2.Hak

89 29 21
                                    

Bel masuk telah berbunyi semua murid masuk kedalam kelasnya masing masing. Lita menghampiri tempat duduknya yang disebelah marsha, lita tampak biasa saja saat bertatap muka dengan lies biasanya ia suka nyerocos sendiri. Apa dirinya sudah berhenti berjuang?entahlah.

"Lit tumben lu gak nyerocos?" tanya marsha.

Lita melihat kearah marsha hanya sebentar tentunya dengan wajah yang masam, tidak bersemangat.
"Cape sha pengen diam aja." jawab lita.

Marsha menganggukkan kepalanya paham, ia memilih untuk ikut diam. Guru yang mengajar akhirnya sudah masuk kedalam kelas, lita memutuskan untuk fokus ke-materi bukan kearah lies. Guru pun mulai memberikan beberapa materi yang sebelumnya sudah dipelajari, agar tidak lupa.

"Baiklah catat dulu materinya, bapak mau keluar sebentar ada panggilan."

"Baik pak."

Saat pak guru sudah pergi meninggalkan kelas, suasana kelas menjadi gaduh sangat mengganggu bagi lita.

"Lies kamu punya pulpen 2 gak?"
"Lies itu gimana sih maksudnya?"
"Lies kok kamu makin tampan?"

Itulah beberapa ucapan teman teman lita yang terdengar ditelinganya. Bagai tubuh yang disiram air panas, tubuhnya benar benar panas ingin rasanya ia memberontak sekaligus mencakar wajah para gadis gadis yang mencoba mendekati Arlies. Tapi ia bisa apa?marah ataupun cemburu, apa dia ada hak?meskipun.....

"Lit lu gak marah atau cemburu?" tanya marsha.
"Gak, gw kan gak ada hak."  jawablita ketus.

Lita hanya fokus untuk mencatat materi yang ada dipapan tulis.
Sabar lit,memang benarkan emangnya lu ada hak? Pikirnya

#######

"Violita..." panggil seseorang dari kejauhan, lita hafal sekali suara itu siapa lagi kalau bukan Arlies. Lita membalikkan badannya malas sambil bergerutu dalam hatinya.

Kenapa sih setiap gwe mencoba untuk menjauh, dia slalu datang?

"Apa?" ucap lita ketus.

"Pulang bareng gwe." Kata lies

Lita membulatkan matanya, ia terkejut sekaligus senang. Karna tidak biasanya Arlies mengajaknya pulang bersama, justru lita dulu yang mengajaknya. Ini sebuah keajaiban, rasanya lita ingin berteriak teriak sekarang juga.

Akhirnya tuhkan lies ngeyel sih, lita yakin sedikit demi sedikit bisa ngambil hati lies -batin lita

"Gak mau." tolak lita.

Ayo dong bujuk lita supaya mau bareng, ayo liess.....-batin lita

"Yaudah gwe duluan." pamit lies

Lita melihat kearah lies tak percaya, tidak seperti keinginannya. Arlies benar benar meninggalkannya, setelah arlies sudah jauh dari padangannya ia langsung menggerutu kesal sambil menginjak nginjak kakinya ke tanah.

"Arlies!!!" teriak lita.

"Emang ya selain gak peka dan gak punya hati, lu juga ngeselin!. Dan bodohnya gwe masih suka dan berharap sama lu, lu manusia atau patung sih gak bisa ngehargai perasaan gwe.Dasar Arlies!!" gerutu lita.

Terpaksa ia harus mencari taxsi, karna mobilnya sedang dibengkel dan batrenya lowbat. Lita melangkahkan kakinya malas, ia harus berjalan cukup jauh untuk sampai kejalan raya.

"Aiss... ini sekolah doang yang mahal,mewah dan megah tapi masa harus jalan lagi buat sampai kejalan raya" gerutu lita

"Lu slain nyusahin hidup orang ternyata ribet, maaf karna suatu hal gwe benci sama lu"

######
Hayoo siapa itu yang batin:v
jangan lupa votmen
Semoga suka:)

Love Oranges[#ViLeS]Onde histórias criam vida. Descubra agora