Chapter 4

850 155 27
                                    

"A-apa yang terjadi?"



Semua orang berlarian dari tempat itu. Hifumi masih tidak bisa mencerna apa yang terjadi.

"Kenapa?" Ia hanya memandangi makhluk-makhluk itu, tubuhnya mematung. Dia mengeratkan Hypnosis mic yang ia pegang.



"Tidak berpengaruh..?"

Ia tidak sempat keluar dari tempat itu, tempat Hifumi bekerja. Sang host terpaku, ia harus segera keluar, tetapi jalan keluarnya terhalang oleh makhluk itu.


Ia melihat ke sekitar dan mendapati botol champagne yang kosong. Ia mengambilnya.

"Aku harus tetap hidup. Aku harus menemani Doppo!"

Makhluk itu menerjang ke arahnya.

Crang!

Botolnya pecah, zombienya juga terkapar. Dia butuh senjata lain. Sementara, zombie-zombie lain mulai berdatangan.

"Tongkat, tongkat. Tidak ada tongkat keras disini?" Ia masih mencari.

Nihil.

Kebanyakan hanya ada gelas, piring dan botol-botol.

"Tidak ada pilihan lain."

Hifumi melempar benda-benda tersebut ke arah zombie.

Prang!

Prang!


Cring!

Plak!


"Oh!" Barusan ia melempar sandal yang ada di sana.



"Mereka tidak ada habisnya."

Hifumi terkurung. Ia melakukan kuda-kuda, hendak melawan mereka dengan tang kosong.



RRRNGGG!



NGEEENNGGG!



"D-doppo!"




"M-minggir kalian." Doppo membawa gergaji mesin. Dia melawan makhluk-makhluk itu dengannya, walau dia sebenarnya merasa bersalah membunuh mereka.


"A-ayo Hifumi." Hifumi mengekor Doppo di belakang.




-Shinjuku Street-



"Mereka ada di mana-mana."

"Aku harap sensei baik-baik saja.."



Mereka hendak pergi menuju rumah sakit tempat Jakurai bekerja.

Doppo seperti biasa melawan mereka dengan gergaji.

"Kau hebat Doppochin!"

"U-urusai, Hifumi. Melakukannya sangat sulit, aku merasa telah menjadi seorang pembunuh. Aku juga mendapat barang ini dengan mengambilnya tanpa izin. A-aku sangat berdosa, ini semua salahku, salahku-"



"Ssshhhh, Doppo." Hifumi menenangkannya mengusap punggung Doppo.


"Kita hampir sampai." Rumah sakitnya berada di depan mereka.






-Shinjuku Hospital-

"Maaf, tuan. Kalian tidak boleh membawa barang itu ke dalam."

Di dalam rumah sakit sangat berbeda. Tidak ada kekacauan apapun.

"B-baiklah, maaf." Doppo menyimpan alat tersebut.

"Dan juga, kalian harus lakukan pemeriksaan dulu di sana, bisa saja kalian sudah terinfeksi virus itu."


Hifumi dan Doppo hanya menurut saja. Mereka melakukan pemeriksaan. Hasilnya negatif, mereka tidak terinfeksi.


Mereka berdua langsung pergi ke ruangan Jakurai.

"Sensei!"

Jakurai menoleh ke arah suara.

"Doppo-kun, Hifumi-kun. Syukurlah kalian selamat." Jakurai memeluk keduanya.

Doppo dan Hifumi yang sudah kelelahan hanya tersenyum.

"Kalian tinggallah di sini, rumah sakit ini menjadi tempat pengungsian sementara. Selama kita tidak berisik, mereka tidak akan menyerang kita."

-Tomorrow-

Hifumi, Doppo dan Jakurai sarapan bersama di kantin luar rumah sakit.

"Kantinnya berada di luar, tetapi di sini aman juga." Hifumi melirik ke luar pagar rumah sakit. Sangat beda jauh, di luar sangat kacau.

Doppo hanya melamun. Jakurai hanya memakan makanannya.


"Aku penasaran dengan kota lain. Apa mereka mengalami hal yang sama dengan kita?"






Tbc..

Dangerous World (Hypnosis Mic)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora