10

14 6 0
                                    

"Setiap kali aku melihat senja, dia juga melihatnya.
Setiap kali aku melihat pagi, dia juga melihatnya.
Setiap kali aku menitikkan air mata, dia juga menitikkan air mata. Setiap kali aku melihat ke arah mu, diapun juga melihat ke arah mu. Kita berdua satu dan sama semenjak itu"

"Sayang, dengerin bunda. Bunda sama papa gpp. Kita sayang Soya. Dan kak Yoza, dia masih bisa melihat kita. Melihat Soya" jelas bunda.

"Maksud bunda? " heran Soya. Kak Yoza bisa melihat kita?

"Sayang, kak Yoza bertemu dengan teman baru selama dia di rawat di rumah sakit. Temannya itu yang selalu menyemangati kak Yoza ketika kak Yoza kesakitan. Tapi sayang, dia tidak bisa melihat. Dia masih sangat kecil. Karena itu, kak Yoza ingin mendonorkan matanya kepada temannya itu setelah dia tiada. Kak Yoza tau kalau waktunya sudah tidak lama lagi. Dokter bilang kak Yoza sudah tidak ada harapan lagi dan tidak akan bertahan lama" cerita bunda.

"bahkan, di saat terakhir kak Yoza. Dia mau menemani Soya di hari ulang tahun Soya dan menghabiskan waktu bersama Soya. Itu harapan kak Yoza. Dia bisa bertahan sampai kamu ulang tahun sayang" tambah bunda lagi.

Soya terus saja menangis mendengar penjelasan bunda. Kenapa selama ini dia tidak menyadarinya. Itu lah yang di sesali Soya.

"Sekarang teman kak Yoza itu dimana bun?  Tanya Soya.

"Dia ada di dekat kita sayang. Dia adalah Jaka. Dia juga kuliah di kampus kamu" jawab bunda.

"Kak Jaka?" kaget Soya.

"Iya, setelah kita pindah dulu bunda baru saja bertemu lagi sama Jaka saat kita pindah lagi kesini" jelas bunda.

"Ternyata dia dan keluarganya selalu mencari kita, tetapi mereka tidak tahu kemana kita pindah. Bunda juga tidak menghubungi mereka lagi semenjak kita pindah, karena bunda tidak mau Soya tau" tambah Bunda lagi.

"Bunda, maafin Soya" ucap Soya memeluk bunda.

"Iya sayang, bunda juga minta maaf" balas bunda dan memeluk erat Soya. Soya dan bunda sama-sama menangis.

Soya beristirahat di kamarnya. Tidak lama kemudian papa Soya juga pulang dari kerja dan bunda menceritakan Semuanya kepada papa Soya.

Papa Soya berniat untuk menemui Soya setelah mendengar cerita dari bunda. Namun tidak jadi karena melihat Soya sedang tertidur pulas. Papa Soya hanya mengecup kening Soya dan pergi dari kamar Soya.

*

Besoknya Soya menemui Jaka. Mereka berdua bertemu di kuburan kak Yoza.

"Bunda sudah cerita. Kakak minta maaf karena ga jujur dari awal Ai" kata Jaka.

"Aku ga nyangka, aku selalu merasa setiap melihat mata kakak aku seperti melihat kak Yoza dan perlakuan kakak kepadaku juga kadang-kadang sama dengan perlakuan kak Yoza kepadaku. Ternyata benar, kak Yoza ada disana" ucap Soya. Suaranya masih tampak sedih dan selah karena menangis kemaren.

"maaf kakak ga jujur dari awal Ai" Jaka minta maaf.

"Aku menyalahkan bunda dan ayah atas meninggalnya kak Yoza. Padahal aku yang selama ini menyulitkan kak Yoza" kata Soya pula. Soya tampak masih menyalahkan dirinya.

Why Gone? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang