1. The Afflicted Nightmare

9.1K 881 132
                                    

Running From Romeo

.

.

A Fanfiction

Disclaimer : They belong to themselves.

KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Kim Doyoung tersentak bangun dengan napas terengah seperti habis berlari marathon. Piyama beruangnya basah dibagian dada karena keringat yang juga membuat rambutnya lepek. Dering jam beker masih menjadi latar belakang sementara Doyoung mencoba untuk menetralkan napas yang memburu tak beraturan.

Butuh waktu cukup lama bagi Doyoung untuk sadar sepenuhnya. Ia menoleh, meraih jam beker dan mematikannya untuk menghentikan bunyi bising yang mengganggu, lalu menghela napas berat. Doyoung mengusap kasar wajahnya yang berminyak. Baru tersadar kalau dalam tidurnya tadi ia telah menangis saat merasakan kedua pipinya yang basah.

Segitu menyakitkannyalah mimpi yang Doyoung alami sampai-sampai ia ikut menangis di dunia nyata.

Tidak.

Semua itu bukanlah sebuah mimpi. Semua rasa sakit yang didera dalam hati terlalu nyata untuk disebut mimpi belaka. Menurut Doyoung; Semua ini adalah serpih dari retakan memori yang ikut terbawa mimpi.

Mengingat; Kim Doyoung baru mengetahui segala tentang kebenarannya, seminggu lalu.

Air mata Doyoung kembali mengalir. Sudah satu minggu lamanya berlalu. Setiap malam ia menangis dan mengocehkan rasa sakitnya pada sang sahabat—Kim Jungwoo, tetapi luka itu masih bertahan juga di sana. Seakan permanen menggores hati.

Siapapun yang tahu sang tunangan justru berselingkuh dengan sahabat sendiri juga takkan semudah itu melupakan rasa sakitnya.

Air mata di usapnya dengan kasar. Sekali lagi Doyoung mendesau berat. Selimut yang merangkulnya, ia kibaskan ke samping, kemudian menurunkan kaki ke lantai. Doyoung menelusupkan kakinya pada sandal rumah berkepala kelinci sebelum beranjak menuju kamar mandi.

Bersiap-siap untuk kembali berkutat dengan pekerjaannya yang sudah diambang PHK. Namun, hari ini, Kim Doyoung berjanji untuk lebih kuat. Ia tak boleh kembali membuat masalah yang sama kalau ia masih ingin menghidupi dirinya sendiri.

Biarkan luka dan amarah yang membara dalam ironi di hatinya, yang penting Doyoung masih bisa menyelamatkan hidupnya.

.

Kalau pagi tadi Doyoung telah berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membuat masalah lagi di tempat kerjanya, maka kini takdir pasti sedang menertawakannya.

Habis-habisan.

Pasalnya, kali ini Doyoung tengah duduk di ruang manager. Berhadapan dengan sang atasan yang memicing tak suka padanya karena kesalahan yang telah ia perbuat seharian ini. Dari ekor matanya, Doyoung melirik bagaimana Qian Kun, sang atasan, bersedekap angkuh dengan tatapan yang masih menusuk tajam padanya. Di sisi lain, Jungwoo, sahabatnya itu masih setia berdiri di sampingnya sambil terus bergerak dengan gelisah.

"Ini sudah yang kelima kalinya dalam sehari, aku mendapat komplain dari pelanggan karena pelayananmu yang buruk. Kelima kalinya, Kim Doyoung."

Kun berucap dengan penuh penekanan di setiap katanya sambil mengangkat tangan tepat di depan wajah Doyoung. Kelima jarinya direnggangkan. Seakan sedang memastikan agar Doyoung paham.

Running From RomeoWhere stories live. Discover now