Part 8

1.3K 167 58
                                        

"Boleh aku duduk disini?"

Seorang pemuda dengan nampan makan siangnya, berdiri tepat disamping meja yang telah diisi Hyeongjun, Eunsang dan Minhee. Dua diantaranya mengangguk, sedang Hyeongjun sendiri hanya melirik sekilas lalu melanjutkan suapan yang terhenti sesaat. Bersikap terlewat cuek, untuk apapun yang terjadi disekitar. Padahal jika ditelisik lebih jauh, hal yang terjadi selalu terpusat pada dirinya.

"Duduk saja, Wonjin Sunbae."

Eunsang mengiyakan dengan cepat, saat fokus Wonjin hanya tertuju pada reaksi Hyeongjun seorang. Walau begitu Eunsang tetap menjadi orang yang mempersilahkan, mengingat Hyeongjun tak akan melakukannya. Dan dia juga takut Wonjin akan merasa tersinggung kembali, mengingat kejadian lalu yang terjadi akibat sikap Hyeongjun tersebut.

Sreett...

"Ini tempat duduk ku!"

Baru saja Wonjin memutar langkah, namun Wooseok mendahuluinya untuk duduk tepat disamping Hyeongjun. Pemuda cantik itu datang entah dari mana, tiba-tiba saja sudah mengambil tempat yang akan Wonjin duduki terlebih dahulu. Sedang Hyeongjun sekali lagi hanya melirik sekilas, benar-benar orang yang tak dapat ditebak. Kemarin begitu lengket pada Wooseok, namun sekarang dia memperlakukan pemuda cantik itu sama saja seperti yang lain.

"Wooseok, kau lagi-lagi disini."

Suara dingin tiba-tiba terdengar dan tak jauh dari meja mereka, keberadaan Seongyoun terlihat. Melipat kedua lengan didepan dada, menatap tajam kearah Hyeongjun lagi-lagi bertujuan untuk memperingati sekaligus mengintimidasi pemuda manis itu. Namun Hyeongjun itu anak yang cukup bebal, tatapan tajam dari Ayahnya saja tak dia pedulikan. Apalagi itu dari seseorang yang menurut Hyeongjun bukan siapa-siapa, dia tak akan menaruh peduli.

Greepp...

Namun ternyata pemuda itu justru mengambil tempat tepat disamping Hyeongjun yang masih kosong. Sekali lagi membuat pergerakan Wonjin terhenti, lalu berdecih kecil sebagai respon kesialanannya. Sehingga pemuda itu memutuskan untuk duduk tepat dihadapan Hyeongjun, ketika Eunsang secara sadar menggeser duduknya dan juga memaksa Minhee untuk melakukan hal yang sama.

Dengan posisi duduk yang orang lain tak pernah bayangkan, ketika Seungyoun yang selama ini diketahui menyukai Wooseok justru duduk menghimpit Hyeongjun bersama pemuda cantik itu. Lalu, Wonjin yang dikenal sebagai Sunbae dingin yang tak pernah tertarik pada siapapun, kini mendudukkan diri tepat dihadapan Hyeongjun. Berhasil membuat semua orang mulai berbisik-bisik ingin tahu, dengan apa yang tengah terjadi kini.

"Jjunie, suapi Hyung...Aaa..." Wooseok yang pertama kali membuka suara setelahnya, meminta disuapi Hyeongjun. Dan dia benar-benar menerima suapan Hyeongjun, ketika pemuda manis bersikap patuh. Menyuapi Wooseok dengan sepotong Bulgoghi dalam piring makan siangnya.

"Jjunie, kenapa kau bisa begitu manis, hm?~"

Tidak akan ada yang menyangkal perkataan Wooseok tersebut, ketika Hyeongjun kini tengah menatap pemuda cantik itu dengan sepasang netra coklat bulat. Dengan kepala sedikit dimiringkan, serta bibir yang dipout merasa tak rela sebenarnya untuk membagi Bulgoghi kesukaannya.

"Jangan minta lagi, aku sengaja menyisakan untuk kumakan terakhir, Hyung~" Bahkan melakukan aegyo tanpa sadar, saat dia benar-benar menghabiskan nasi dan lauknya yang lain. Serta dengan sengaja hanya menyisakan Bulgoghi-nya untuk dapat dia makan terakhir.

"Baiklah-baiklah, ugh...kenapa kau manis sekali, sih?"

Menangkup kedua pipi Hyeongjun, Wooseok gemas sendiri dibuatnya. Ingin sekali dia memiliki pemuda manis dihadapannya ini untuk dirinya sendiri, tak akan pernah membiarkan orang lain menyentuhnya sedikitpun. Andai saja Hyeongjun menerima pernyataan cintanya, Wooseok berjanji akan menjaga pemuda manis itu. Tak peduli bahwa mereka berdua adalah sesama Omega sekalipun.

I'm BetaWhere stories live. Discover now