"Kami bukan tontonan, jadi berhenti melihat kami seperti itu!"

Namun Wonjin berubah sarkas, ketika mengingat pemuda manis itu orang yang sebelumnya dia lewati saat akan menolong Sejin. Seseorang yang hanya menonton orang lain dipermalukan, tanpa ada niatan untuk menolong. Sehingga Wonjin menjadi begitu sinis padanya sekarang. Lalu melewatinya sekali lagi, dengan pandangan tajam seolah marah.

"Galak sekali." Hyeongjun hanya berkomentar pendek, lalu ikut membalikkan langkah. Melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda, namun dengan tatapan yang tak beralih dari punggung kedua orang sebelumnya. Senantiasa menatap sampai Hyeongjun memasuki gedung sekolah terlebih dahulu, sedangkan dua orang tadi terlihat mendekati orang asing lainnya yang tentu saja tak dia kenal.

***

Lima orang terlihat mengobrol akrab, disalah satu meja kantin. Menikmati makan siang mereka dengan bercengkrama satu sama lain. Namun jika melihat sekitar mereka, kalian akan menemukan banyak tatapan tak suka dilayangkan tepat pada pemuda manis berkacamata. Seolah keberadaan pemuda itu ditengah-tengah yang lain, terlihat seperti hama di sebuah ladang bunga. Sehingga mereka seperti berniat untuk menyingkirkannya dari sana.

"Eunsang-ah, apa Sunbae bernama Sejin itu seorang Beta?"

"Uhhuukk"

Pemuda merah-Eunsang terbatuk mendengar pertanyaan tiba-tiba Hyeongjun tersebut, sedang Minhee menatap keduanya dengan tak mengerti. Hari ini mereka bertiga kembali makan siang bersama di kantin. Ketiganya tidak akrab seperti orang lain, yang merencanakan untuk makan siang bersama ketika waktu istirahat. Hyeongjun yang keluar dari kelas untuk ke kantin, dengan Minhee yang sekarang menjadi teman sebangkunya yang tanpa sadar mengikuti. Lalu Eunsang yang penyendiri dan selalu memilih untuk pergi ke kantin seorang diri, pada akhirnya duduk di meja yang sama.

"Maksud kalian Sejin Sunbae? Apa dia seorang Beta?"

Minhee bertanya cepat, turut tertarik dengan kalimat yang Hyeongjun ucapkan. Ketika kemarin saja pemuda manis itu melarangnya untuk berbicara saat makan siang, namun sekarang justru melakukan hal yang sama sepertinya. Walau begitu Minhee tak berniat protes, dia justru tertarik dengan pertanyaan yang Hyeongjun ajukan. Serta reaksi spontan Eunsang yang tak biasa.

"Kecilkan suaramu, Kang Minhee. Mereka bisa mendengar kita."

Eunsang menengok kearah meja yang terisi lima pemuda tak jauh dari mereka, lalu menghela napas sesaat melihat tak ada yang bereaksi lebih dengan ucapan Minhee tersebut. Bukannya apa, tapi ada beberapa Alpha yang mempunyai kemampuan indra-nya diatas rata-rata. Apalagi jika mereka terlahir dengan aura Superior. Dan seperti yang Eunsang dengar, di sekolah mereka totalnya ada sepuluh orang. Yang berarti semua kelahiran Alpha Superior, tengah bersekolah disini sekarang.

"Hyeongjun-ah, kau dengar semua itu dari mana?" Lalu bertanya penasaran pada Hyeongjun, karena pemuda manis itu menyinggung semua itu sekarang.

"Aku mendengarnya pagi tadi dari para Sunbae pecundang."

Minhee menengok kaget, saat Hyeongjun mengumpat dengan santainya. Membuat Minhee tersadar bahwa Hyeongjun itu wajahnya saja yang terlihat manis, tapi tingkahnya jauh sekali dari kata manis. Sedangkan Eunsang sendiri, hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Lalu mulai menggeser nampan makanannya, siap menjawab pertanyaan Hyeongjun tersebut.

"Sejin Sunbae memang seorang Beta.-" Hyeongjun mengangguk mengerti, sedang Minhee lagi-lagi merasa terkejut.

"Dia Beta?"

"-Ya, Sejin Sunbae adalah Beta."

"Tetapi dia bergaul dengan Jinhyuk Sunbae, Minkyu Sunbae, Wonjin Sunbae dan bahkan Omega penggoda itu."

Pada kata terakhir, Minhee memberenggut menyebutnya. Terlihat sekali bahwa dia tak suka, sehingga terlihat enggan untuk menyebutkan namanya. Sedang Hyeongjun hanya mengetahui satu sosok dari nama-nama yang Minhee sebutkan, pemuda yang pagi tadi berprilaku sinis padanya.

"Mereka disebut sebagai Pelindung Sejin Sunbae. Karena ketika ada yang ingin menyakiti Sejin Sunbae, pasti akan berurusan dengan salah satu dari mereka." Eunsang melanjutkan, memberitahukan hal yang dia ketahui tentang mereka. Eunsang memang seorang penyendiri, namun dia tak pernah tertinggal satupun informasi dalam Sekolah ini. Entah pemuda itu mendapatkan informasi itu dari siapa.

Hyeongjun sendiri memilih menengok kearah meja belakang, tempat dimana Sejin dan yang katanya para pelindung pemuda itu. Tetapi fokus Hyeongjun bukan mereka, saat pandangannya justru mengedar kesegala arah. Melihat berpasang-pasang mata yang menatap sinis kearah Sejin.

"Pelindung? Bukankah mereka hanya sekumpulan orang munafik, yang hanya ingin terlihat seperti orang baik?"

***

"Pelindung? Bukankah mereka hanya sekumpulan orang munafik, yang hanya ingin terlihat seperti orang baik?"

Sreett...

Ham Wonjin berdiri dari duduknya secara tiba-tiba, berhasil membuat keempat yang lain menatapnya bingung. Namun Minkyu dan Jinhyuk berbubah waspada, sesaat Wonjin mengeluarkan aura miliknya. Sedangkan Donghyun memeluk tubuhnya tanpa sadar, ketika aura Superior Wonjin akan mempengaruhi Omega sensitif seperti dirinya. Hanya Sejin yang menatap tak mengerti.

"Wonjin-ah."

Jinhyuk coba menghalangi, tetapi Wonjin bahkan menyentak tangan pemuda tinggi dalam sekali gerakan. Kemudian berjalan mendekat, kearah meja yang diduduki oleh tiga orang yang membicarakan bahkan menghina mereka dengan mudahnya. Wonjin akan membuat perhitungan, ketika salah satu dari mereka menghina persahabatan tulus mereka.

Sedang Minhee menoleh dengan tatapan tajamnya, merasakan aura berbahaya dari seorang pemuda yang tengah mendekati mereka. Lalu Eunsang, merasakan tubuhnya memanas. Menyadari bahwa satu lagi Alpha dengan aura superior, lagi-lagi memamerkan auranya sembarangan. Berbeda lagi dengan Hyeongjun, dia yang bersikap paling tenang. Lebih tepatnya, dia sepertinya tak mengetahui situasi yang tengah terjadi kini.

"Tidakkah kalian merasa malu menjelekkan orang lain tepat dibelakang mereka?!"

Menoleh perlahan, Hyeongjun memandang Wonjin dengan kening berkerut. Sedang Ham Wonjin yang melihat pemuda manis yang sama dengan yang tadi pagi membuatnya marah, karena bersikap tak peduli dengan segala hal yang Sejin alami. Berhasil membuat pemuda itu menjadi semakin tersulut, merasakan rasa marah berkali-kali lipat.

"Menjelekkan? Aku hanya mengatakan kenyataan."

Greepp...Sreett...

Menggenggam kerah seragam, lalu menarik pemuda manis itu berdiri dalam sekali sentakan. Sepasang iris mata Wonjin telah berubah keemasan sepenuhnya, pertanda bahwa pemuda itu tengah mengeluarkan auranya dengan maksimal. Tak peduli jika orang yang sekarang ada dihadapan hanya seorang Omega, yang mungkin tak akan mampu menahan auranya. Namun dia akan tetap membuat perhitungan dengannya.

"Jaga bicaramu!"

***

Tbc

***

Kebawa Hyeongjun di foto ini, jadi karakternya jadi orang cari ribut terus deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kebawa Hyeongjun di foto ini, jadi karakternya jadi orang cari ribut terus deh. 😂😂😂

I'm BetaWhere stories live. Discover now