"Argh, sial."
Jaehyun memberi pukulan pada Leo, cukup kuat sehingga menimbulkan erangan, dan Taeyong sebisa mungkin menarik ekor bayi singa itu untuk menjauh darinya.
Jaehyun mendudukan diri memaksa Nayla menyingkir dari tubuhnya. Pria itu menunduk, menutup mata kirinya yang Taeyong yakin terluka atau paling ringannya iritasi. Panik, ia memindahkan kepala si singa putih ke tanah cepat-cepat. Membuka tas jinjingnya dengan cara paling urakan untuk pertama kalinya, mengacak isinya dan menarik kain kasa, handuk lembut, juga sebotol air mineral di dalamnya. Skill Taeyong bukan disiapkan untuk menghadapi situasi manusia yang terluka dan dia tidak begitu mengerti cara penanganannya—maka ia bergantung dengan sangat terhadap otak cerdas serta intuisi kuatnya.
Ia menarik diri mendekati Jaehyun yang mengaduh kesakitan, "J—jangan di tutup," katanya gugup. Pria itu menurut menurunkan tangannya.
Taeyong berlutut mengapit kaki-kaki Jaehyun yang diluruskan, jemarinya bergerak ragu-ragu menyentuh garis rahang tegas pria itu, berniat mengarahkan kepalanya untuk mendongak agar memudahkan ia meneliti lukanya lebih jelas.
Si cantik menghela napas, sedikit lega karena tidak mendapati darah di sana, "Erh. Buka matamu ya, tolong?" namun Jaehyun tidak kunjung memperlihatkan maniknya, dan mengingat kelopak matanya yang memerah mengundang kembali kekhawatiran penuh ke dalam hatinya.
Ketika Jaehyun berhenti meringis, itu membuat Taeyong merasa diizinkan melakukan inisiatif memeriksa kelopak matanya perlahan. Ia menahan dagu Jaehyun, meletakkan ibu jari dan telunjuknya di antara kelopak mata itu—dengan hati-hati menariknya untuk terbuka. Si cantik mendesis prihatin, terjadi sedikit pendarahan pada pembuluh darah konjungtiva di sana.
"Kau bisa melihatku dengan benar?" pria itu mengangguk, kentara sekali seperti tidak ada masalah ketika Taeyong sedikit memaksanya untuk membuka mata.
"Apa matamu sakit? Nyeri?"
Jaehyun tertawa, "Kenapa memangnya? Ini hanya luka ringan kan?" kalimat itu terlontar secara polos dan tenang.
Taeyong menatap Jaehyun kesal, tidak habis pikir atas hal yang baru saja dikatakannya. Padahal pada sklera mata pria itu terdapat gurat kemerahan yang Taeyong yakini adalah darah, bagaimana bisa pria ini tahan akan lidah kasar singa dan merasa tidak benar-benar terluka karenanya?
Ia mendengus, "Urus matamu. Usahakan tidak terkena debu dan lakukanlah perlahan," ia mendorong kain kasa, handuk dan botol mineralnya ke dada Jaehyun.
"Err. Terimakasih?"
Taeyong tidak menjawab, ia berdiri kemudian berbalik mengabaikan Jaehyun dan mendapatkan sembilan kapsul multivitamin dari tas jinjingnya, ia berdiri meninggalkan Jaehyun yang mematung di tempat.
.
Jaehyun POV
Jaehyun mengernyit memandang punggung sempit Taeyong yang mulai menjauh.
'Dia marah?' pikirnya.
Jaehyun beralih pada tiga benda dalam pangkuan, sedikit mencerna hal apa tepatnya yang harus ia lakukan. Lantas memutar tutup botol air mineral dan membilas wajahnya; menggunakan handuk; mengikat sebundel kain kasa untuk membalut matanya. Selesai dengan itu semua, Jaehyun terdiam.
Loh? Kenapa dirinya menjadi begitu penurut?
Memutuskan untuk mengabaikan pemikiran itu, Jaehyun masuk ke dalam kandang tidur dan menempatkan berbotol-botol susu pada lengannya. Ia berjalan menghampiri Taeyong dan bayi singa yang cukup jauh darinya, sembari bersiul kecil mengingat-ingat lagu kesukaan yang melekat kuat dalam memorinya.
YOU ARE READING
1 4 3 [JAEYONG]
FanfictionAnimal Lover! Jaehyun Veterinarian! Taeyong Karena Taeyong mengetahui dengan baik, ia hanyalah orang baru yang masuk ke dunia Jung Jaehyun dan keluarganya. [catatan: banyak hal yang saya tulis mungkin tidak benar, mohon dimaklumi] °° BOYXBOY °° HAR...
![1 4 3 [JAEYONG]](https://img.wattpad.com/cover/224361244-64-k909983.jpg)