Reno melepaskan pelukannya dan menatap kearah Nata.

"Inget ini semua bukan salah Lo,berhentilah meminta maaf"

Nata hanya bisa terdiam dan menunduk sesekali mengusap air matanya yang jatuh.

"Sekarang lu cuci muka gih,gue gasuka liat cewek nangis"

"Maa..."

"Stttt"Reno menempelkan jari telunjuk di mulut nata.

"gue bilang apa tadi berhentila meminta maaf yang bukan kesalahan Lo"Reno kembali tersenyum dan menyuruh gadis itu untuk mencuci muka.

Kali ini ia menurutinya dan bergegas pergi ke kamar mandi,tak lama sebelum Nata hendak berdiri,orang tua Reno datang.

Dania yang melihat kehadiran Nata menatapnya sinis dan mendekati Nata.

Nata yang melihat hanya menunduk.
"Ngapain kamu disiini!"kata Dania yang membuat Nata tersontak kaget mendengarnya dan terus meundukan kepalanya.

Entah kenapa Dania tidak suka setiap melihat kehadiran Nata,ia selalu beranggapan Nata lah penyebab Reva masuk rumah sakit ini.

Maka sejak itu Nata tidak pernah hentinya meminta maaf kepada Reno,dan orang tuanya.

Namun Reno selalu menolak karena ini memang bukan kesalahannya,ia selalu beranggapan bahwa ini sudah takdir tuhan.

"Saya bicara dengan anda!!"dania menoyor dahi Nata dengan telunjuknya ,yang membuat Nata meneteskan air mata,ia tidak bisa berkata apa apa,ia hanya bisa menunduk dan menangis.

Reno yang melihatnya tidak terima ia memeluk gadis di sampingnya."cukup bu,kenapa tak henti hentinya ibu menyalahkan Nata"Reno membuka suara.

"Dia memang salah,jika tak ada dia mana mungkin Reva bisa masuk ke rumah sakit ini"bentak dania.

Kini Billy suami nya mencoba menenangkan"sudahlah Bu,ini semua sudah takdir tuhan,cukup ibu menyalahkan gadis ini".

Dania pun terdiam dia beranjak menjauhi Nata dan duduk diatas sofa,lalu mengacak ngacak rambutnya tak karuan

"sampai kapan!sampai kapan Reva tertidur seperti ini"
Dania menangis tak tega melihat anaknya terus terusan terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Nata yang melihat,kini mendekat kearah Dania dan terduduk didepan kaki Dania,mencium kaki Dania.

"maafin saya Tante"Nata menteskan airmatanya lagi.

Dania tidak menggubris dia tetap membiarkan Nata berlutut dihadapannya.

"Cukup.Sayang bangunn"ucap Billy sambil mengangkat tubuh Nata.

"Tak sepantasnya kamu melakukan itu"lanjut Billy lagi.

"Om Tante saya minta maaf,jika memang ini semua salah saya,saya berjanji tidak akan pernah datang kesini lagi,namun saya akan tetap mendoakan Reva"Nata tertunduk dan meneteskan air mata,lalu ia langsung beranjak pergi meninggalkan Reno dan orang tuanya.

Reno yang melihatnya tidak terima ia langsung mengejar Nata.
"Nata tunggu"teriak Reno

"Hiks hikss"Nata menangis sambil berlari sesekali ia mengusap air matanya yang jatuh,Reno terus mengejarnya dari belakang

"Nataa pliss berenti."teriak Reno dari belakang,Nata terus berlari tanpa menggubris ucapan Reno.

"Nata pliss dengerin gue"Reno kembali berteriak.

"Berhenti ngejar gue."Nata membuka suara masih dengan nada tersedu sedu.

"Berhenti atau Gue gak akan pernah maafin Lo."Teriak Reno kali ini.

Nata terdiam dengan perkataan Reno kali ini,ia pun memelankan larinya dan berhenti,Reno kini berlari mendekatinya.

"Mau apa Lo ngejar gue"
Tak pernah Reno mendengar perkataan seperti ini dari mulut seorang Nata,biasanya ia selalu bertutur kata sopan dan lembut kepadanya.

"Jangan tinggalin gue"Reno memegang kedua tangan Nata, namun Nata enggan untuk menatap mata Reno,gadis itu hanya tertunduk sambil menahan sesak di dadanya.

"Gue mohon Natasya"Reno kembali membuka suara,namun yang diajak berbicara tidak menjawab perkataan Reno.

Hening beberapa menit tak ada jawaban Reno pun mencoba memeluk Nata.

"gue sayang sama lu plis jangan tinggalin gue apapun yang terjadi".

Nata membalas pelukan hangat Reno sambil menangis.

"gue juga sayang sama lu"Nata membuka suara dengan nada yang serak,Reno melepas pelukannya.

"janji jangan tinggalin gue"sambil menatap dan tersenyum tipis ke arah Nata,kini dibalas senyuman manis dari Nata.

"gue ga akan tinggalin lu,tapi mungkin untuk beberapa hari ini saja"

"Lu sayang sama gue,berarti jangan pernah lu tinggalin gue"Reno kembali memegang kedua tangan Nata.

"Gue pergi bukan berarti ga sayang sama lu,gue pasti bakal kembali jika semua sudah membaik"jelas Nata dengan lembut.

"Sekarang ijinin gue pergi"lanjut nya lagi sambil tersenyum dan melepaskan genggaman tangan Reno.

"Janji ya,walaupun kita berpisah tapi hati kita akan tetap bersama"Reno mengeluarkan jari kelingkinya.

"janji"Nata mengaitkan jari kelingking nya dengan jari Reno.

Mereka tersenyum dan saling menatap satu sama lain.

Nata kembali melepaskan jarinya dan tersenyum.

"gue pergi dulu ya"

Reno memeluk dan mencium kening Nata.

"maafin gue,gue sayang lu"
Nata terssenyum dan langsung bergegas masuk kedalam taksi yang kini sudah ada di hadapannya,lalu bergegas masuk kedalam,Reno pun tersenyum dan melambaikan tangannya.

***

Sejak kejadian itu Nata tidak pernah menemui Reno ,bahkan disekolah pun ia seolah menjauh darinya,Reno yang melihatnya hanya tersenyum tipis ingin sekali ia menemuinya bercanda dan tertawa lagi dengannya,namun ia yakin suatu saat nanti jika memang berjodoh tuhan pasti akan menyatukan kita.

.
.
.
.
Nextt??

Cepatlah sadar dan terbangun dari tidur mu Reva,banyak orang yang menangis karena mu.

Syavarla Where stories live. Discover now