01

338 25 2
                                    

"jeongyeon hari ini pulang jadi kau yang akan menjemputnya"pria sedari tadi diajak bicara perlahan berdiam diri melihat kearah ibunya "apa...??? Di-dia pulang haaaa...!! mengapa anak pembantu itu harus pulang sih mengapa tidak tinggal dengan nenek saja selamanya aku benci padanya pokoknya aku tidak mau menjemputnya"ibunya berdecak kesal anaknya ini sangat keras kepalah"sudah berapa kali ibu bilang dia sudah menjadi bagian dari keluarga ini"

"tapi aku tidak pernah menganggapnya sebagai saudaraku"tampa disadari perdebatan antara ibu dan anak itu disaksikan langsung oleh orang yang sedari tadi dibicarakan"mengapa kamu sangat membencinya"pria itu sudah mengepalkan tangannya menutup matanya rapat-rapat

"karna hanya dia yang ibu sayangkan pernahkah ibu berpikir ada kah waktu sedikit untukku tidak"ibunya hanya menunduk matanya mulai berkaca-kaca"i-ibu sangat sibuk dengan pekerjaan waktu itu cha eunwo jangan mulai perdebatan lagi dengan ibu"cha eunwo putra satu-satunya keluarga Lee menghembuskan nafasnya kasar "sibuk....., tapi ibu masih sempat memperhtikannya bukan"

"ibu......"kedua orang itu mulai melihat kearah sumber suara. seorang gadis yang sudah berdirih tepat didepan ambang pintu dengan memegang koper besarnya "jeongyeon kau sudah pulang"ibunya mulai menetralkan suaranya sedangkan cha eunwoo sangat muak dengan gadis yang ada dihadapannya segerahlah ia keluar dari rumahnya

Berjalan melewati jeongyeon dan menabrak bahu kanan gadis itu
ibunya menghampiri jeongyeon yang Sedang menunduk"jeongyeon ayo msuk maaf tidak ada yang menjemputmu"jeongyeon mendongakkan kepalanya menatap pupil eyes milik sang ibu"apa ibu menangis"

"tadinya aku ingin membuat kejutan tapi sepertinya aku salah........ apa lebih baik aku kembali saja yah"tambah jeongyeon"huussstt....ibu tidak mau kau pergi lagih jeong ibu sudah cukup tidak bertemu denganmu 7 tahun"jeongyeon senang sekaligus sedih dengan penuturan ibunya ia sangat beruntung memiliki ibu Seperti nyonya Lee

Tak lupa ibunya mengantarkan jeongyeon untuk masuk karna bagi keduanya banyak yang harus mereka bicarakan saat berjalan kedua anak dan ibu berpapasan dengan salah satu pembantu yang cukup berumur "i-ini non jeongyeon yah wah udah besar yah cantik pulah"sang empuh hanya tersenyum malu habis dipuji "aduh bi jangan muji terus entar jeongnya nggak bisah tidur hahaha"

Jeongyeon hanya mengerucutkan bibirnya maju "hahaha bercanda sayang.... bi nanti tolong buatin makanan kesukaan jeongyeon yah"wajah jeongyeon kembali segar mendengar Kata makanan"tenang nyonya saya masih hafal makanan Kesukaan non jeongyeon"dia bersyukur karna pembantu dirumah masih mengingatnya karna sempat ia pikir setelah kepergiannya pasti tidak ada yang akan mengingatnya

segerahlah nyonya Lee mengajak jeongyeon kekamarnya diatas
Seperti biasa kamarnya berdampingan dengan kamar
cha eunwoo dibukanya pintu kamar nampak jelas kamarnya masih utuh sama Seperti duluh boneka beruangnya masih tetap berada pada tempatnya cat Didinding kamarpun masih sama ungu warna kesukaannya

"jeongyeon ibu tinggal bentar yah mau lihat masakannya udah jadi apa belum nah kamu beres-beres duluh"jeongyeon Menggangguk ia segerah membuka kopernya menyusun bajunya rapi dilemari menaruh barang-barangnya disamping barang-barang lamanya

laluh ia teringat oleh-oleh yang sempat ia belih sebelum pulang segerahlah ia keluarkan satu-persatu ada untuk ibunya cha eunwoo dan tak lupa juga orang-orang yang bekerja dirumahnya jeongyeon memang orang yang sangat loyal

setelah dirasah semua selesai lekaslah ia turun membawa tas yang berisikan oleh-oleh

"eh jeong ayo sini masakannya udah jadi....... eh....????  apa itu"penasaran dengan isinya jeongyeon mulai mengerluakannya satu-persatu"ini ibu oleh-oleh yang sempat aku belih"ibunya beralih menghampiri jeongyeon"ini untuk ibu semogah suka yak"tentu nyonya Lee pasti sangat senang menerima hadia dari jeongyeon"buat saya nggak ada yah non"tanya salah satu pelayan

"tentu ada kok semuanya kebagian"jeongyeon mulai membaginya satu-persatu setelah semuanya kebagian tersisah satu kotak jeongyeon nampak senduh melihat kotak yang Sedang ia pegang ibunya pasti tauh untuk siapa kotak terakhir itu"berikan saja pasti dia terima kok"nyonya Lee membelai surai gadis didepannya "tapi kalau dianya nggak mau nerima"

Nyonya Lee mendesah"kalau begitu tidak usah dikasih simpan saja ok"jeongyeon menggangguk laluh keduanya duduk dan mulai menyantap makanan

                           *****

jeongyeon terbangun dari tidurnya ia ingin minum namun air putih dikamarnya habis ia berniat turun kebawah untuk mengambil air putih

saat mau kedapur ia mendengar suara gaduh Seperti ada yang Sedang mengotak-ngatik dapur menurutnya tidak mungkin pembantu disini karna mereka sudah pada tidur

Jeongyeon mulai mendekat perlahan takut-takut itu adalah pencuri dilihatnya orang itu membuka lemari es dan Sedang mengambil sesuatu saat jeongyeon siap siaga ingin memukul tiba-tiba pintu lemari es ditutup kembali"hei.....apa yang kau lakukan haaa.....??? "tanya orang itu yang tak lain cha eunwoo "a-aku ingin mengambil air putih"cha eunwoo menatapnya tak suka

"dan apa yang kau lakukan tengah malam Seperti ini didapur"tanya jeongyeon balik dengan lembut "bukan urusanmu"jeongyeon hanya sabar menghadapinya dilihatnya kembali cha eunwoo masih terus mengotak-ngatik 'sepertinya ia lapar'gumamnya dalam hati

Akhirnya jeongyeon membranikan diri untuk bertanya lagi "apa kau lapar"cha eunwoo tidak menjawab ia masih sibuk dengan apa yang ia lakukan"kau tunggu disana aku akan Memasak sesuatu"jeongyeon berdoa dalam hati semogah cha eunwoo mau menurutinya

dan akhirnya dia menuruti juga segerahlah jeongyeon mengambil bahan-bahan yang akan ia masak Sedang cha eunwoo hanya menunggu malas dimeja makan

15 menit kemudian makanan sudah selesai dimasak, tampa disadari cha eunwoo sudah tertidur pulas dipangkuan tangannya segerahla jeongyeon membangunkannya untuk makan

setelah bangun cha eunwoo terkesiap dengan apa yang dimasak jeongyeon dipikirnya ternyata anak ini pintar masak juga mulailah dia untuk menyantap tapi ia merasah terganggu lantaran jeongyeon masih mematung menatapnya"apa yang kau lihat pergilah sana"agak sedikit Kecewa namun tak apalah jeongyeon berlalu pergi dari sana namun ia benar-benar tak pergi

ingin tauh apa reaksi cha eunwoo setelah memakan makanannya ia sembunyi dibalik tembok dilihatnya suapan pertama sudah ia masukan kedalam mulut setelah mengunyah perlahan wajah cha eunwoo berbinar laluh kembali menyantap makanan dengan sangat lahap senyum pun merekah dibibir jeongyeon

syukurlah tidak sia-sia usahanya jeongyeonpun kembali kekamarnya dia sampai lupa mengambil air putihnya mau bagaimana lagih ia kembali tidur saja

                           *****
esok pagi jeongyeon sudah turun kebawah katanya ia ingin menyiram tanaman pada hal inikan masih jam setengah enam ibunya sampai geleng-geleng kepala tapi jeongyeon dengan entengnya mengatakan sekalian ingin melihat enbun dipagi hari ada-ada saja jeongyeon

dibukanya pintu rumah laluh berlari keluar memang baginya ini sudah menjadi rutinitasnya saat masih tinggal dengan neneknya ia ingin merasakan apa hembusan angin disini lebih adem dari pada hembusan angin didesa neneknya

ternyata baginya lebih segar udara didesa dari pada dikota karna kemungkinan udaranya udah bercampur dengan polusi kendaraan selesai dengan pikirannya ia mulai mengambil selang laluh menyirami tanaman-tanaman dihalaman rumah sambil nyanyi rupanya

"dasar orang aneh...cih"cha eunwoo ternyata sedang memperhatikan dari atas balkon kamarnya malas dengan apa yang ia lihat segerahlah ia ngacir kedalam kamarnya

"aduh non biar saya aja yang nyiram tanamannya"pelayan itu tak enak hati dengan jeongyeon segerahlah ia menarik selang yang sedang jeongyeon pegang"nggak apa-apa aku juga udah ngomong kok sama ibu katanya terserah"jeongyeon kembali menarik selangnya kembali

perdebatan itu terus berlanjut pelayan yang berusaha membujuk majikannya jeongyeon untuk mau memberinya selang Sedang jeongyeon masih ngotot mau menyiram tanaman

"jeongyeon sudahlah berikan selangnya pada bi junsin laluh kamu ikut ibu sarapan didalam ok "dengan malas jeongyeon menuruti ibunya

Jeongyeon pun masuk kedalam dilihatnya cha eunwoo yang sudah memakai seragam sekolahnya sedang menyantap sarapannya

saat ingin duduk cha eunwoo langsung berdirih menatap dengan tatapan benci laluh segerah meninggalkan rumah untuk kesekolah

Maaf karna cerita kali ini lebih absurd..... Banyak typonya


NEVER GIFE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang