"Hah"David kaget dan dia mengeraskan volume suaranya lalu berdiri

"Apa lu bilang,cowokk!!"

Zahra kini kaget melihat kelakuan pacarnya yang menarik perhatian kakak kelas yang sedang berjalan didepannya

"Ishh maksud gue kak Reno,kakaknya revaa"Zahra berdiri dan menekan bahu David menyuruhnya untuk duduk

"Ngapain Lo nyari dia"

"Tenang dulu Napa,Reva tadi ga masuk gue mau nanya sama kak Reno kenapa" Zahra menjelaskan dan langsung membalikan kepalanya ke depan

Lalu terlihatlah sosok yang ditunggu oleh Zahra.

Zahra pun langsung berdiri dan memanggil kak Reno

"Kakk ,,kak Renooo"teriak zahra yang tidak terdengar oleh Reno,karena situasi sekolah yang masih ramai banyak murid yang sedang berjalan pulang.

Zahra pun memutuskan untuk mengejar kak Reno dan meninggalkan David,David yang melihatnya langsung menekuk mukanya dengan raut wajah cemberut

"Tinggalin aja teruss"kata David lalu bergegas menghampiri Zahra

Zahra berlari dan mencari kak Reno

"Aduh maaf kak" tak sengaja Zahra menabrak kakak kelasnya,lalu kembali berlari mencari kak Reno

"Kak Renooo"teriak zahra lebih keras yang kini menarik perhatian Reno dan ia berhenti untuk melihat kebelakang sambil mencari siapa yang memanggilnya tadi.

"Huftt ak akhir..rnya lu ber..hent..i juga"kata Zahra sambil tersedu sedu menahan nafasnya yang sesak akibat berlari

"Eh iya kenapa Ra?"kata kak Reno menaikan alisnya dengan kedua tangan dimasukan kedalam saku jas yang ia pake

Zahra mengatur napas nya dan kembali membuka suara
"Reva kenapa?"

Reno yang mendengarnya ragu untuk menjawab,Zahra yang melihat pun bingung dan menaikan alisnya menunggu jawaban dari Reno

"Kak kok diam?"
"Kak,ihh gue nanya"
Taklama Reno pun membuka suara dengan serak dia menjawab

"Re Reva kecelakaan Ra"suara kak Reno dengan serak

Zahra kaget mendengarnya matanya berkaca kaca

"Terus sekarang gimana keadaan Reva,baik baik aja kan,gapapa kan,kak Reno jawab"dengan nada sedikit serak sambil menarik narik jas kak Reno

David yang melihat kekasihnya itu bersedih kini ia merangkul dan memeluk Zahra untuk menenangkan

"Dia koma Ra"

"Anter gue ke tempat Reva sekarang"zahra meminta kepada David dan kak Reno untuk mengetahui dimana keberadaan Reva sahabatnya sekarang.

***

Bahkan disaat seperti ini kedua orang tua Reva tetap sibuk bekerja,hanya kemarin dia datang menghampiri Reva,tetapi sekarang mereka masih tetap memfokuskan pekerjaan nya itu dibanding putrinya.

Zahra sampai di rumah sakit,dan berjalan menghampiri sahabatnya yang kini terbaring lemas dengan alat bantu pernapasan menempel di sekujur badan Reva,kemarin dokter bilang Reva baik baik saja,namun setelah beberapa jam kak Reno yang melihat detak jantung Reva semakin mengecil seolah tak berjalan,dan dia pun akhirnya bergegas memanggil dokter,lalu dokter mengatakan bahwa Reva sedang koma.

"Revaa bangun,kok lu tega si ningalin gue,gue gak ada temen dikelas"Zahra berbicara kepada Reva yang sama sekali tak akan pernah mendengar semua ucapan yang ia katakan,Zahra terus memeluk Reva,bagaimana mungkin sahabatnya yang selalu ceria  kini terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.

David dan kak Reno yang melihatnya merasa sedih tapi ia tetap membiarkan Zahra karena ia tahu kalau Zahra sangat merindukan sahabatnya itu

Zahra bangkit dari pelukannya dan berjalan menuju David,sambil mengusap air mata ia pun tersenyum kepada kak Reno untuk berpamitan pulang.

"Kak jagain Reva ya,gue pulang dulu"Zahra meminta kepada Reno dengan suara yang amat lembut serta sesak menahan rasa sedihnya

"Iya Ra,gue bakal jagain Reva,doain ya"Reno tersenyum sambil mengusap rambut Zahra

"Iya pasti kak"

Mereka pun bergegas keluar dan meninggalkan Reva serta kak Reno yang berada di ruangan.

***

Beberapa Minggu sudah berlalu namun Reva belum juga tersadar dari tidur panjangnya,Zahra,Rina dan relita hampir setiap hari menjenguk Reva,sudah banyak bunga yang diterima darinya,namun kini bunga itu sudah layu,dan sang penerima belum juga terbangun entah sampai kapan dia akan terus tertidur,ibu Reva menangis setiap hari sepulang ia kerja,ia menangis melihat anak gadisnya tak kunjung membuka mata,ayah dan kak Reno hanya bisa menguatkan dan berdoa.

"Ra sekarang gue gak bisa jenguk Reva dulu,mau pergi"kata relita yang sedang membereskan bukunya

"Iya Ta gapapa"

"Gue juga gabisa Ra,keponakan gue sakit" lanjut Rina

Zahra hanya membalas dengan anggukan dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

Kini Zahra sedang berjalan di lorong rumah sakit menuju kamar Reva, namun ia tak sendiri ada seorang lelaki yang menemaninya,bukan kak Reno,bukan juga David lalu siapa?

"Assalamualaikum Reva"Zahra yang baru saja datang dan membawa rangkaian bunga mengagetkan kak Reno yang sedang bermain ponsel di atas sofa,kini mata kak Reno tertuju pada seorang lelaki yang bersamanya.

"Halo kak,gimana keadaan Reva" Zahra masuk dan menaruh bunga diSamping ranjang Reva menggantikan bunga yang layu kemarin dengan yang baru,sama seperti biasa yang sering ia lakukan setiap hari beberapa minggu lalu.

"Ya seperti itu,belum ada kemajuan"Reno menjawab dengan sedih menatap kedua mata Reva dan kembali fokus kepada Zahra

"Btw cowok samping lu siapa?,gak sama David"kak Reno sebenarnya sudah tau siapa cowok disebelah Zahra,namun ia mencoba bertanya seolah tidak mengenalnya.

"Ohh ini Arga temen gue,temen Reva juga"

Ya yang kini bersama Zahra adalah Arga lelaki yang sangat Reva sayangi,dan kini Reno bingung bagaimana mungkin zahra bisa bersama dengan Arga,atau jangan jangan,ah sudahlah tak ada waktu memikirkan hal itu.

Arga kini bersalaman dengan kak Reno yang berdiri memikirkan banyak hal tentang mereka.

"Arga"ia menyodorkan tangannya kepada Reno.

Reno membalas uluran tangan Arga dan tersenyum,kini Zahra dan Arga mendekat kearah Reva ,dan seperti biasa Zahra selalu bercerita tentang dirinya disekolah sama seperti hari hari sebelumnya,kak Reno yang melihatnya saja merasa iba,namun terkadang terkekeh melihat kelakuan teman Reva satu ini,dia berbicara panjang lebar,padahal Reva tidak menjawab perkataanya dan tidak akan mendengarnya,entahlah mungkin itu suatu cara ia membayar rindunya kepada Reva.

"Eh iya va gue bawa temen nih,cowok lu tau dong pastinya" setelah zahra banyak bercerita kepada Reva kini ia memberitahu Reva bahwa ia datang dengan Arga,Arga yang melihat kelakuan teman yang satu ini merasa terkekeh melihatnya.

"Hai Reva hehe"Arga terkekeh ia berbicara kepada seseorang yang belum tentu bisa mendengarnya

"Kenapa lu ketawa gitu"Zahra yang melihat Arga tertawa seperti meledek dirinya merasa tak terima

"Gapapa lucu aja liatnya"

"Lu gatau ya,sebenarnya Reva itu denger gue ngomong,dia liat gue setiap hari datang,tapi lu ga tau aja"

Arga yang melihat hanya tersenyum dan mengiyakan semua kata Zahra,kini Arga menatap mata Reva terlihat lemas dihadapannya,tak bergerak tak berbicara,wanita yang sering ia temui di sekolah sahabat Zahra yang kadang ia lupa siapa namanya,yang mengenalnya karena selalu bersama Zahra.

Kalo diliat liat Reva manis juga
Batin Arga sambil tersenyum tipis melihat mata Reva yang masih tertidur.


Bersambung
.
.
.
.
Nextt??
Semoga kalian tau vote dan komen kalian menjadi penyemangat seorang penulis:)



Syavarla Where stories live. Discover now