Prolog

46 1 0
                                        


Cekrekk..

Kilatan blitz memenuhi ruangan studio foto.  Model cantik turun dari kursi yang tersedia saat pemotretan,  wanita itu masih cantik meski sudah bersuami.

Zera Aris indah  Pratama

Wajah cantik, tubuh sexy itulah yang membuatnya  melejit namanya dalam Model.  Ia berjalan menuju ruang ganti dan merogoh tas brended nya mengambil Handphone.

1 sms masuk

Mas Ratha
Cepat pulang ada yang ingin aku bicarakan

Read

Zera langsung berdiri membereskan barang barangnya, tanpa pamit dia keluar studio menuju parkiran 

"BEB. ..BEB ZERA TINGGAL SATU PEMOTRETAN. " teriak Manager Zera seraya berlari. Zera menoleh. "Batalkan, aku ada Acara keluarga. " ucapnya tegas.

Tanpa menunggu jawaban sang Manager Zera masuk kedalam mobil dan melakukannya. 

15 menit ia sampai di depan rumah mewahnya.  Hatinya terasa Dag dig dug tumben sang Suami berbicara dengannya.  Biasanya dia tidak ada waktu di rumah untuk mengurus 5 perusahaan sekaligus miliknya.

Zera memasuki rumah dengan tergesa-gesa,hatinya terasa berbunga bunga saat menerima pesan tadi. Dia melihat sang Suami Duduk di ruang tamu seraya Membaca Koran.

"Mas. " sapanya, Ratha mendongakkan kepalanya kala mendengar sang Istri memanggil.  Dengan sigap ia menaruh korannya keatas Meja.

"Baru pulang?" Tanyanya dengan suara datar, Zera merasa ada yang aneh dengan sikap Suaminya ini.  Biasanya Ratha tidak pernah berbicara sedemikian rupa.

"Iya Mas, kamu juga? " jawabnya seraya duduk di sofa.  Ratha menunduk dan beberapa kali menghembuskan nafas berat.

"Apa kamu sadar Zer, rumah tangga kita terjalin dengan materi.  Kamu sibuk bekerja tidak pernah mengerti perasaan suami kamu, anak-anak kamu.  Saya lelah pulang kerja kamu tidak pernah ada disini. Harus aku hubungi seharusnya kamu tau waktu Zera. " Ujarnya dengan Nada marah.  Zera yang melihat hanya diam terkejut.

"Aku mau kita pisah Zer, "

Deg

Kalimat itu mampu membuat Zera terdiam dengan hati yang terasa hancur berkeping keping.  Ia tidak menyangka suaminya melontarkan kalimat kramat itu. Bagaimana dengan anak-anaknya ? Apa mereka akan sedih dengan peristiwa ini.

"Mas, tolong jangan gegabah pikirkan perasaan anak-anak. Aku paham kamu lelah.  Aku mohon untuk meralat ucapan mu tadi. Aku takut anak-anak akan terpengaruh pikirannya dengan apa yang terjadi diantara kita. " Zera Memohon dengan tulus, air mata telah merembes keluar dari Tempatnya.  Sementara Ratha hanya duduk dengan wajah Emosi.

"Keputusan saya sudah Bulat Zera. " tegasnya.

"Mas. .jangan bilang ada wanita la---"

"DIAM. " 

Zera menangis pasrah dengan keadaan. 

"Jika itu yang terbaik silahkan Mas, " Putus Zera Akhirnya.  Wanita itu meninggalkan Ratha,  berjalan dengan penuh sakit. 

Dia pikir rumah tangganya akan baik-baik saja jika sama sama mempunyai hasil Materi.  Tapi, tidak untuk sekarang.  Zera tampak terkejut dengan ucapan sang Suami. Ralat ---mantan Suaminya.  Dia kira Ratha akan mengajaknya merayakan hari pernikahan mereka berdua.

🌸🌸🌸🌸

"AYAH  ..tumben ayah  pulang biasanya 3 kali dalam seminggu. " ucap Bintang.  Gadis kecil yang baru berumur 11 tahun.  Ratha tersenyum kecut mendengar Ucapan putri kecilnya. Gadis itu meskipun masih SD memiliki otak yang genius.  Sama dengan kakeknya. ARIS

"Iya sayang Papa Mau pamit ada yang harus di selesaikan di luar kota. Kamu jangan nakal ya." Pesan Ratha. Bintang mengangguk dan mengantarkan Ayahnya sampai teras rumah. 

"Kamu temenin Bunda Gih, pasti dia sedih." Guman Ratha seraya memandang ke lantai 2 rumah istrinya. Memang Rumah ini terbeli karena hasil kerja Zera, katanya biar sekali kali Zera membeli demi nama anak anak. Ratha menatap sendu rumah ini serta semua suasana yang ada di rumah ini,  ia tidak akan lagi merasakannya.

"Iya Yah, " Bintang berlari ke kamar Ibunya. Dilihatnya Zera Duduk seraya Menangis di atas tempat tidurnya,  tatapannya kosong menandakan harapannya hilang. Bintang mengernyit bingung ibunya tidak pernah bersikap seperti ini apapun itu masalahnya.

"Bunda, " suaranya memelan, Zera tidak menoleh tetap bergeming ditempat.

"Ayah udah berangkat Bun, kog Bunda gak anter kedepan. "

Zera sekarang menoleh dengan tatapan pilu, Bintang dapat merasakan kesedihan yang teramat dalam dimata sang Bunda.

"Bi. ..sini. " Zera merentangkan tangannya, Lalu Bintang menghambur ke dalam pelukannya.  Zera menangis sejadi jadinya.  Ia merasa takut untuk bicara pada Bintang,  sedangkan putrinya ini harus di kontrol pikirannya. 

Ahh bagaimana ini?

Bintang di diagnosa mengalami kelainan otak, sejak Dari kecil. Yang ditakuti oleh Zera takut keadaan Bintang semakin parah.

"BUNDA. " dua orang laki-laki muncul di ambang Pintu, itu adalah Kakak kakak Bintang.

Zayon Aris putra pratama
Zikan Aris Dwi putra pratama 

"Kalau ada pintu di ketok, kalau ada Bel di pencet, kalau keduanya gaada Masuk dengan sopan dong. " Omel Bintang dengan wajah kesal. Selalu saja Kakak kakaknya sangat ceroboh. Astaga.

"Udah terlanjur masuk Bi. " zayon berlagak seperti sedang bersedih. Namun, Bintang sudah hapal dengan kelakuannya Kakaknya satu ini.  Berbeda dengan Zikan, jika Zayon adalah laki-laki Tinggi, rambut keriting sama Dengan Ratha, wajah mewarisi Kakek dari Bunda yaitu Aris, juga jangan lupa Zayon adalah seorang fukboy. Sementara Zikan laki-laki itu terkesan lebih manis, tinggi sama dengan Zayon tapi berambut Lebih Halus, dia Pandai dalam bidang apapun.

"Maafin Bang Zikan ya. " ujarnya lembut.  Bintang tersenyum dan memeluk Zikan mengabaikan Zayon yang terlihat Kesal.

Zera yang melihat itu hanya bisa tersenyum getir, dia harus kuat di depan anak-anaknya apalagi Bintang putrinya.


setinggi langit Where stories live. Discover now