggung Yoona bersentuhan dengan tembok. Mengunci gerak kedua tangan Yoona dengan kedua tangannya, dan juga mata Siwon menyala dalam kemarahan ketika menatapnya.

"Berhenti memanggilku seperti itu, nona.. Namaku Harry..! Ingat itu!"

Semuanya terjadi begitu saja. Siwon tiba-tiba menciumnya. Bibirnya dengan paksa ditarik dan dilumat. Kasar dan seakan tanpa perasaan. Yoona juga merasakan gigitan pada bibir bawahnya. Membuatnya mengerang karna tak berdaya untuk melakukan perlawanan.

Ya Tuhan..

Ia benar-benar merasa diperlakukan seperti wanita murahan saat ini.

Tangan nya masih berusaha meronta walau sia-sia saja karna tenaganya tak cukup kuat untuk melakukan perlawanan. Hingga akhirnya ia tak bisa membendung lagi airmatanya dan menangis.

Ya Tuhan..

Detik itu juga ia sadar.

Pria itu bukanlah suaminya.

Dia bukan Siwon nya.

Bukan ayah dari kedua buah hatinya.

Ia terlalu bodoh dan gegabah untuk menyimpulkan.

Pria ini kasar dan tanpa perasaan, dan kini dia sedang melecehkan dirinya.

Siwon nya tidak seperti ini. Siwon nya bukanlah pria kasar tanpa perasaan.

Siwon nya adalah pria penuh kasih dan penyayang.

Satu-satu nya kekasaran Siwon yang pernah dilakukan padanya adalah ketika dulu memaksa mengambil kesuciaannya. Hanya itu. Selebihnya Siwon adalah pria terbaik yang pernah ada.

YOU're MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang