CHAPTER 1 (See the angel?)

110 21 5
                                    

"AYAAAAHHHH!!!"Gadis itu berlari dan tersungkur didepan sebuah peti tempat Ayahnya terbaring kaku.gadis itu menangis dengan keras,ia benar-benar tak menyangka bahwa Ayahnya akan meninggalkannya secepat ini.gadis itu tau Ayahnya meninggal dengan cara yang sama oleh ibunya,mereka diteror dan dibunuh oleh sekelompok anti kristen saat mereka menginjil dibeberapa daerah terpencil.tapi,kenapa hal ini harus terjadi secepat ini?

Seorang wanita berumur sekitar tiga puluh tahunan berjalan mendekati gadis itu dan menyentuh bahunya dengan raut wajah ikut sedih.

"Ayahmu pasti sudah tenang di sana,jimoon...Pak pendeta jongyoon sudah tenang bersama istrinya disisi Tuhan..."kepala pengurus gereja bernama nyonya janggeun itu menenangkannya.

Airmata gadis bernama jimoon itu terus mengalir di pipinya sambil bibirnya sesekali terisak.kedua bola mata indah itu kini dibanjiri dengan airmata,menunjukkan betapa pedih hatinya saat ini.nyonya janggeun benar-benar tak tega melihat gadis malang itu terus menangis.ia bersimpuh didepan jimoon dan memeluknya dengan erat.ia benar-benar menyayangi jimoon walaupun jimoon bukan anak kandungnya.

Jimoon kembali menangis dengan keras.suara tangisannya membuat anak-anak penghuni panti asuhan gereja itu ikut sedih dan menangis.satu persatu mereka mendekat dan memeluk jimoon.mereka menangis,sedih melihat kakak tersayang mereka itu menangis.

Jimoon berhenti menangis saat anak- anak itu memeluknya.jimoon menatap mereka satu persatu dan menghapus airmata mereka.

"Ini bukan salah kalian...nyonya janggeun benar,kakak harus merelakan Ayah...kakak percaya Ayah sudah bahagia di sana"ucap jimoon sambil tersenyum.ia pun memeluk anak-anak itu.apapun beban jimoon,jimoon tak ingin mereka ikut menangis.mereka tak perlu merasakan kesedihan dan kepedihan hatinya.

Jimoon tak akan pernah lupa nasihat Ayahnya sebelum ia berangkat untuk menginjil.jimoon harus bersikap baik kepada semua orang dan mengasihi mereka.diumur jimoon yg telah menginjak umur 15 tahun,ia bertekad membuat dirinya berguna bagi diri sendiri juga untuk orang lain...

_____________________________

Selang satu tahun setelah hari menyedihkan itu,kini jimoon telah duduk di bangku SMA.karena ia pintar ia bisa menggapai sekolah idamannya yaitu Seoul Of Performance Art atau SOPA.alasan jimoon memasuki sekolah itu yaitu karena ingin mengembangkan bakatnya dalam bidang tarik suara.banyak orang memuji suara jimoon saat ia bernyanyi.jimoon pun mendapat banyak dukungan hingga ia sampai disekolah bergengsi itu.

Hari ini adalah pertama kali jimoon menginjakkan kakinya SOPA.ia tersenyum manis saat memasuki sekolah itu dengan hati berdebar-debar.ia benar-benar tak sabar untuk belajar dan bertemu teman-teman barunya.

Seperti sekolah pada umumnya,hari ini diadakan masa pengenalan sekolah atau masa orientasi siswa di SOPA.jimoon mengeluarkan kertas yang merupakan kertas keterangan dimana ruangan jimoon berada.ia menelusuri koridor yg lumayan panjang.ia berhenti disebuah ruangan dekat perpustakaan,ia pun memasuki ruangan itu.

Aneh,ruangan itu benar-benar kosong.jimoon menatap jam didinding ruangan itu.astaga,ternyata baru pukul enam lewat enam belas menit.seharusnya ia pergi jam tujuh.jimoon tertawa kecil,mungkin itu karena jimoon terlalu bersemangat jadi ia datang pagi-pagi sekali.jimoon mencari meja bertuliskan namanya.ia berhenti disebuah meja yg letaknya dekat dengan jendela, meja nomor dua dari depan.jimoon pun menaruh tasnya dan duduk di kursi dekat meja itu.

Jimoon sedikit lega karena murid-murid yg lain belum datang.ia duduk dengan manis,melipat tangannya dan berdoa.itu adalah kebiasaan jimoon dimana pun ia berada,saat ia senang atau pun sedih.

Karena terlalu serius berdoa,jimoon tak sadar bahwa seorang pria telah memasuki kelas itu dengan keadaan yg sangat berantakan.rambut acak-acakan,kaki baju keluar sebelah,dan wajahnya penuh dengan goresan luka.semua tau pria itu baru saja berkelahi.

SHE'S FROM HEAVEN...Where stories live. Discover now