4. Mengapa Musnad Imam Syafi'i Lebih Rendah Tingkatannya Dari Shahih Bukhari?

10 1 0
                                    

Mengapa Musnad Imam Syafi'i Lebih Rendah Tingkatannya Dari Sahih Bukhari?

Tue 21 October 2014
Pertanyaan : 
Assalamu'alaikum 

Ustadz, kemarin ana membaca artikel antum yang menyebutkan bahwa Imam yang empat lebih pakar dari Imam Bukhari dalam bidang hadits, tetapi mengapa kitab Musnad Imam Syafi'i dan Musnad Imam Ahmad lebih rendah tingkatannya dari Sohih Bukhari. Bahkan keduanya tidak masuk kedalam kutubussittah.. 

Syukron atas jawabannya 

Wassalamualaikum.

Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dalam menilai suatu karya kita harus objektif dan adil. Kualitas suatu karya tidak bisa dibandingkan begitu saja apple to apple. Kita harus melihat sejarah dan latar belakang, serta konteks yang ada. Jadi rendah atau tingginya suatu kitab harus dilihat dari sudut pandang yang tertentu.

Bisa saja kitab tertentu lebih bagus dari kitab lain dari sisi format dan kelengkapannya. Tetapi dibandingkan dengan origninalitasnya, justru lebih rendah. Dan semua itu bisa berlaku sebaliknya juga. 

Bisa saja suatu kitab disusun untuk mengantisipasi suatu masalah tertentu, dan kitab lainnya disusun untuk mengatasi masalah yang lain lagi. Maka kita tidak bisa membandingkan secara tidak adil karena beda maksud dan tujuan dari penyusunan kitab.

Mari kita buat sedikit perbandingan biar masalahnya lebih jelas dan terang, agar kita mudah memahami duduk perkaranya.

Mushaf Utsmani vs Software Al-Quran

Kita tidak bisa membandingkan mushaf yang ditulis zaman khalifah Utsman bin Al-Affan dengan mushaf modern di zaman berikutnya. 

Mushaf Utsmani generasi awal itu ditulis tanpa harakat, tidak ada fathah, kasrah, dhammah, sukun, tasydid. Juga tidak ada titik pada huruf ba', ta', tsa', ya', jim, kha, qaf, fa'. Tidak ada nomor ayat, tidak ada nama surat, apalagi tanda waqaf. Yakin sekali kita tidak bisa membaca mushaf itu di zaman sekarang ini. 

Kemudian seiring dengan waktu, mulailah ada penyempurnaan dan perbaikan disana-sini. Jenis khatnya diperbaiki, dibuatkan harakat dan tanda baca yang lengkap. Bahkan ditambahi dengan nomor ayat, lambang-lambang yang berguna dan seterusnya, seperti yang kita kenal sekarang ini. Sehingga kita di zaman sekarang bisa membacanya dengan mudah.

Bahkan di zaman kemajuan gadget dan komputer dewasa ini, mushaf itu bisa diformat dalam bentuk digital, dengan mudah kita bisa mencari kata tertentu lewat mesin pencari. Bahkan sudah dibundel sekalian dengan lusinan kitab tafsir, sehingga begitu kita baca suatu ayat, tinggal klik langsung keluar tafsirnya dengan puluhan pilihan kitab tafsir.

Tetapi tidak mentang-mentang software itu canggih, kita tidak bisa bilang bahwa penemu software Al-Quran ini lebih tinggi derajatnya dari Khalifah Ustman bin Al-Affan radhiyallahuanhu. Jangan sampai kita keliru dalam membuat perbandingannya.

Karena kebutuhan zamannya berbeda, maka apa yang ditulis pun pasti berbeda. Dan kita tidak bisa membandingkan kedua mushaf itu secara subjektif begitu saja.

Kartu Undangan Pernikahan vs Naskah Proklamasi

Kalau dibandingkan secara penampilan seni dan estetika, kartu undangan pernikahan jauh lebih indah dan menarik ketimbang naskah proklamasi 1945. Secara tampilan seni dan keindahan, tentu lebih bagus desain kartu undangan pernikahan. Hurufnya indah, kertasnya wangi, kata-katanya menyentuh, dilengkapi dengan kaligrafi dan ilustrasi yang menarik. 

Sementara naskah proklamasi 1945 itu hanya ditulis di atas kertas putih dengan tulisan tangan yang penuh dengan coretan, sama sekali tidak menarik dari sisi keindahan.

مختصر لمادة؛ علوم الحديث | Ringkasan Pembahasan Ilmu Hadist ✓Where stories live. Discover now