TS - 02

4K 574 7
                                    

Lelaki dengan surai berwarna silver dan merah itu mengerutkan dahinya bingung saat melihat keberadaan (Your name) yang dipenuhi peluh keringat karena berlari dari Toko Bunga milik Aoi menuju rumah keluarga Todoroki untuk menemui salah satu temannya, Todoroki Shouto.

"Ayo kita mengerjakan tugas bersama di Toko Bunga milik Aoi!"

Todoroki menaikkan satu alisnya sebelum mengucapkan suatu kalimat dengan nada husky miliknya, "Kau jauh-jauh berlari kesini hanya untuk mengajakku? Kenapa tidak mengirimkan pesan saja?"

"Baterai ponselku habis."

"Kenapa tidak pinjam temanmu saja?"

"Memang dia punya nomor ponselmu?"

"Tidak."

Ah, sungguh mungkin hari ini adalah hari kesialan seorang (fullname). Dengusan nafas kasar terdengar setelah (Your name) menendang tulang kering kaki Todoroki, "Sudah sana ambil buku tugasmu!"

Todoroki menurut, dirinya berjalan meninggalkan (Your name) yang memilih menunggu dirinya di depan pintu rumahnya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Todoroki untuk menyiapkan keperluannya sehingga dirinya tidak perlu menenangkan (Your name) jika kesal karena terlalu lama menunggunya.

Todoroki Shouto dan (full name) adalah teman dekat, mereka saling mengenal karena kekuatan mereka yang hampir terlihat sama. Todoroki Shouto yang memiliki quick pengendali es dan api sedangkan (full name) memiliki quick pengendali es. Singkatnya mereka berdua dekat karena kekuatan es mereka.

Tidak ada obrolan apapun yang terjadi antara (Your name) dengan Todoroki di perjalanan menuju Toko Bunga milik Aoi, hanya ada keheningan serta suara langkah kaki yang menjadi latar belakang suara perjalanan mereka hingga suara (Your name) menginterupsi perjalanan mereka.

"Aku berikan nomor ponselmu saja pada Aoi."

"Tidak."

"Tega sekali kau membiarkan temanmu ini berlari hanya untuk menjemput manusia dingin sepertimu."

"Aku tidak kenal dengan temanmu."

"Nanti juga kau kenal, dia teman baikku."

"Tidak setiap saat kau kehabisan baterai ponselmu, kan?"

"Hanya untuk berjaga-jaga."

Helaan nafas keluar dari mulut Todoroki saat mendengar kalimat yang (Your name) ucapkan hanya untuk sekedar meyakinkan dirinya memberikan nomor ponselnya kepada teman (Your name). Sungguh keras kepala sekali, pikir Todoroki yang hanya diam tidak menanggapi ucapan (Your name) sebelumnya.

Todoroki hanya diam sembari mendengarkan cerita bagaimana (Your name) bertemu dan menjalin hubungan pertemanan dengan Aoi, temannya yang merupakan pemilik Toko Bunga yang menjadi destinasi mereka sore hari itu.

Hanya sekedar tidak sengaja bertemu dan sedikit mengobrol mereka sudah menjalin pertemanan, "Oh, cerita yang cukup menarik."

(Your name) memutar kedua bola matanya kesal mendengar tanggapan yang terucap dari mulut Todoroki.

"Memang sebutan kau saudara dengan beruang di Antartika itu cocok."


Next?

AkariAFuku

[✅] The Story [Dabi X Reader] [✅]Where stories live. Discover now