05

14.7K 1.3K 181
                                    

——Nana time for a shower

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

——Nana time for a shower















~∆~

"Lublalublalublalubla!!"

Jaehyun menyumpal telinganya begitu teriakan keras itu tiba-tiba mesusuk indra pendengarannya, pandangan bosannya mengarah pada anak kecil yang kini terduduk di kursinya sambil menonton film anak-anak di tabletnya.

"A!"

Jaemin bertepuk tangan dengan lambaian antusiasnya, "A!" Serunya menirukan, anak itu menjerit girang saat mendapat sebuah acungan jari jempol dari kelinci di dalam tabletnya.

Jaehyun menggembungkan pipinya kesal, pasalnya sejak tadi ia tidak berkonsentrasi untuk belajar hanya karena teriakan keras Jaemin yang membuyarkan pikirannya dari 4+6=9.

Jaemin bertepuk tangan sibuk dengan tablet yang tergeletak di mejanya, tawanya keras, membahana, hingga menjerit sampai membuat gendang telinga berdengung.

"R!"

Jaemin mengulum senyumnya antusias, "El!" Teriaknya menendangkan kakinya geram, namun sayang, pandangan antusiasnya menjadi murung.

"Ayo coba lagi!"

Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal, "Nana tidak mau!!" Serunya kecewa, memangnya harus mencoba lagi ya? Jaemin sudah mengira bahwa apa yang dia ucapkan itu benar, tetapi di salahkan, makannya dia marah.

"Ya harus coba!" Cletuk Jaehyun mengalihkan pandangannya dari kertasnya kearah sang adik.

Jaemin memutar pandangannya, "Hp Nana ini cudah lusak." Adunya kepada sang kakak sembari berdiri membolak-balikkan benda pipih besar berwarna putih itu.

"Yang rusak itu kau, bukan tabletnya." Malas Jaehyun mendekat kearah Jaemin lalu mengoperasikan tablet milik adiknya, menurunkan bokong kecil itu di pahanya.

"Ibu Nana bilang memang cudah lusak." Sahut Jaemin tidak terima dengan bibirnya yang semakin mengerucut.

Jaehyun menatap Jaemin keheranan, "Kapan Ibu bilang begitu?" Tanyanya penasaran, pasalnya benda itu masih benar-benar baru dan tidak memiliki masalah apapun, RAM nya juga memiliki ukuran yang besar.

"Tidak pelnah." Jawab Jaemin setengah merengek.

Jaehyun menahan nafasnya pelan, memilih mengabaikan Jaemin yang berceloteh tak jelas. Ia baru saja mendapatkan banyak kata baru hari ini, makannya anak itu menirunya tanpa memikirkan penempatannya.

Say YesHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin