Siap

211 19 18
                                    

Langit biru, awan putih dan sinar matahari yang hangat. Waktu terus berlalu tanpa berhenti, sudah kurang lebih 4 bulan sejak kepergian Sirrius dan Koharu dari Istana.

Hajime bersama para pahlawan terus dilatih oleh Frey dan yang lainnya. Mereka berlatih giat dan menjadi kuat untuk mengalahkan Ratu Iblis dan Koharu.

Dan sudah sejak lama pula kebenaran yang menyesakkan hati mereka terkuak.

"Yang mulia Raja Shin dan Ratu Villia, kami ingin menanyakan sesuatu." ujar Hajime saat Raja Shin dan Ratu Villia datang ke ruang rapat.

"Silahkan."

"Sirrius berkata bahwa Kureha tak bersalah, apa itu benar?" tanya Hajime.

Raja Shin dan Ratu Villia tertegun, tak menyangka pertanyaan itu akan keluar darinya. Mereka terdiam sejenak sampai akhirnya Raja Shin angkat bicara.

"Iya, Kureha.... Dia tak bersalah." jawabnya yang membuat semua orang disana tertegun.

"B-bagaimana mungkin?! A-aku lihat dengan mata kepalaku sendiri dia berdarah-darah dan membawa pedang yang berlumur darah! Dia juga mengakuinya!" ujar Hajime.

"Sampai sekarang kami masih belum tahu siapa pembunuh sebenarnya, Kureha datang kesana karena mendengar teriakan dan melihat Fujina tergeletak dengan pedangnya yang menancap ditubuhnya. Pedang itu berisi sidik jari Kureha karena Fujina menyuruh Kureha untuk mencabut pedang itu dari tubuhnya. Tetapi karena kalian sudah salah paham dengannya dan sidik jarinya berada di pedang itu, maka ia mengaku bahwa ia yang membunuh Fujina agar masalah selesai dengan cepat. Ia ingin kalian berlatih dari pada mengurusi masalah ini karena Ratu Iblis bisa menyerang kapan saja." ujar Ratu Villia.

"Dia... Yang meminta untuk menyembunyikan hal ini?" tanya Himeko.

"Hm, dia bilang ia sudah dibenci oleh kalian semua jadi baginya tak aoa jika tambah dibenci lagi." lanjut Ratu Villia.

Tak tahan dengan ingatan menyedihkan yang terulang diotaknya, Ratu Villia memutuskan keluar dari ruangan untuk menenangkan diri.

"Dasar... Gadis bodoh..." umpat Hajime.

"Anakku hilang satu..." gumam Himeko yang untungnya tak terlalu didengar.

Dan mereka melupakan suatu hal yang disampaikan Koharu, untuk menanyakan apakah Raja Shin dan Ratu Villia pernah mengambil sesuatu yang bukan milik mereka. Dasar pikun.

Para pahlawan kini terlihat lebih kuat dari sebelumnya, mereka seakan sudah siap perang detik ini juga. Kapanpun Ratu Iblis menyerang, mereka sudah siap rohani maupun jasmani.

"Aku mau yang isi sosis!"

"Dih kau makan yang daging saja! Kau sudah Soshis makan sosis lagi."

"Taek!"

"Dih sini saya potong lidah berdosamu itu."

"Maapkuen saya bapak...."

"Saya gak punya anak sepertimu."

"Huweee emak, bapak gak ngakuin aku mak :')"

"Sejak kapan aku jadi emak anda?"

Drama gratisan, kini mereka sedang menonton drama gratis yang dimainkan oleh Shiho, Soshi, Himeko dna Rei. Soshi yang ingin roti isi sosis tetapi tinggal satu dan Shiho juga ingin. Soshi yang ngambek pun ngadu ke bapak Rei tetapi Bapak Rei tak mengaku bahwa punya anak bernama Soshi lalu Soshi beralih ke emak Himeko yang bereaksi sama seperti bapak Rei.

'Dih dasar manusia ga peka, udah aku comblangin masih juga berpaling.' batin Soshi kesal.

Kenapa Soshi mau nyomblangin mereka? Gini nih, saya jelasin. Jadi Soshi kan ceritanya peka nih :v.

Shiho suka Hajime tetapi Hajime masih ga bisa move on, sedangkan Rei suka sama Shiho dan Himeko suka Rei tetapi masih bergoyah-goyah. Emak kadang kelihatan suka sama Key. Tetapi Key suka sama Wynn dan Wynn suka sama Vey tetapi Vey suka Lynee dan Lynee suka Wynn. Biarkan Frey sendiri, dia setia sama Cyla.

Nah, ribet kan? Maka dari itu Soshi dari berbulan-bulan yang lalu mencoba untuk nyomblangin mereka ke pasangan yang menurut Soshi tepat.

Soshi memutuskan untuk :
Rei dengan Himeko
Key dengan Wynn
Vey dengan Lynee (agar Lynee kembali ke jalan yang benar)
Dan Shiho? Ia masih bingung dengan anak misterius satu itu.
Hajime? Biarkan dia move on dulu.

Dan Soshi sudah bekerja keras selama ini, maka ia pikir nanti hasilnya tak akan mengkhianati usaha. The true hero XD.

Mari kesampingkan masalah percintaan mereka, kini mereka sudah bersiap-siap. Untuk apa? Perang lah. Kok sekarang? Karena Ratu Iblis sudah mengirim peringatan. Bahwa ia dan pasukannya akan menyerang pada hari ini. Dan ia juga menawarkan untuk berperang di tempat yang tak jauh dari istana, lapangan luas tanpa adanya kehidupan. Tempat yang cocok untuk berperang.

Mereka masih bingung, kok tumben baik? Eh gak deh, ngajak perang kok baik.

"Sirrius bakal datang tidak ya?" gumam Frey.

"Paling udah balik keatas sana." ujar Soshi sambil menunjuk kearah langit.

"Semoga tenang diatas sana, wahai om pedofil." ujar Himeko.

"Dih."

"Kalian jahat sama saya yah :')"

...

"LAH KOK LU DISINI?!" ujar Shiho kaget. Pasalnya, Sirrius muncul tepat dihadapannya.

"Dih, jahat kamu nak." ujar Sirrius sambil menjitak kepala Shiho.

"Balik juga kau." ujar Frey kesal.

"Huuu aku gak mihak siapapun loh sekarang. Aku lihat keadaan nanti, kalau sudah kelihatan yang mana pihak yang harus aku dukung maka aku akan langsung terjunnnnn menimpa kalian :)" ujar Sirrius sambil melayang diatas mereka.

"Huh, lihat saja nanti." ujar Rei kesal.

"Ngapain dah muter-muter gitu. Mau jadi baling-baling bambuuuh?" ujar Hajime.

"Cieee tumben ngelawak kamu zeyenkk~"

"Astaga, lindungilah hamba dari om-om pedo dan belok ini..." ujar Hajime sambil berlindung dibelakang Rei.

"Dih, saya penggal pala kamu sekarang nih."

"Jangan."

"Canda elah."

"OM SIRRIUSSSSSS! KOHARU KANGEN ATUUHHHH!"

Tiba-tiba muncul seorang gadis yang sedang berlari kearah mereka. Mereka bingung, Koharu musuh atau kawna sih?

"Adududuh lolikuhhh sini ke pelukan om :)" ujar Sirrius kesenangan sambil menjulurkan kedua tangan mengisyaratkan agar memeluknya.

Bukannya memeluk, Koharu menjitak kepala Sirrius. "Dasar om pedo." ujarnya dingin.

"Koharu... Pukul aku sepuasmu!" ujar Sirrius yang malah kesenangan. Dasar Masokis.

"Ihh, Koharu milik saya tahu dasar om-om tak tahu malu!" ujar seseorang dibelakang Koharu.

"Tante Lummy!" seru Koharu sambil berlari kearah Ratu Iblis, alias Lummy. Ih ucul namanya.

"Hoi dasar iblis kau menodai malaikatku!" ujar Sirrius tak terima

"Berani ya kau sama saya! Saya bilangin sama mama kamu yah!" ujar Lummy.

"Heh emang anda kenal mama saya?" ujar Sirrius.

"Myaenne, malaikat penjaga surga bukan? Dia teman baikku pada saat aku masih menjaga diperbatasan." ujar Lummy.

"Wut de....?!"

"Mama kamu sudah mau melahirkan loh, ga mau jenguk gitu?" ujar Lummy lagi.

"Dari mana kau tahu?!" ujar Sirrius kaget.

"Aku masih punya teman dari Neraka dan mama mu penjaga perbatasan jadi aku tahu. Pulang gih." ujar Lummy.

Whushhhh

Sirrius pun pulang menanti adik ke-101 nya.

"Nah sekarang, mari mulai?"

•TBC•

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now