Untukmu

39 2 0
                                    

Hey kamu yang di sana
Kamu yang selalu mampu mencuri perhatianku saat apel pagi
Yang membuat mataku selalu mencari sosokmu diantara kumpulan kaum adam
Yang selalu ku lihat lewat jendela kaca kelasku
Dan yang selalu muncul dalam rancangan masa depanku
Apa kabarmu?
....

Sudah lama sekali sejak waktu itu berlalu
Terlalu lama sampai aku lupa hebatnya detak jantungku berdetak setiap kali mata ini memangkap wajahmu
Jarak bukan lagi menjadi penghalang, 10 meter didepanmu sudah cukup untuk menjadi sumber getaranku
Yang pasti, kehadiranmu tidak cukup baik untuk kesehatan jantungku

....

Hey, kamu yang ada di sana
Apa kabarmu?
Kamu yang mengajarkanku akan rasa cinta yang hebat
Yang bukan hanya diisi dengan canda tawa dan bahagia, tetapi juga air mata dan cemburu
Rasa malu yang tiba-tiba muncul saat aku sadar kamu memperhatikan tingkahku yang konyol, marah yang tiba2 tiba-tiba seperti petir disiang bolong karna kamu pergi bersama yang lain dan kebodohan yang tiba2 merasukiku melebihi nalarku untuk mampu mengartikannya
Jika ku jelaskankan perasaanku dengan rumus matematika, maka kamu akan menjadi limit x mendekati tak terhingga bagiku, dan jika aku memasukanmu dalam hukum alam semesta maka perasaanku padamu seperti hukum kekekalan energi, tidak dapat di ciptakan, tidak dapat di musnakan, hanya dapat diubah. Diubah lewat sikapmu yang kadang konyol bagiku tetapi selalu membuatku rindu
...
Kamu orang pertama yang mengajariku tentang semua rasa
Sedih, bahagia, cemburu,marah, malu juga bodoh. Aku yang terlalu ilmiah ini mungkin bisa kalah dengan sikap konyolmu yang terkadang tak dapat kupahami dengan caraku. Tapi aku senang, karena konyolmu membuatku tertawa.
...
Sudah banyak buku yang ku baca tentang arti sebuah rasa tetapi masih belum cukup untuk menerjemahkan perasaanku yang muncul setiap kali melihatmu
Sampai akhirnya aku berhenti membaca dan mulai menulis
Kamu membuatku mampu menulis seribu satu bahasa puitis yang sebelumnya tidak pernah ku baca
Setiap lamunku selalu berisi kata indah yang sayang untuk kulewatkan begitu saja dan muncul setiap kali kali aku merindukanmu, marah padamu, cemburu denganmu dan merasa bodoh karenamu
Entahlah, jika hukum gravitasi memaksa kita untuk tertarik keinti bumi maka sepertinya hatiku akan melawannya karena ia selalu tertarik ke arahmu mungkin karena medan gravitasi disekitarmu begitu kuat hingga seluruh diriku tak pernah berhenti memandangmu
Bunyi dering telfonku dimalam hari selalu memacu instingku untuk menerka nerka, hal konyol apa lagi yang akan kita bahas malam ini? Jumlah pesan darimu tak dapat ku hitung hingga aku tak terbiasa tidur sebelum mendapat ucapan "selamat malam"
Terlalu tidak biasa
....
Hay kamu yang sana
Apa kabarmu?
Tidak ada cerita yang akan berakhir jika penulisnya tidak lelah untuk merangkai kata
Namun terkadang, kata-kata itu sudah tidak lagi mengalir seperti dulu
Butuh energi untuk menghasilkan daya agar dapat terus bergerak
Tetapi energi dalam diriku telah habis terserap dalam lubang hitam berisi angan-angan tentang kamu
Maaf aku lupa jika aku terlalu dekat dengannya maka cahaya semangatku akan juga tersedot kedalamnya tanpa sisa
....
Ingatan tentang kamu selalu tak cukup bagiku
Sampai kadang aku pun bingung harus bagaimana,
Bahagia pun tidak sempurnah karna selalu ada sedih yang ikut bersamanya
Tenang saja, kamu tidak sekelam itu bagiku, malah sebaliknya
Kamu terlalu bersinar bagiku, seperti matahari yang jika kusentuh maka aku akan hancur
Tapi aku juga tak ingin menjadi bulan disampingmu yang hanya meminjam cahayamu
Biar lah aku tetap menjadi elektrok yang tidak terlihat dimatamu dan hanya meninggalkan jejaknya di sana
Jejak itu adalah tanda bahwa bukan hanya ada kamu disana, bukan juga hanya ada aku. Tetapi di sana..... Ada kita

Puisi Tentang Sebuah RasaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora