Chapter 11:"Kemenangan yang Tragis"

120 7 0
                                    

Hades tersungkur, darah telah berceceran keluar dari tubuhnya. Laica meletakkan kepala Hades di pangkuannya. Air mata menetes, dari mata Laica. Hades berkata, "bahwa pemenang tidak boleh menangis". Sekali lagi, Hades menyentuh lembut wajah Laica.

"Aphrodite...Tetaplah menjadi dewi yang kuat. Sampai jumpa lagi, merpati kecilku...", kata Hades dengan lemas, dan tersenyum lembut.

Perlahan mata hades menutup, Tangan Hades lemas lalu terjatuh. Darah Hades terus mengalir hingga perlahan merubah warna putih baju Laica menjadi merah. Laica berteriak histeris sambil menangis. Suasana menjadi penuh haru. Semua orang di lapangan itu menangis tak peduli Specter ataupun Saint. Cinta Laica, Dewi Aphrodite, mengetarkan hati mereka. Tak lama kemudian, Egidia menyentuh pundak Laica.

"Laica, jangan khawatir, kita masih bisa menemuinya lagi. Yang terpenting, ayo kita menyegelnya", kata Egidia berusaha tegar.

Laica hanya bisa mengangguk. Dengan wajah yang amat sangat sedih, Laica, dan Egidia menyegel Hades. Tiba-tiba saja, segel menyebar, para Specter yang ketakutan mulai berlarian menyelamatkan diri. Namun, itu semua sia sia. Segel menyebar dengan cepat. Akhirnya, diiringi dengan di segelnya Hades, para Specter itu pun, mati. Langit menjadi kembali cerah, Greatest Eclipse pun berhasil di hentikan, warga bumi bersuka cita atas berhasilnya Hades tersegel.

"Kita menang? Kita menang!!", teriak salah satu dari saint itu.

UWOOOOOOOOO!! Deruan kemenangan mengema dari belakang Egidia, dan Laica. Sementara itu, Laica menangis tersedu-sedu sambil memeluk Egidia. Malamnya, para saint berpesta. Egidia beristirahat karena dia lelah. Lalu, Laica menyendiri di kamarnya sambil menangis.

"Paman, maafkan aku!!", teriak lirih Laica yang hatinya terkoyak-koyak.

Di saat Laica yang bersedih, muncullah 12 Gold Cloth. Mereka semua ikut bergetar sedih melihat dewi mereka menangis. Satu persatu, mereka berkumpul membentuk lingkaran sambil berbincang-bincang. Sebagian dari mereka memberikan Laica support agar tegar. 

"12 Gold Cloth, terima kasih", isak Laica.

Ikut lelah dengan Perang Suci, satu persatu Gold Cloth tertidur di kamar Laica. Di saat mereka sudah tidur, Eros, Harmonia, dan Tyche berubah menjadi wujud dewi, dan dewa nya.

"Akhirnya, Perang suci berakhir. Ibu, ibu jangan menangis. Sekali lagi ibu berhasil membantu Bibi Athena untuk menang", kata Harmonia

"Tapi, Tapi aku hanya menyusahkan saja", kata Laica Pesimis.

"Tapi, Ibu berhasil menggugah hati Kakek Hades. Kami tahu, ibu tak bisa menyerang karena cinta ibu kepada Kakek", kata Eros.

Mendengar ucapan anak-anaknya, Laica tersenyum sambil mengangguk. Setelah menenangkan ibunya, Eros, Harmonia, dan Tyche kembali menjadi kembali tongkat, harpa, dan korset emas. Melihat gelang pemberian Hades, Laica memeluknya. Tak lama kemudian, terasa cosmo hangat yang memenuhi tubuh Laica.

"Perasaan ini, aku rindu sekali", kata Laica

Rupanya, cosmo itu memancar dari gelang yang di pakainya. Gelang itu terbuat dari Cosmo Hades. Karena merasa nyaman, akhirnya Laica tertidur di karpet kamarnya sambil di kelilingi oleh 12 Gold Cloth. Tak lama kemudian, muncul sesosok yang mirip Hades. Sesosok itu merupakan jelmaan gelang. Jelmaan cosmo itu terlihat membelai lembut rambut Laica.

***********************************

Saint Seiya: The Wing of EternityOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz