De Lane menatap ke arah Don Alfred yang mengernyit memikirkan sesuatu, De Lane tahu bahwa kepala keluarga Jones itu setuju dengan semua yang ia ucapkan. Lebih dari siapapun, Alfred Jones adalah orang yang paling mengenal The Serpent, jika menelusuri sejarah permusuhannya dengan Ludwig Kirkland. Sebelum mereka berdua akhirnya berhenti, tidak berdamai, hanya saling berhenti untuk saling memusuhi.

Mereka saling menatap satu sama lain, mempertanyakan apakah menjalin aliansi dengan menikahkan calon pemimpin Cosa Nostra dengan anggota The Serpent adalah hal yang benar atau tidak. 

"Apakah ini adalah hal yang benar, sir? Aku bukan ingin mempertanyakan keputusan yang diambil Sir Jeffrey, hanya saja reputasi yang dimiliki The Serpent sangat beresiko. Aku tidak ingin bisnis yang aku jalin terganggu." Gronevelt menyuarakan pikirannya. 

"Tidak ada yang akan mengganggu bisnismu di Amerika, Michael." Gronevelt menelan ludahnya sendiri, wajah datar Don Alfred membuat Gronevelt paham bahwa ia tengah diperingatkan.

Don Alfred menatap kepada putra pertamanya. Johnny mengangguk dan mengeluarkan peluru dari dalam saku jasnya, meletakkan di meja.

"Minggu lalu, man of honor dan calon istrinya, di serang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, pria-pria tanpa identitas. Yang sayangnya harus mati di tangan anakku dan calon menantuku." Don Alfred berujar, dan menatap satu persatu para rekan bisnisnya.

"Hal yang ingin aku beritahukan pada kalian adalah, tidak peduli seperti apa tidak sukanya kalian pada The Serpent, anakku akan menikahi wanita yang menjadi pemimpin mereka. Jadi aku peringatkan pada kalian, jangan mengacau. Understand?"

"Yes, Sir." 

Tanpa peduli jawaban dari mereka, Don Alfred berlalu, tidak menoleh sekalipun. Menggantikan sang ayah, Johnny membubarkan pertemuan, mempersilahkan mereka pulang.

Don Alfred berdiri di balkon, menatap keramaian yang disebabkan para Captain yang tengah beristirahat dan mengobrol.  Setelah semua tamu pergi, Johnny menyusul ayahnya, yang masih belum berkata apapun, hanya terdiam, dan termenung, 

"apa yang sedang kau pikirkan, Dad?" 

Don Alfred menatap peluru di tangannya, matanya memicing. "Menurutmu apa atau siapa yang melatarbelakangi penyerangan kemarin?"

Johnny menghela, ternyata ayahnya masih memikirkan hal tersebut, "aku tidak mau mencurigai siapapun di lingkungan kita. Dan aku belum pernah bertemu satu pun orang dari pihak The Serpent. So sorry, sir, I have no idea."

"It's okay son. Aku hanya khawatir tentang adikmu."

"Jeffrey tidak lemah Dad, dari semua orang, kau yang paling tahu itu."

"Aku tidak sedang meragukan kemampuan adikmu. Hanya sedikit mengkhawatirkan bagaimana hubungan Jeffrey dengan istrinya kelak."

Johnny tertawa, mendengar alasan paling tidak masuk akal yang pernah keluar dari mulut ayahnya. "Seriously, Dad?"

Alfred meninju lengan Johnny, "kau kenal bagaimana perangai adikmu, John. Jeff sering berganti partner, dan mengencani banyak wanita, tapi tidak sekalipun aku mendengar pernikahan keluar dari mulut anak itu. Dan ketika ia berkata akan menikahi putri angkat Ludwig, aku sangat terkejut."

Alfred menjeda sejenak perkataannya, kemudian melanjutkan, "aku mungkin tidak pernah menikah, tapi satu hal yang harus kalian tahu. meskipun darah ibumu, Jeff, dan Mark berbeda, aku menyayangi kalian sama besar, I want you guys happy." 

Johnny terdiam, tidak bisa mendebat maupun menanggapi. Karena apa yang ia alami dengan Jaehyun dan ayahnya alami adalah hal yang sangat bertolak belakang. Johnny sudah menikah, ia menikah saat berusia dua puluh empat, di usianya yang memasuki dua puluh sembilan tahun ini. Ia menikahi istrinya karena Johnny mencintainya, bukan berdasarkan keuntungan, aliansi atau apapun.

From Dusk Till Dawn ✔Where stories live. Discover now