Reuni?

204 21 9
                                    

"Jadi, ada apa kalian kemari? Kalian tak mungkin hanya ingin melihat wajah si pembasmi tulang ini kan?" tanya Kureha sambil duduk di sebelah si om pedofil.

"Ah, kau sangat pintar." puji Himeko.

'Emakk ai lop u T-T' batin Kureha.

"Kami ingin mengajak kalian membantu kami, mengalahkan Raja Iblis." ujar Rei.

"Wah, tujuan kita sama dong. Hehehe mayan cogan." ujar Wynn sambil mengecilkan suaranya di kalimat terakhir.

"Jadi, Koharu? Kita akan ikut mereka? Atau tidak?" tanya Frey.

Kureha bimbang, galau, merana. Karena om peka ia pun menepuk kepala Kureha pelan dan membisikkannya.

"Kita ikut saja, semakin banyak orang yang berada di pihak kita akan semakin mudah mengalahkan Raja Iblis bukan?" bisiknya pada Kureha.

Kureha berfikir sebentar, perkataan om Sirrius benar juga. Mengalahkan Raja Iblis lebih penting dari pada perasaannya.

"Baiklah, kami akan ikut dengan kalian. Tujuan kita sama, semakin banyak orang semakin mudah mengalahkan Raja Iblis." Ujar Kureha.

"Terimakasih, mohon bantuannya mulai sekarang."

"Hm, jangan merepotkan." ujar Kureha.

•*•*•

"Koharu, nampaknya kau kenal mereka." ujar Wynn saat membantu Kureha mencuci piring.

"Hm? Tidak. Aku tidak kenal mereka." elak Kureha.

"Hm.. Benarkah? Lalu siapa itu Kureha?" tanya nya lagi.

"Seperti yang kubilang tadi. Salah satu pahlawan yang terpanggil, tetapi ia membunuh pahlawan lainnya." jawabnya.

"Wah, kejam sekali Kureha itu. Baguslah kalau ia sudah mati." ujar Lynee yang sedang menata piring yang sudah tercuci bersih.

"Ya, baguslah ia mati..."

"Kalian sudah selesai mencuci? Bersiap-siaplah, kita akan langsung teleport ke istana." ujar Vey yang tiba-tiba nongol.

"Baik."

Setelah semua piring tercuci, mereka bergegas berganti baju dan menuju kearah balai desa. Disana mereka akan berteleport ke istana.

"Terimakasih atas jamuan tadi malam!" ujar Frey berterimakasih pada seluruh warg Lergine.

Seluruh warga nampak senang sekaligus sedih atas kepergian mereka, mereka berharap Frey dkk akan mengunjungi desa itu lagi.

"Kami pasti akan berkunjung nanti." ujar Kureha sambil tersenyum.

Mereka melambaikan tangan tanda perpisahan, cahay memenuhi balai dsn mengelilingi Kureha dan rombongannya. Detik selanjutnya, mereka telah menghilang bersama dengan cahaya tadi.

•*•*•

Mereka telah sampai di depan gerbang istana. Kuda yang dipakai oleh Hajime, Himeko, Rei dan prajurit itu dikembalikan ke kandangnya oleh beberapa prajurit.

Gerbang terbuka, menampakkan pemandangan taman depan yang penuh dengan orang yang sedang berlatih.

Wajah-wajah itu, sungguh familiar untuk Kureha. Hatinya berdetak kencang, ia memeluk erat lengan Sirrius. Ah, Sirrius keenakan itu.

Seluruh pandangan menuju kearah mereka yang baru saja melangkah kedalam area istana.

"Hajime berhasil membawa mereka!"

"Wew, hebat juga kau Hajime!"

"Ketua kelas memang hebat awowkwkw."

Hajime tampak tertawa kecil menanggapi mereka. Kureha kini sudah bersembunyi sepenuhnya dibelakang Sirrius.

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now