TS - 06

2.9K 490 3
                                    

"Todoroki kenapa?"

(Your name) menghela nafasnya pelan mendengar kalimat pertanyaan yang diucapkan oleh Aoi, dia membisikkan sesuatu di telinga Aoi yang membuat Aoi langsung meminta maaf pada Todoroki.

Todoroki menatap Aoi dengan raut wajah bingungnya yang sedikit tidak terlihat, "Kenapa minta maaf?"

Aoi menatap (Your name) begitu juga sebaliknya, mereka berdua seakan-akan berbicara melalui kedua mata mereka sebelum menganggukkan kepala pasti. Todoroki mengedipkan kedua matanya saat kedua lengannya digenggam oleh (Your name) dan Aoi.

"Ayo, kita bersenang-senang! Merangkai bunga lebih bagus!"

Todoroki hanya menghela nafasnya pasrah saat kedua teman perempuannya itu menarik dirinya untuk mengikuti langkah mereka menuju Toko Bunga milik Aoi yang sudah di renovasi. Mereka bertiga melangkahkan kakinya menuju destinasi mereka tanpa menyadari sepasang mata memperhatikan gerak-gerik mereka.

"Kenapa harus merangkai bunga?"

"Karena ingin?"

"Aoi, itu bukan jawaban."

Aoi hanya menggaruk pipinya yang tidak gatal sembari menatap (Your name) untuk meminta bantuan. Sedangkan Todoroki hanya menghela nafasnya pelan sebelum tangannya ikut bergerak merangkai bunga. Kedua bola mata milik (Your name) melihat ke suatu tempat, membuat seseorang yang bersembunyi dibalik tempat itu sedikit terkejut. (Your name) menghela nafasnya pelan, pikirannya menebak siapa yang berada di tempat tersebut.

Memiliki kepekaan terhadap sesuatu adalah kelebihan seorang (full name) dan hal tersebut membuat dirinya sering menghela nafasnya saat merasakan seseorang mengikutinya, terlebih jika dia merasa seseorang selalu memperhatikan apa yang dia lakukan selama seharian ini. Dimulai dari dirinya yang bertemu dengan Aoi serta Todoroki hingga dirinya pulang ke rumah.

"Ah, dia sudah pergi."

Kalimat tersebut terucap begitu saja saat (Your name) tidak lagi merasakan keberadaan seseorang yang seharian ini mengikutinya. Bersikap acuh, (Your name) mulai membersihkan diri sebelum merebahkan dirinya di atas kasurnya.

Sedangkan di sisi lain, Dabi---seseorang yang mengikuti (Your name) seharian ini memainkan bola kelereng dengan membakarnya, membuat pemilik bola kelereng tersebut yang merupakan partnernya memekik kesal.

"Waktunya sudah dekat, ya?"


Next?

AkariAFuku

[✅] The Story [Dabi X Reader] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang