"Ck. ku pikir kau sudah lupa pada ku bocah." Jaeyeon berjongkok di depan Taehyung yang terduduk.

"a-apa mau mu?"

"mau menjadikan kau korban tentu saja. Tetapi belum waktu nya."

"Mwo?! kau gila!" Taehyung baru saja akan bangun dan berlari tetapi dia kembali tertarik ke belakang.

"apa yang kau lakukan di lorong ini seorang diri ha?"

"bukan urusanmu hantu tak guna! lepaskan aku!"

"aku-" Jaeyeon menghentikan ucapannya, dan menoleh ke belakang.

Jaeyeon melonggarkan pegangan nya pada Taehyung dan lebih fokus kepada dinding di belakangnya.

Taehyung berkedip tidak jelas. Apa yang berlaku?

"k-kau kenapa?" Tanya Taehyung kepada Jaeyeon membuat Jaeyeon menatap nya semula.

"apa ada orang lain selain kalian di sini?"

Taehyung menggeleng. "hanya kami."

"maksudnya- shit! itu pasti Jimin teman sialan mu!"

Jaeyeon teriak dan melepaskan pegangan nya pada Taehyung lalu menghilang dari situ. Taehyung terkejut tentu saja.

"kemana hantu bodoh itu pergi astaga."

Taehyung mau cepat cepat ke ruangan psycho tadi saja tetapi dia sayup sayup mendengar suara Jaeyeon di seberang dinding sana.

"ah otak ku berkata tidak tetapi kaki ku tetap saja melangkah."

•••

"Jadi i-ini betul betul J-jimin hyung kah?" Jungkook masih pada kedudukan asalnya, bersembunyi di belakang meja yang terbalik.

Jimin dengan cepat pergi ke arah Jungkook membuat Jungkook kembali takut dan sedikit mengundur.

"kook, ini aku Jimin. Aku tau kau pasti takkan ngerti tapi percayalah ini aku."

"b-bagaimana aku b-bisa percaya padamu jika sudah terang terang b-badanmu tergeletak di ranjang rumah sakit?"

Jimin menepuk dahinya. Susah jika sudah bicara sama bocah labil seperti Jeon Jungkook ini.

"yaelah kook. Lupakan aja. Kau mau menolongku dan Namjoon hyung kan?"

Jungkook mengangguk ragu.

"kau perlu buat seperti yang ku katakan tadi ya. bisa kan?" Jikalau readers lupa apa yang Jimin katakan, bisa lihat part sebelumnya ya.

"h-hanya itu?"

"iya dan-"

"wah tidak ku sangka kau licik ya Park."

Jimin terkejut tentu saja. Jungkook? dia juga takut dan sedikit heran.

Jimin merutuki diri nya. Bagaimaa dia bisa lupa jika Jaeyeon akan ke sini?

"sepertinya kau meminta tolong, iya?"

"kau diam Shin. Kau yang mulakan semua ini!"

"aku jahat. aku seorang psycho. wajar saja jika aku memulakan sesuatu."

"bagaimana kau bisa tahu jika aku ada di sini?"

"dan bagaimana pula kau bisa tahu ada cara nya jika mau ke dunia nyata?"

Jimin mengepalkan tangannya geram. Jaeyeon tersenyum miring. Jungkook hanya menjadi penonton yang tidak ngerti apa pun.

"aku bawa Jungkook bersamaku. dia adalah target seterusnya."

Jungkook terkesiap ketika Jimin dengan tiba tiba nya menghalang tubuhnya- maksudnya melindungi dirinya.

"kau sentuh Jungkookie, kau hancur Shin."

Jaeyeon ketawa. "aku? hancur? olehmu? Ck dalam mimpi mu sana Park."

Jimin mendelik malas dan membalikkan tubuhnya mengadap Jungkook. Sedikit berbisik membuat Jaeyeon mengernyit heran.

"Jung, kau harus buat seperti apa yang aku katakan tadi ya? biar aku saja yang ikut dia. okey? aku percaya padamu."

"t-tapi hyung akan baik baik saja kan?"

"iya cutiepie. yaudah pergi pergi. Biar aku hancurkan dindingnya agar kau bisa ke sana."

Jimin menghancurkan dinding itu dengan sekelip mata. Jimin menolak Jungkook agar pergi.

"apa saja yang kau pikirkan Park?" ucap Jaeyeon geram.

"bawa saja aku. cepat."

"dasar bodoh."

•••

Taehyung mendengar segala galanya. Dirinya terjungkal kebelakang ketika dinding yang sedang ia sandar tiba tiba hancur.

Taehyung hanya memilih untuk mengundur ke belakang kerana dia tau Jungkook akan masuk ke sana.

Hingga deruan tapak kaki melangkah masuk, membuat Taehyung juga melangkah.

"Jungkook!"

"WAHH ASTAGA!"

Jungkook terkejut tentu saja. Sudah lah dia takut dan gementar, ditambah pula Taehyungie nya yang mengejut kannya.

"yak Taehyungie kau kenapa yaish."

"aku dengar semua nya minus apa yang harus kau lakukan. Jadi apa yang kau harus lakukan untuk hentikan semua ini?"

Jungkook tampak berfikir. Dia tidak berapa ingat tetapi dia maksa otak nya untuk ingat.

"oh iya aku sudah ingat! ayo"

Jungkook menarik tangan Taehyung untuk ke ruangan psycho milik Jaeyeon.

"Kook, apa bisa jika kau selalu menarik tanganku? tanganmu hangat sekali."

puk!

"dasar!"























tbc.















hai! setelah lama tidak update skaksk. akan ku sambung esok jika aku rajin:)
makasih vote nya!

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now