TS - 00

8K 850 21
                                    

Langkah kaki seorang perempuan cantik itu terlampau cepat bagi orang-orang, setidaknya itu yang terlihat bagi orang-orang di sekitar dirinya---(Fullname)---nama perempuan cantik itu. Seragam yang masih melekat di tubuhnya itu membuat siapapun merasa kagum atau mungkin beberapa merasa iri dan tidak senang? Entahlah, kita tidak tahu apa yang dipikirkan oleh orang-orang, bukan?

Namun saat berada di sebuah jalan kecil, langkah (your name) terhenti ketika mendengar suara nyaring benda berbahan besi terjatuh. Perlahan-lahan, langkah kaki (your name) berjalan mendekat ke sebuah tempat dimana suara itu berasal. Uap udara akibat hawa dingin yang terjadi terlihat disekitar tangan (your name) saat dirinya mengeluarkan bunga kristal es, hanya untuk perlindungan diri. Berjaga-jaga jika tiba-tiba yang dia temukan adalah seorang penjahat atau semacamnya.

Kedua bola mata milik (your name) terbelak terkejut saat melihat seseorang dengan beberapa luka yang terlukis di kulitnya, "Apa kau baik-baik saja? Ah tidak, maksudku kenapa kau terluka sebanyak ini?"

Pertanyaan itu langsung saja terucap dari mulut (your name). Tidak ada kalimat jawaban apapun untuk pertanyaannya, seseorang itu hanya diam tanpa suara dan hanya melihat raut wajah khawatir (your name).

"Maaf, tolong tahan rasa sakitnya" ucap (your name) sebelum membersihkan debu kotoran yang menempel di luka seseorang itu dengan air mineral yang masih tersisa di tempat minumannya. Dengan gerakan teliti, (your name) mulai membersihkan serta mengobati luka seseorang itu.

Seseorang itu sedikit membelakkan kedua matanya saat merasakan kulit halus nan lembut yang berasal dari jari-jemari (your name) yang menyentuh permukaan kulitnya yang terluka, "sepertinya luka bakar ini sudah cukup lama mengering---

---apa masih sakit?"

Helaan nafas keluar dari mulut seseorang itu sebelum dirinya menepis kasar sentuhan tangan (your name). Dia berdiri dari tempatnya serta melangkahkan kedua kakinya, berniat meninggalkan (your name) tanpa mengucapkan kata terimakasih pada (your name) yang sudah menolong dirinya.

"Hei! Jangan memaksakan dirimu. Aku belum sepenuhnya mengobati lukamu. Ayo ikut aku ke rumah temanku, dia sangat ahli jika berurusan dengan luka atau semacamnya. Warga biasa sepertimu akan sangat berba---

Ucapan (your name) terhenti saat melihat api biru yang keluar dari tangan seseorang yang dia tolong, "Semua murid UA itu sangat mengesalkan, ya?"

Dinding es dengan ukiran bunga kristal berdiri kokoh di hadapan (your name) saat seseorang itu tiba-tiba menyerangnya dengan api biru tadi, sungguh ingin rasanya (your name) memaki orang yang dia tolong. Darah mengalir dari goresan pipi seseorang itu saat bunga kristal es yang memiliki daya penyerangan cukup kuat milik (your name) berhasil melukainya bahkan menggores permukaan kulit di pipi seseorang itu.

Uhuk!

Seseorang itu mencengkram erat leher (your name), sepertinya apa yang (your name) lakukan tidak membuat menurunkan daya serang seseorang tersebut.

"Dabi, ingatlah itu murid UA. Dan kupikir, Kau terlalu bodoh untuk menjadi salah satu siswa mereka."

Saat itu (Your name) tidak mengetahui bahwa Dabi adalah salah satu Villain yang akan merubah kehidupannya dan teman-temannya.


Next?

AkariAFuku

[✅] The Story [Dabi X Reader] [✅]Where stories live. Discover now