***

Dalam perjalanan menuju Penglipuran, Juni bercerita tentang keluarganya. Sementara Mark bercerita tentang Hendery dan Lucas, orang-orang yang mendekati 'keluarga' untuk Mark. Mereka berbagi kisah layaknya orang yang sedang belajar saling mengenal.

Kebanyakan sih Mark sudah tahu tentang keluarga Juni. Namun pria itu tetap mendengarkan penuturan Juni, tidak menginterupsi sedikitpun. Baginya bisa mendengar Juni banyak bicara seperti sekarang adalah anugerah yang mungkin tidak bisa ia dapatkan lagi di lain waktu.

"Bang Yuta tuh ya, kalo lagi ngeselih beuuuh, kalah lo Mark. Doi udah gak ada lawannya."

"Haha, iya gue inget tuh dulu lo pernah berantem sama dia di grup keluarga!" tawa Mark.

Flashback

"Mark!" seru Juni. 

"Kenapa sayang?" Mark mendongak dan melihat kekasihnya. Gadis itu terlihat frustasi.

"Rekamin aku ya," pinta Juni sambil menyerahkan ponselnya pada Mark yang sedang rebahan di ranjangnya sambil main adu domba di hago. Benar-benar mengganggu. Padahal Mark lagi berusaha mencetak rekor baru dengan melawan seseorang bernama Kangmin.

"Hah? Rekamin apaan?"

"Aku mau sholat!"

"Ngapain sembahyang direkam-rekam? Kamu mau bikin video tutorial kayak di yutub-yutub gitu?"

"Dah ah! Rekam aja, jangan banyak tanya! Bete!" omel Juni.

Mark pun menyerah dan mengikuti keinginan pacarnya itu. Heran dia sama manusia, ada aja kelakuannya. Baru kemarin dia nonton video tutorial membalik tangan selama 3 menit, sekarang pacarnya mau membuat video yang aneh-aneh juga.

"Mana sini hpnya." Mark menyerahkan ponsel tersebut pada si pemilik.

Ia pun mengintip dari pundak Juni. Ternyata gadis itu membuka grup whatsapp keluarganya. Juni mengirim video yang Mark rekam tadi lalu mengetik pesan singkat.

'[fancam] juni sholat'

'Mending nonton fancam ini daripada fancam twice. Sholat rajin, mata zinah mulu. Rugi!'

"Astaga.... Kirain buat apaan, ternyata buat di-share di grup doang," ujar Mark.

"Biar gak banyak cingcong tuh si Yuta! Sok ibadah paling oke aja ngata-ngatain gue kafir jarang sholat!" Oceh kekasihnya.

Bukan hal yang asing melihat gadis inu marah-marah karena kakaknya. Dia dan kakak lelakinya memang bak Tom and Jerry. Ribut mulu tapi tetap sayang dan perhatian pada satu sama lain.

Flashback end

"Oooh... jadi lo yang pertama kali ngerekam fancam sholat gue? Dulu gue kira Yeri."

Mark mengangguk. Seingatnya juga ketika orang tua Juni bertanya pada gadis itu sedang dengan siapa putri mereka, Juni selalu menjawab Yeri. Saat diminta kirim 'fancam,' Mark pun menggunakan kemampuannya untuk membuat video yang seolah-olah menunjukkan memang ada Yeri di kos Juni.

"Sampe sekarang tuh, keluarga gue kalo mau minta bukti lagi di mana gitu, bilangnya pasti bukan 'pap dong' tapi 'fancam dong' haha," kekeh Juni.

"Papa masih suka baca manga?" tanya Mark tiba-tiba saat teringat akan hobi ayah Juni tersebut.

Mark bahkan tidak sadar kalau dia masih memanggil ayah Juni 'papa' bukan 'bokap lo' atau 'ayah lo.' Juni sih tidak terlalu ambil pusing.

"Masiiih laaah! Mama sampe pusing, makin tua rak bukunya penuh manga bukannya buku-buku berfaedah kayak orang-orang tua pada umumnya. Mana gue tiap mau pulang ke rumah pasti disuruh mampir ke gramed dulu buat beli manga!"

7 DAYS of DATING [NCT DREAM]Where stories live. Discover now