Part 11

1K 147 50
                                        

Sreett...

Mengalungkan kedua tangan tepat dileher Hyeongjun, Dongpyo tak akan tinggal diam. Tadi Dongpyo hampir melemparkan tubuhnya kedalam pelukan Hyeongjun, namun berhasil dicegahnya. Sehingga sekarang dia menantang pemuda itu secara terbuka, coba menggoda Hyeongjun dengan pesonanya. Membuat Hyeongjun tuk bertekuk lutut, tepat dibawah kakinya.

Secara perlahan, tangannya menekan tengkuk Hyeongjun. Coba membawa wajah pemuda itu untuk semakin dekat dengan wajahnya, tak lupa dia miringkan kepala. Membuka askes wajah mereka untuk mendekat semakin besar, Han Dongpyo kali ini akan mencuri ciuman dari Hyeongjun. Sedang Hyeongjun sendiri terlihat tak coba menolak, namun tak juga coba bergerak. Seolah membiarkan Dongpyo untuk memimpin permainan.

"Dunia benar-benar sudah gila!"

Namun pergerakan mereka terhenti, ketika sebuah suara terdengar. Dongpyo berdecih, lalu menoleh kearah belakang. Melihat dengan tatapan tajam, seorang pemuda yang tengah memasang wajah menyebalkan. Saat ekspresi mengejek terlihat jelas pada wajah tampan namun terlihat begitu menyebalkan dimata Dongpyo.

"Bagaimana bisa dua orang dengan posisi bottom coba saling mencumbu?"

"Seungyoun Sunbae, kau benar-benar mengganggu."

Dongpyo menyatakan ketidaksukaannya atas kedatangan tiba-tiba kakak kelas tampannya itu. Karena Seungyoun lah, Dongpyo gagal mencuri ciuman dari Hyeongjun. Padahal sedikit lagi, hanya sedikit lagi. Ugh, benar-benar menyebalkan.

Sedang Hyeongjun, pemuda manis itu sekarang melepaskan kedua tangan Dongpyo dari tengkuknya. Lalu membereskan kotak bekal dengan rapi, kemudian berdiri dari duduknya. Tak dia pedulikan rengekan Dongpyo yang berkata mereka harus menyelesaikan makan siang mereka dahulu, karena sekarang selera makan Hyeongjun memang sudah hilang.

"Kenapa tidak dilanjutkan? Aku tak akan mengatakan pada siapapun kok, janji."

Masih dengan nada geli, Seungyoun berusaha untuk memprovokasi Hyeongjun. Kali ini dia harus bisa membuat pemuda manis itu merasa kesal padanya, bahkan kalau marah lebih bagus lagi. Karena sudah dua kali Seungyoun dibuat merasakan hal tersebut, maka kini giliran Hyeongjun yang harus merasakannya.

Namun bukannya terprovokasi, Hyeongjun justru menatap Seungyoun dengan kedua alis menukik tinggi. Terlihat sekali tak menaruh peduli pada semua ucapan pemuda tampan itu. Tetapi dia tetap berjalan mendekat, lalu ketika berada cukup dekat dengan Seungyoun. Hyeongjun memegang bahu pemuda itu, membuat Seungyoun terlonjak sedikit. Walau kemudian dapat kembali mengendalikan diri, bahkan sekarang menatap netra coklat Hyeongjun dalam.

"Jika Sunbae mau, aku juga bisa menjadi dominan untukmu. Bukankah Sunbae tahu kebenarannya?-" Berbisik lirih tepat disamping wajah Seungyoun, Hyeongjun lagi-lagi melakukan hal yang berani.

"-Lagi pula aku Beta dan bukannya Omega, bagaimana?"

Karena setelah menyelesaikan ucapannya dan berjalan pergi, Seungyoun hampir berteriak selayaknya seorang bottom. Bahkan wajah pemuda tampan itu memerah, ketika Hyeongjun menggunakan suara serak serta seksinya saat tadi berbisik padanya. Benar-benar seseorang yang begitu berani menguji kesabaran seorang Cho Seungyoun, bahkan ini sudah kali ketiga dia melakukannya.

"Song Hyeongjun, kau!"

***

Berjalan disepanjang lorong, dengan gerombolan siswa lainnya. Hyeongjun, Minhee dan Eunsang terlihat berjalan dengan tenang, tak terlihat terlibat pembicaraan. Mereka hanya berjalan beriringan menuju gerbang keluar, dengan keadaan hening. Hyeongjun memang tak pernah membuka pembicaraan terlebih dahulu, namun Minhee dan Eunsang juga melakukan hal yang sama sekarang. Ketika diantara keduanya juga terlihat tak berniat membuka suara.

I'm BetaWhere stories live. Discover now