Hening menyambangi keduanya. Taeyong berusaha terpejam, tapi tidak bisa. Lebih-lebih Jeno, memilih serius mantap ponsel, kemudian sesekali mengetikan sesuatu di sana. Taeyong kembali beralih menatap bocah itu—frustrasi gagal mendapat tidur yang cukup.

"Tidurlah, Jeno."

"Ehm, perintah ditolak. Aku bahkan meminta Mark Hyung kemari. Pintunya tidak dikunci kan?" Taeyong mendelik tidak terima, bocah itu meleletkan lidah dan terkekeh tanpa rasa bersalah.

"Kalian ingin melakukan apa sebenarnya?" tanyanya pasrah.

Jeno tidak langsung menjawab, kelihatan berpikir menyusun kalimat seperti apa yang tepat, "Engg..."

"Bagaimana mengatakannya? Hmh. Intinya kami ingin meminta maaf lagi—karena tidak berhasil membawa Hyung menemui Kiara dan Khaleesi," Jeno menatap matanya lamat-lamat, seolah mencari sebersit rasa ingin pada manik si dokter hewan cantik.

"Tapi yang lebih penting dari itu adalah Jaehyun Hyung menyesali keputusannya melarangmu untuk datang, Hyung," sambung Mark yang entah sejak kapan telah memasuki kamar istirahatnya. Bocah beralis unik itu mendudukan diri di antara ia dengan Jeno, membuat Taeyong jadi keki kasur tak seberapa luas ini mampu menampung mereka bertiga.

"Karena dia sadar, kami membutuhkanmu untuk memantau kesehatan dan kesembuhan mereka, dia memaksa kami memperkenalkan Kiara dan Khaleesi kepadamu sekarang."

Taeyong terdiam, tidak sepenuhnya menangkap makna penuh yang Mark katakan padanya, "Apa... tidak apa-apa?" katanya ragu. Ia melihat kedua bocah itu melakukan kode dengan mata, ingin rasanya ia tertawa ketika mereka gugup karena sadar kedapatan diperhatikan olehnya.

"Begini Hyung, sebenarnya kau tahu tidak Kiara dan Khaleesi itu apa?"

Taeyong menggeleng, Mark menahan tawa, Jeno yang telah mendudukan diri di sampingnya menampar kakinya untuk kemudian berkata, "Mereka itu singa, Hyung."

"Wah! Itu adalah hal yang kutunggu!" Taeyong menutup mulutnya, malu kelepasan bicara.

Sedangkan kedua bocah itu mengembangkan senyum cerah, terlihat luar biasa bahagia mendengarnya, "Kami tahu Hyung akan seantusias itu!" Taeyong melihat ketulusan itu dalam binar mata mereka yang terkantuk-kantuk, meski remang ruangan tidak begitu mendukung.

"Jadi, mulai darimana kita, Jeno?" ujar Mark. Taeyong ditarik menggantikan posisi Mark di tengah-tengah.

"Sejauh ini, kami dipercayakan mengurus enam ekor singa yang dua diantaranya dikirim kemari dengan kondisi mengenaskan, dan dalam proses penyembuhan," Mark menundukkan pandang, pun raut kesedihan tergambar begitu tiba-tiba pada wajah kedua bocah di kanan kirinya. Taeyong hanya mengusap sayang bahu mereka, memberi semangat.

"Sebagai awalan, Jaehyun Hyung diperbolehkan mengurus Dexter," Jeno menyodorkan ponsel di tangannya, menunjukan potret Jaehyun dan seekor singa.

"Sebagai awalan, Jaehyun Hyung diperbolehkan mengurus Dexter," Jeno menyodorkan ponsel di tangannya, menunjukan potret Jaehyun dan seekor singa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1 4 3  [JAEYONG]Where stories live. Discover now