Eps 6. PINDAH

715 55 10
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kasih tampak membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia bersyukur karena saat pulang tadi, ia tidak melihat satu pun penghuni di rumah ini. Mungkin mereka semua sudah pergi kealam mimpi. Jadi ia tidak perlu khawatir jika harus berpapasan dengan salah satu anggota keluarganya.

Kasih terlihat menghela nafasnya dan menatap langit - langit kamarnya yang tampak gelap karena ia memang tidak berniat untuk menyalakan lampu kamar. Hanya ada penerangan dari cela jendela kamarnya yang membuat kamar ini tidak begitu gelap.

Dulu ia tidak pernah menyukai keadaan gelap karena baginya gelap itu menyeramkan. Tapi sejak ia merasakan yang namanya patah hati untuk kedua kalinya. Entah mengapa keadaan gelap justru lebih ia sukai sekarang. Seperti hatinya yang kini mulai gelap tanpa sinar dari orang yang di cintainya itu.

Dalam gelap ia tidak perlu takut akan ada seseorang yang melihat dirinya menangis. Dalam gelap ia tidak perlu berpura - pura untuk baik - baik saja dan dalam gelap ia tidak merasa takut untuk di tertawakan karena kelemahannya itu.

Kasih mulai kembali terisak di dalam gelap tanpa ada seseorang yang menenangkannya. Hingga ia tertidur lelap karena kelelahan menangis.

🌾🌾🌾

"Kasih, kemari kita sarapan sama - sama." Ajak Melodi saat melihat Kasih muncul di ambang pintu. Semua orang yang berada di meja makan tampak menengok kearah pintu, tak terkecuali Aldo dan Raka.

Kedua lelaki itu tampak menatap Kasih dengan tatapan yang berbeda - beda.

Sedangkan Cinta dan Ibu angkat kasih (Ibu Merry) tampak berdecak kesal karena melihat Kasih yang mulai melangkah kearah mereka.

"Duduklah. Kau harus sarapan sebelum pergi bekerja." Seru Melodi sambil meraih piring kosong dan dengan cekatan mengambil nasi serta lauk lalu meletakannya di hadapan Kasih.

"Terimakasih, Kak." Balas Kasih sambil meraih sendok di dekatnya dan mulai makan sambil menundukkan kepalanya ke bawah tanpa berniat menatap kearah Aldo yang duduk tepat di kursi sebrangnya.

Aldo diam - diam menarik sebuah senyuman tak kalah, dia bisa melihat wajah Kasih kembali. Tadi malam dia sempat khawatir saat melihat Kasih pulang sendiri mengunakan bus di tengah malam. Tapi saat kini dia melihat Kasih disini, dia akhirnya bisa menghela nafasnya. Walaupun ada satu penyesalan di dalam hatinya saat dia melihat ada bekas air mata yang coba di tutupi oleh Kasih menggunakan bedak.

"Ehm..."

Suara dehman Cinta membuat Aldo tersadar dan merubah ekspresi wajahnya menjadi datar kembali.

Kasihku Pemilik Hatiku (Kasih & Arkana)Where stories live. Discover now