18.Barbeque^

3.5K 257 5
                                        

Y/n dan Jin tengah berada di salah satu supermarket. Disana ramai karna memang sedang malam minggu.

Saat tengah mencari daging. Tak sengaja troli yang dibawa Y/n mengenai seorang lelaki. Sontak laki laki itu menoleh.

"Eh. Halo Y/n. Disini sama siapa? Kai temenin yuk?".

Jin menoleh masam saat mendengar lelaki yang mengenali Y/n adiknya itu. Lelaki itu nampak dekat dengan Y/n. Dan-membuat-Jin-tak-senang.

"Eh. Hai Kai. Ahh, disini Y/n bersama abang Jin. Abang, ini Kai teman kelas Y/n".

"Kai". Ucapnya sambil mengulurkan tangan. Jin hanya menjawab tanpa menjabat tangannya. Dan itu membuat Y/n tak nyaman.

"Maaf Kai. Y/n sama abang duluan ya. Hati hati. Bye Kai".

Y/n dan Jin berlalu menuju kasir. Ia dan Jin nampak berdiam diri. Y/n membawa barang belanjaannya dan dimasukkan ke dalam mobil.

Hanya ada keheningan di dalam mobil. Y/n hanya memainkan ponselnya. Jin hanya sesekali meliriknya.

"Y/n. Tadi itu siapa? Mengapa sikapnya begitu menjengkelkan huh? Apa dia kekasihmu?".

"Abang. Tadi kan kalian sudah berkenalan. Memang sikapnya begitu abang. Jangan suka menyalahkan orang lain itu tak benar. Hihi, kekasihku abang? Jangankan itu. Aku dekat dengan lelaki lain saja, abang marah kan?".

"Memangnya Y/n diizinkan untuk memiliki pacar abang? Wahh. Y/n senang sekali". Lanjut Y/n sambil terkekeh.

"Tidak. Y/n diizinkan berpacaran saat sudah memasuki kuliah. Jika belum? Maka tak akan ada kata 'pacar' mengerti?".

Y/n menghela nafasnya pasrah. Tapi ia senang. Abangnya begitu memyayanginya sampai tak ingin dimiliki oleh orang lain.

Mobil terparkir di garasi mobil. Y/n mengambil dan membawa belanjaannya. Tapi kemudian Jin merampas dan membawanya.

"Abang saja. Kan tadi Y/n udah bawain. Ayo. Pasti abang yang lain sudah menunggu kan?".

Y/n tersenyum dan mengikuti Jin menuju halaman belakang. Sesampainya di halaman belakang, mereka berdua disambut girang oleh lainnya.

Mereka duduk di rerumputan beralas karpet tipis. Y/n meletakkan daging dan sosisnya sesuai piringnya.

"Hey. Y/n pergi saja. Biar kami yang mengurus semua ini. Nanti saat sudah selesai kami akan memanggil".

Jimin menyeret tangan Y/n kedalam rumahnya. Setelah itu ia kembali membantu saudaranya memasak.

Jin mengatur peranan yang lain. Jin dan Yoongi bagian memasak spagetti. Hoseok dan Taehyung mempersiapkan tempat. Namjoon bagian memasak daging dan sosis.

Jimin dan jungkook membersihkan piring dan sebagainya. Namjoon tengah memasukkan bara kedalam pemanggang. Ia masih tak mengerti bagaimana memasak daging lantas memanggil Jin.

"Bang Jin. Bisakah kau kemari? Beri contoh untuk memasak daging ini. Aku belum mengerti ciri ciri jika daging sudah matang".

"Maaf Namjoon. Lihatlah spagetti ini tak bisa kutinggal. Jika sudah matang dagingnya berubah kecoklatan. Dan jangan lupa kau oles kecap asinnya".

Namjoon menuruti ucapan Jin. Perlahan ia masukkan dagingnya terlebih dahulu. Karna lama menunggu Namjoon langsung mengoles kecap itu.

"Nah. Warnanya sudah kecoklatan karena kecap ini. Kita masak kembali dan hitung 10 detik lalu kita angkat saja".

Nah kan. Siapa sih yang tidak tau tentang kecerobohan lelaki Kim ini. Padahal ia sangat pintar. Tapi tangan ajaibnya akan dengan mudah merusak atau membuat kekacauan sekitar.

Ingat di bagian saat Namjoon memecahkan vas kesayangan Y/n? Disana Y/n sangat kesal dengan abang nya ini.

Jimin datang. Ia melihat dagingnya sudah coklat pun meminta namjoon untuk di angkat dari panggangan itu.

Namjoon mengulang cara memasaknya itu. Jimin diam saja tanpa memberi arahan. Karna memang lelaki kembar berbeda marga itu sangatlahh? Ceroboh.

***

Mereka semua telah selesai mempersiapkan makan malam spesial ini. Hanya tinggal 1 kekurangan. Yaitu Jeon Y/n.

Jimin beranjak pergi untuk memanggil Y/n. Sementara yang lain sudah menyantap makanannya.

Namjoon memakan habis daging itu. Tak semua hanya sebagian besar. Y/n datang bersama Jimin dan belum sempat memakan daging itu.

"Abang. Dimana dagingnya? Y/n sudah tak sabar ingin memakannya. Itu buatan abang Namjoon kan?".

Semua melihat semua piring daging yang sudah kosong. Ya. Semua daging sudah termakan habis tanpa Y/n dan Jimin. Y/n menghela nafasnya pelan. Apakah ini masih bisa disebut dengan acara Barbeque sementara sudah tak ada daging.

Dan dengan terpaksa. Y/n dan Jimin hanya memakan Spagetti dan beberapa snack lainnya.

Yoongi yang duduk bersebelahan dengan Y/n merasakan gejolak tak sedap dalam perutnya. Ia segera menuju toilet.

Dan bergiliran hampir semua seperti itu. Dan tentunya tanpa Y/n dan Jimin. Y/n hanya menatap heran pada abangnya itu. Mengapa mereka malah berulang ulang memasuki toilet.

Spagettinya saja belum sepenuhnya termakan oleh mereka. Tapi sepertinya Y/n sudah tau alasan mereka berebut memasuki toilet di halaman belakang ini.

Saat Namjoon ingin memasuki toilet. Ia dicegah oleh Y/n. Namjoon terheran mengapa tiba tiba Y/n menghadangnya.

"Abang. Duduk lah dulu. Toilet itu masih digunakan. Coba sekarang jelaskan cara abang memasak daging tadi?".

Pria itu meneguk ludahnya kasar. Ia takut jika cara memasaknya salah dan semua menjadi kacau karnanya.

Tapi bagusnya. Namjoon menceritakan semuanya dengan jujur. Ia tak peduli apakah Y/n akan kesal nantinya.

Y/n menghela nafasnya perlahan. Ternyata tangan ajaib Namjoon penyebabnya. Ia tak habis pikir dengan kecerobohannya. Ia sangat pandai tetapi jika kecerobohannya ini tetap berlanjut. Maka kekacauan apa lagi yang akan terjadi?

"Maafkan abang Y/n. Abang tau abang ceroboh. Tapi sungguh abang tak paham cara memasak daging itu".

"Sudahlah abang. Tak apa. Semua sudah terjadi. Bahkan abang sendiri pun merasakkan sakit itu. Jadi tak perlu menyalahkan diri sendiri. Aku akan panggilkan dokter Song. Abang beri tahu yang lain supaya beristirahat sebelum dokter Song memeriksa".

Y/n mengeluarkan ponselnya dan segera menelpon dokter Song.

***

Y/n dan Jimin tengah mengambil resep obat yang dokter Song katakan. Ternyata semua abangnya itu diare akibat memakan daging yang belum matang itu.

Dirumah Y/n tak bisa meninggalkan mereka tidur. Karna mereka akan bergantian menuju toilet. Mungkin esok pun Y/n tak akan sekolah.

"Y/n? Kau sedang memasak sesuatu ya? Mau abang bantu tidak?".

"Tidak perlu bang. Abang besok bisa membuat daftar izin tidak untuk Y/n dan yang lain? Kemungkinan kan Y/n akan merawat abang disini. Dan tak mungkin Y/n tinggal".

"Tentu. Besok bang Jimin pun akan membantu Y/n merawat abang lainnya. Supaya Y/n tak terlalu letih nantinya".

Y/n menangguk dan kembali memasak.

'Regret'-BTSМесто, где живут истории. Откройте их для себя