4. Shalat Tasbih Tidak Ada Dalil Shahihnya, Bid'ahkah?

13 1 0
                                    

Shalat Tasbih Tidak Ada Dalil Shahihnya, Bid'ahkah?

Fri 11 May 2007| Hadits > Status Hadits

Pertanyaan : 

Assalamuallaikum Wr. Wb

Mengapa umat Islam masih saja melakukan berbagai macam bid'ah yang jelas-jelas dilarang Allah? Misalnya, masih saja ada kelompok yang melakukan ritual shalat tasbih, padahal hadits tentang shalat tasbih itu adalah hadits palsu. Bukankah hadits palsu itu haram dan tidak bisa dijadikan dasar sebagai landasan sebuah ibadah?

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Jawaban : 

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadits yang anda bilang palsu itu memang palsu menurut beberapa orang muhaddits Namun oleh beberapa muhadditsin lainnyadengan tegas menyatakan bahwa hadits itu tidak palsu, bahkan shahih atau setidaknya hasan.

Maka dari sisi al-hukmu 'alal hadits, hadits ini dikatakan palsu oleh sebagian orang dan tidak palsu olehsebagian lainnya.

Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan apakah dimungkinkan adanya perbedaan pandangan dalam menilai suatu hadits? Bukankah standar ukuran keshahihan suatu hadits itu adalah sesuatu yang pasti?

Perbedaan Dalam Menilai Keshahihan Hadits Adalah Sebuah Kemestian

Bukan hanya para ulama fiqih saja yang 'rajin' berbeda pendapat, namun para pakar hadits, dari yang paling rendah sampai ke level yang tertinggi, juga berhak untuk berbeda pendapat.

Bahkan jurang pemisah perbedan pendapat di antara mereka seringkali sangat besar dan menganga. Bayangkah, ada suatu hadits yang divonis palsu oleh seorang pakar hadits, namun oleh pakar hadits yang lain dinilai shahih.

Kok bisa?

Ya, memang bisa. Dan memang itulah dunia kritik hadits, selalu ada yang mengatakan shahih dan ada juga yang mengatakan tidak shahih, bahkan palsu.

Semua itu adalah hal yang pasti terjadi, dan salah satu contohnya adalah tentang kedudukan hadits shalat tasbih yang anda tanyakan ini.

Matan Hadits Shalat Tasbih

Sebelumnya kita bicara tentang kedudukan hadits shalat tasbih, marilahkita mulai dari matan (isi) hadits yang dimaksud, yang terjemahannya sebagai berikut:

Dari Al-Abbas bin Abdilmuttalib rabahwa Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Hai pamanku, Al-Abbas, maukah Paman saya beri sesuatu? Maukahsaya beri suatu anugerahi? Maukah saya beri suatu hadiah? Maukah saya berbuat sesuatu? Ada 10 hal yang bila Paman lakukan maka Allah mengampuni dosa-dosa, baik yang dulu maupun yang sekarang, yang lama maupun yang baru, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang sembunyi maupun yang terang-terangan?

Sepuluh hal itu adalah shalat empat rakaat, setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan sebuah surah, bila telah selesai pada rakaat pertama dan masih berdiri, bacalah tasbih "Subhanallah walhambulillah wala ilaaha illallah wallahu akbar", sebanyak 15 kali. Kemudian ruku'lah dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian i'tidal dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian sujud dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian angkat kepala dari sujud dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian sujud lagi dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian angkat kepada dan bacalah tasbih tadi 10 kali.

Maka bacaan tasbih itu ada 75 untuk tiap rakaat. Paman kerjakan 4 rakaat.

Apabila paman mampu maka kerjakan shalat itu sekail dalam sehari, bila tidak mampu kerjakanlah setiap Jumat, bila tidak mampu maka kerjakan tiap bulan, bila tidak mampu maka kerjakan setahun sekali dan bila tidak mampu juga maka kerjakan sekali dalam umur hidup." (HR Abu Daud dan Tirmizy)

مختصر لمادة؛ علوم الحديث | Ringkasan Pembahasan Ilmu Hadist ✓Where stories live. Discover now