Takjilstagram

313 47 10
                                    

Ada satu tradisi baru di grup keluarga besar gue. Setiap hari sebelum buka puasa, keluarga mulai dari yang di Jakarta, Surabaya, dan tempat lainnya mengirimkan foto menu buka puasa hari itu.

Setelah itu biasanya suka merespon satu sama lain gitu. Kayak saling memuji bahkan minta resep satu sama lain biar keluarga yang lain bisa masak juga. Habis itu di akhir sesi biasanya dikompilasi sama sepupu gue. Gue menyebutnya dengan Takjilstagram, walaupun terjadinya di WA.

Nah di bawah contoh kompilasi foto makanan buka puasa keluarga besar kemarin.

Berkat tradisi ini akhirnya ada alasan grup keluarga nggak lagi dipenuhi pesan-pesan yang kadang isinya meragukan dan diforward sekenanya oleh om dan tante boomers kesayangan kita semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berkat tradisi ini akhirnya ada alasan grup keluarga nggak lagi dipenuhi pesan-pesan yang kadang isinya meragukan dan diforward sekenanya oleh om dan tante boomers kesayangan kita semua. Gue rasa kalo misalnya ada yang punya om tante boomers daripada kita ngedumelin mereka malah diomelin balik, cara ini bisa dengan halus membuat mereka perhatiannya teralihkan.

Di rumah gue sendiri karena tradisi baru ini juga akhirnya kaya bagi peran gitu deh. Misalnya gue masak cemilan sekaligus ngedit foto dan mempublikasikan ke grup, bokap gue yang bagian menata dan memotret makannya, dsb. Mendadak jadi kayak redaksi majalah masakan. Seru banget sumpah, jadi bisa bahan killing time nunggu buka puasa.

Kira-kira berikut proses di balik layar dan hasilnya.

Di balik layar makanannya beneran ditata terus backgroundnya pake kalender bekas.

Di balik layar makanannya beneran ditata terus backgroundnya pake kalender bekas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nah, di bawah ini hasil setelah difoto masakannya.

Kenapa keluarga di rumah seniat itu karena kebetulan di rumah gabut, ragu untuk memesan makanan secara online, dan terima kasih karena pandemi ini gue jadi pinter masak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa keluarga di rumah seniat itu karena kebetulan di rumah gabut, ragu untuk memesan makanan secara online, dan terima kasih karena pandemi ini gue jadi pinter masak. Sebenernya ini juga jalan keluar kangen-kangenan karena keluarga besar yang biasanya buka bersama setidaknya sekali tiap tahun. Akan tetapi, karena pandemi yang amatlah menguji kesabaran ini jadinya gabisa kemana-mana deh.

Bisa sih, cuma terbatas pake banget.

Mungkin kalo kamu ngerasa jengah dengan grup keluarga besar yang isinya berita soal pandemi mulu. Boleh, lho, jadi icebreaker dengan cara demikian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lapar: Makan DongWhere stories live. Discover now