Sampai pada saat ia sampai di taman bagian belakang akademi, ia melihat seorang gadis berambut merah muda.  Ia menggenggam setangkai bungan mawar yang Indah. Rambut merah muda nya itu tertiup angin semilir membuat dirinya kesusahan mengatur rambutnya yang berantakan.

"Ngapain aku liatin dia ya?" tanya Hajime sambil bertanya pada dirinya sendiri.

Ia terus menatap gadis itu, sampai pada saat gadis itu sadar diperhatikan oleh Hajime. Ia menoleh padanya dan tersenyum padanya.

"Lah kok dia senyum? Kenal aja tidak..." ujar Hajime heran tapi tetap membalas senyum gadis itu lalu pergi dari tempat itu.

"Lelaki itu... Namanya siapa ya..." gumam gadis itu.

"Mielle! Kau sedang apa disana?" seru seorang gadis yang nampak berlari menghampiri Mielle.

"Aku hanya sedang berjalan-jalan disekitar saja. Dan kebetulan aku melihat Mawar ini jadi ku ambil saja. Kau mencariku?" tanya Mielle.

"Tentu saja! Kau ini bahaya tahu kalau keluar sendirian seperti ini! Setidaknya beritahulah diriku dulu!" omel gadis itu.

"Iya-iya, maafkan aku Zanitha. Lainkali aku akan memberitahu dirimu dulu sebelum keluar..." ujar Mielle malas.

"Kau ini... Huh... Mari kembali ke asrama. Nanti kau jatuh sakit." ujar Zanitha sambil menarik tangan Mielle.

"Aku tak selemah itu tahu." keluh Mielle.

"Iya-iya kau tak lemah. Tapi kita kembali ke asrama saja dan istirahat. Besok kegiatan akademi akan dimulai." balas Zanitha.

Dengan cemberut Mielle pasrah ditarik menuju asrama oleh Zanitha, bahkan sesampainya disana ia langsung disuruh mengganti pakaian dan langsung tidur. Mielle hanya bisa menurut dan tidur, Zanitha kalau marah sangatlah seram. Seperti Emak Himeko.

Dilain sisi Hajime kembali ke asrama dan menyiapkan buku untuk esok hari lalu pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Untunglah ia tak bertemu Rei dan Himeko, ia tak ingin menjadi nyamuk.

•*•*•

Crip... Crip... Crip...

Matahari kini terbit kembali secara perlahan, hujan rintik-rintik di pagi hari membuat suasana sejuk dan dingin. Hajime yang memiliki sihir api pun menggunakan sihirnya untuk menghangatkan dirinya.

Ia kini sedang berjalan menuju kelas umum, kelas yang berisi murid random. Ada yang dari kelas sihir serangan, kelas memanah, kelas pedang, kelas perisai, dan kelas sihir penyembuh.

"Yo Hajime yo selamat pagi yo!" sapa Soshi.

Hajime menggidikkan bahunya jijik, Shiho yang kebetulan berada di dekat mereka membuat gaya seakan-akan ingin muntah.

"Y-yo selamat p-pagi..." balas Hajime ragu.

"AKHIRNYA ADA JUGA YANG JAWAB SALAMKU YOOOO~" seru Soshi senang dan memeluk Hajime.

"Hajime X Soshi yey." ujar Himeko.

"Idih, saya masih suka gadis mak." ujar Hajime.

Ia melepas paksa pelukan Soshi dan duduk disamping Rei yang sedang membaca buku. Rei hanya menyapanya singkat dan ia membalasnya dengan senyuman. Rei lah yang paling ia sukai, karena paling normal dibanding teman-temannya yang lain.

Ia memperhatikan kelasnya, sepertinya mereka terpisah dengan teman 'sekelasnya' dulu. Dan pandangannya jatuh kepada seorang gadis, ia duduk di kursi paling depan. Rambut merah muda yang panjang itu sangat Indah menarik perhatiannya.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, "itu gadis yang ditaman kemarin bukan sih?" gumamnya.

Gadis itu nampak sendirian dan menolehkan kepalanya berkali-kali kearah sampingnya. Hajime yang melihat itu tiba-tiba teringat seseorang. Kalian tahu gak siapa? Tebak hayo.

Life In Another WorldΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα